Satgas Garuda Bantu Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan Australia
Australia merupakan negara tetangga yang berulang kali mengirim bantuan saat Indonesia terkena bencana alam. Oleh sebab itu, Indonesia berinisiatif untuk memberikan bantuan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Sabtu (1/2/2020), melepas pemberangkatan Satuan Tugas Garuda RI untuk membantu Pemerintah Australia menangani kebakaran hutan dan lahan. Satgas Garuda disiapkan bertugas selama satu bulan di Distrik Eden, New South Wales, Australia.
Delegasi Indonesia itu berjumlah 41 personel yang terdiri atas Tim Zeni Konstruksi 36 orang, dengan rincian 26 orang TNI AD (menzikon), 6 orang TNI AL (yonmar), dan 4 orang TNI AU (disfaksonau).
Para personel Satgas dilengkapi perlengkapan keamanan perorangan, seperti helm, sarung tangan kerja, dan rompi penyelamat. Ada juga perlengkapan satuan berupa perangkat kayu, batu listrik, gergaji mesin, obat-obatan, dan perlengkapan perorangan lapangan. Selain TNI, ada juga satu orang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan dua orang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Dalam pidatonya, Hadi mengatakan, Australia merupakan negara tetangga yang berulang kali mengirim bantuan saat Indonesia terkena bencana alam. Oleh sebab itu, Indonesia berinisiatif untuk memberikan bantuan.
”Tugas-tugas di sana pun sudah kita assesment, yaitu normalisasi jalan, termasuk juga membereskan kayu-kayu atau puing-puing yang berserakan yang menutup akses-akses yang ada di wilayah tersebut. Kita membantu menyelesaikan masalah di sana, jangan sampai apinya timbul kembali,” tutur Hadi di Skuadron Udara 17 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dari Lanud Halim Perdanakusuma, Satgas Garuda berangkat menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pada 2 Februari, setelah mengisi bahan bakar pesawat di Kupang, delegasi akan melanjutkan penerbangan menuju kota Richmond, Australia.
Setelah berada di Richmond, delegasi Indonesia akan menempuh perjalanan sepanjang 490 kilometer menuju Distrik Eden. Perjalanan bisa melalui jalur udara atau darat dengan dibantu oleh Pemerintah Australia.
Atase Pertahanan Australia melaporkan suhu di Distrik Eden saat ini terpantau mencapai 41 derajat celsius. Oleh karena itu, Satgas Garuda RI dilengkapi peralatan yang menyesuaikan dengan suhu di sana.
Bantuan kemanusiaan
Hadi menyampaikan, lama penugasan bagi Satgas Garuda RI direncanakan berlangsung selama satu bulan. Namun, bisa diperpanjang jika dirasa masih diperlukan. Jumlah pasukan pun kemungkinan masih bisa ditambah jika jumlah personel yang ada saat ini dinilai masih kurang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menyebut, rencana TNI mengirimkan pasukan bantuan kemanusiaan ke Australia dalam menangani kebakaran hutan dan lahan merupakan panggilan meringankan beban negara sahabat.
”Dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Australia, menunjukkan kepedulian sebagai negara yang bersahabat, TNI merasa terpanggil membantu meringankan beban yang dialami oleh negara Australia,” kata Wahyu dikutip dari laman Kemenhan.go.id.
Keberangkatan Satgas Garuda RI dilakukan setelah Komisi I DPR menyetujui permohonan TNI mengirimkan pasukan bantuan kemanusiaan ke Australia untuk menangani kebakaran hutan dan lahan. Keputusan itu ditetapkan dalam rapat Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).