Perluasan Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan semestinya tidak hanya mempermudah konektivitas orang dan barang, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Oleh
Anita Yossihara
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS - Perluasan Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan semestinya tidak hanya mempermudah konektivitas orang dan barang, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itu pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota diminta membangun infrastruktur pendukung yang menghubungkan bandara dengan pusat-pusat produksi dan kawasan wisata.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (18/12/2019), mengungkapkan, tugas pemerintah tidak berhenti dengan membangun infrastruktur saja. Sebab tujuan akhir dari pembangunan infrastruktur adalah peningkatan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula pembangunan Bandara Syamsudin Noor, harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. "Bangga perlu lah, karena sekarang (bandara) lebih besar. Tapi yang penting adalah bagaimana menimbulkan trigger ekonomi di daerah. Jadi masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya," kata Presiden Jokowi.
"Bangga perlu lah, karena sekarang (bandara) lebih besar. Tapi yang penting adalah bagaimana menimbulkan trigger ekonomi di daerah. Jadi masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya"
Hari Rabu kemarin, Presiden Jokowi meresmikan terminal baru Bandara Syamsudin Noor. Terminal baru itu memiliki luas 77.569 meter persegi, delapan kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang luasnya hanya 9.043 meter persegi. Terminal baru itu dirancang untuk dapat menampung 7 juta penumpang per tahun atau lima kali lebih besar dibanding kapasitas terminal lama yang hanya 1,6 juta penumpang per tahun.
Bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, Presiden Jokowi berkeliling melihat langsung kondisi terminal yang baru selesai dibangun tersebut. Mereka sempat melintasi mesin pendeteksi logam dan mengikuti prosedur pemeriksaan di terminal kedatangan.
“Airport harus disambungkan ke kawasan wisata, kawasan pertanian, perkebunan, kawasan industri. Itu adalah tugas provinsi, kabupaten dan kota, setelah ini (bandara) rampung”
Dalam pidatonya Presiden Jokowi mengingatkan pemerintah daerah agar segera menindaklanjuti pembangunan bandara dengan menyediakan infrastruktur pendukung. Sarana pendukung diperlukan untuk meningkatkan konektivitas pusat produksi dan perekonomian, seperti kawasan pertanian, perkebunan, perikanan, sentra industri usaha kecil, kawasan industri besar, dengan bandara. Tak hanya itu pemerintah daerah juga perlu membangun sarana untuk mempermudah konektivitas kawasan wisata dengan bandara.
“Airport harus disambungkan ke kawasan wisata, kawasan pertanian, perkebunan, kawasan industri. Itu adalah tugas provinsi, kabupaten dan kota, setelah ini (bandara) rampung,” ujarnya. Sarana penghubung itu penting supaya efek pembangunan dirasakan oleh masyarakat.
Editor:
suhartono
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.