logo Kompas.id
Politik & HukumTetap Bahas RUU Kontroversial,...
Iklan

Tetap Bahas RUU Kontroversial, Pemerintah-DPR Lukai Hati Rakyat

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat diharapkan bersikap bijak dan menunjukkan kepekaan terhadap krisis yang sedang terjadi.

Oleh
RINI KUSTIASIH
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jRMXTMZ8lmP3YHdSR8S4rZE1B3k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FTolak-Omnibus-Law-Cipta-Kerja_88720226_1586794281.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Spanduk penolakan buruh terhadap Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja terlihat di Jalan Penjernihan, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Bagi kalangan buruh, pengaturan kluster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja tidak lebih baik dari UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat mencederai hati rakyat jika memaksakan pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta dan RUU problematik lain di tengah pandemi Covid-19. Kedua lembaga negara itu diharapkan bersikap bijak dan menunjukkan kepekaan terhadap krisis yang sedang terjadi.

Pada Selasa (14/4/2020), Badan Legislasi DPR akan menggelar rapat kerja dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto terkait pembahasan RUU Cipta Kerja. Raker akan menentukan kelanjutan pembahasan RUU sapu jagat itu. Sebab, selain mendengarkan paparan pemerintah, DPR akan menanyakan kesiapan dan kesanggupan pemerintah membahas RUU yang terdiri atas 11 kluster persoalan itu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000