Helikopter Batal Mendarat, Presiden Jokowi Tetap Kirim Bantuan untuk Korban Longsor
Helikopter kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo gagal mendarat di Sukajaya, Kabupaten Bogor, akibat cuaca buruk, Minggu (5/1/2020). Namun, bantuan untuk korban longsor di lokasi itu tetap didistribusikan
Oleh
Anita Yossihara
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo batal meninjau lokasi bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah helikopter kepresidenan yang ditumpanginya gagal mendarat akibat cuaca buruk pada Minggu (5/1/2020). Namun, bantuan paket bahan pokok dan sejumlah uang tetap dikirimkan untuk para korban bencana.
Presiden Jokowi bersama rombongan berangkat menuju Sukajaya dengan menggunakan helikopter. Tiga helikopter yang membawa rombongan Presiden Jokowi lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada pukul 08.15.
Pada pukul 08.30, dua helikopter yang ditumpangi perangkat Kepresidenan dan membawa bantuan logistik untuk warga berhasil mendarat terlebih dahulu di helipad Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Namun, sesaat sebelum helikopter yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem. Kabut tebal dan hujan turun mengakibatkan berkurangnya jarak pandang. Karena kondisi cuaca yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP, akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol (Pnb) Yosep Frits, memutuskan untuk tidak mendarat.
Letkol Yosep Frits masih berusaha menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah tersebut, tetapi yang terjadi kabut semakin tebal dan akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, dan tiba pada pukul 09.05.
Meski Presiden Jokowi batal mendarat, bantuan untuk warga tetap dikirimkan. Bantuan berupa 6.000 paket bahan pokok dan sejumlah uang diberikan secara simbolis oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada warga dan Camat Sukajaya Hidayat Saputradinata.
”Kami mengirimkan 6.000 paket bahan pokok sesuai dengan jumlah KK (kepala keluarga),” ujar Kasetpres Heru saat meninjau lokasi terdampak bencana bersama Bupati Bogor Ade Yasin. Turut dalam rombongan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia.
Kepada warga, Heru menjelaskan, awalnya bantuan tersebut akan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi. Namun, karena cuaca ekstrem, helikopter yang ditumpangi Presiden bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo batal mendarat.
”Maka, kami mewakili Bapak Presiden untuk menyampaikan bantuan bahan pokok. Selain itu, Bapak Presiden juga memberikan lain-lain yang sudah saya serahkan,” katanya.
Tak hanya itu, melalui Kasetpres Heru, Presiden Jokowi berpesan agar petugas di lokasi tetap mengevakuasi korban. Selain itu, Presiden meminta infrastruktur yang rusak segera diperbaiki, termasuk akses jalan yang tertimbun longsor untuk segera dibuka.
Heru menjelaskan, pembukaan akses jalan ditargetkan selesai pada Senin atau Selasa. Sebab, akses jalan itu penting, terutama untuk distribusi bantuan.
Berdasarkan pantauan, hingga kemarin akses jalan menuju Kecamatan Sukajaya masih terputus. Kondisi itu mengakibatkan distribusi bantuan terhambat. Warga terpaksa mengangkut bantuan secara gotong royong melalui tebing di perkebunan warga. Butuh waktu satu-dua jam berjalan kaki dari posko bantuan terakhir menuju Desa Pasir Madang, lokasi terdampak bencana.
Camat Sukajaya Hidayat menjelaskan, akses jalan memang masih terputus. Namun, desa-desa sudah tak terisolasi lagi karena bantuan sudah mulai masuk.