logo Kompas.id
Politik & Hukum"1917", Film Perang yang Anti ...
Iklan

"1917", Film Perang yang Anti Perang

Perang adalah jalan terakhir dari konflik. Karena perang itu menghilangkan manusia dan kemanusiaan, tetapi juga merusak alam. Padahal, hidup manusia bisa diisi dengan hal-hal sederhana yang membahagiakan.

Oleh
Edna C Pattisina
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CXJ-oqs9Z_AYopurwyUZfo34tII=/1024x495/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FSri-Lanka_1556009057.jpg
AP/CHAMILA KARUNARATHNE

Polisi memeriksa lokasi yang terdampak ledakan bom di Hotel Shangri-La, Kolombo, Sri Lanka, 21 April 2019. Menurut polisi Sri Lanka, Selasa (23/4), serangan di beberapa gereja dan hotel hari itu telah menewaskan sekitar 310 orang.

Perang, apapun, juga merupakan jalan terakhir dari penyelesaian konflik. Artinya, perang dipilih setelah tak ada jalan keluar yang menjadi jalan keluar dari sebuah perbedaan.   Alasannya, perang itu merusak, tak hanya  menghilangkan manusia dan kemanusiaan, yang membuat mayat-mayat bergelimpangan, tetapi juga merusak alam  dengan kubangan-kubangan bekas bom. Belum lagi dampak psikologis dan lainnya. Padahal, seyogyanya, hidup manusia  diisi oleh hal-hal sederhana yang  membahagiakan.

Film "1917" adalah sebuah film personal dari Sam Mendes, sutradara yang sebelumnya menangani dua seri James Bond, "Spectre" (2015) dan "Skyfall" (2012). Terinspirasi dari cerita kakeknya yang menjadi pembawa pesan pada Perang Dunia I pada usia 17 tahun, Sam Mendes menyampaikan semangat anti perangnya, bahwa yang kita inginkan adalah rumah.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000