Sedah Mirah dan Keris Diponegoro di Kunjungan Raja Belanda
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima dijamu oleh Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima tak hanya disambut Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana. Ada juga Sedah Mirah Nasution.
Kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima disambut upacara kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020) pukul 10.25. Presiden Jokowi didampingi Nyonya Iriana menyambut di halaman Istana. Siswa-siswi sekolah dasar yang mengenakan pakaian tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia juga memeriahkan penyambutan.
Cucu kedua Presiden Jokowi-Ny Iriana, Sedah Mirah Nasution, yang berkebaya putih dipadu kain tenun hijau serta berkuncir dua, ikut menyambut di teras Istana. Setangkai mawar merah dia serahkan kepada Ratu Maxima yang menunduk menerimanya.
Dalam upacara kenegaraan, lagu kebangsaan kedua negara ”Wilhelmus” dan ”Indonesia Raya” dikumandangkan. Tembakan salvo sebanyak 21 kali mengiringi sebagai penghormatan.
Seusai upacara, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima mengisi buku tamu dan berfoto bersama Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana serta Sedah Mirah Nasution di Ruang Teratai Istana Bogor. Sedah Mirah ikut hadir dalam sesi foto bersama ini.
Kedua pasang kepala negara ini sempat berbincang santai di beranda belakang sebelum menanam pohon cendana (Santalum album L) bersama di halaman Istana Bogor. Kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan pernyataan pers bersama.
Dalam pengantar pertemuan bilateral, Presiden Jokowi mengatakan, memasuki usia 75 tahun, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk memperkokoh hubungan bilateral dengan Belanda.
”Sebuah hubungan yang saling menghormati kedaulatan, integritas, wilayah, saling menghormati dan saling menguntungkan. Kunjungan Baginda akan dicatat oleh sejarah sebagai kunjungan yang bersahabat, produktif, menatap masa depan, tanpa harus melupakan sejarah masa lalu,” kata Presiden Jokowi.
Adapun Raja Willem-Alexander menyambut baik penguatan kerja sama kedua negara. ”Ini kesempatan baik untuk bekerja sama demi masa depan Indonesia dan Belanda. Karena itu, saya berterima kasih kepada banyaknya menteri dari kabinet Belanda yang hadir pula di sini,” tuturnya.
Sepanjang acara, sebilah keris peninggalan Pangeran Diponegoro ditampilkan dalam kotak kaca di Ruang Teratai Istana Bogor. Keris ini sebelumnya diserahkan Raja Willem-Alexander melalui Duta Besar RI untuk Belanda.
Keris bernama Kyai Nogo Siluman ini sebelumnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Belanda mendapatkan keris ini saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825-1830. Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.
Dalam akun media sosialnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan, keris dipamerkan sepanjang kunjungan kenegaraan Raja Willem-Alexander. Di akhir pernyataan pers bersama, Presiden Jokowi, Nyonya Iriana, serta Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima berfoto dengan keris ini.
Adapun di akhir kunjungan, Presiden Jokowi menggelar jamuan santap siang kenegaraan. Dalam acara ini, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju turut hadir seperti Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima tiba di Jakarta pada Senin (9/3/2020) sore. Kunjungan kepala negara Belanda ke Indonesia akan berlangsung sampai 13 Maret dan dijadwalkan akan menyambangi Yogyakarta, Palangkaraya, dan Medan.
Selasa pagi, sebelum ke Istana Bogor, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Menteng Pulo.
Kunjungan Raja Belanda ini juga diiringi sekitar 110 pengusaha Belanda. Selain kerja sama pelatihan diplomat, kerja sama perdagangan dan kerja sama pembangunan infrastruktur juga ditingkatkan.