Seperti Bom Atom, Temuan Vaksin Covid-19 Akan Akhiri ”Perang”
Palang Merah Indonesia yang dipimpin Jusuf Kalla terus bergerak mengatasi pandemi Covid-19. Tak hanya penyemprotan disinfektan serta pendidikan dan pelatihan, tetapi juga kerja sama untuk menemukan vaksin anti-Covid-19.
Seperti bom atom yang ditemukan oleh Alfred Einstein dan J Robert Oppenheimer pada 1945 serta mengakhiri Perang Dunia II, maka penemuan obat yang ditunggu banyak negara di dunia karena mematikan virus korona baru, SARS CoV-2—penyebab penyakit Covid-19—juga akan berakhir.
Itulah yang diungkapkan mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, yang juga Ketua PMI Pusat, Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Palang Merah Indonesia (PMI) dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Rabu (15/4/2020), di Markas PMI, Jakarta. Eijkman merupakan lembaga penelitian biologi molekuler yang berada di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
”Saat bom atom temuan ilmuwan Amerika Serikat, Alfred Einstein dan J Robert Oppenheimer, pada tahun 1945 dijatuhkan di kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, maka berakhirlah Perang Dunia II. Seperti temuan bom atom, maka temuan obat penawar Covid-19 oleh ilmuwan juga akan mengakhiri ’perang’ melawan virus korona baru yang sekarang menjadi pandemi di dunia, termasuk Indonesia,” ujar Kalla, saat dihubungi Rabu malam, di Jakarta.
Oleh karena itu, kerja sama antara Eijkman dan PMI yang akan menemukan obat yang berasal dari antibodi yang ada di dalam plasma darah pasien yang telah sembuh tersebut akan membantu memerangi virus korona dalam tubuh pasien teridap Covid-19. ”Jika berhasil ditemukan, dan kita bisa produksi sendiri lebih banyak obatnya, akan banyak pasien Covid-19 yang dapat disembuhkan. Kita harapkan kerja sama PMI dan Eijkman bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi negara ini,” ucap Kalla.
Baca juga: Bersinergi Melawan Pandemi Covid-19
Dalam catatan, Alfred Einstein dan J Robert Oppenheimer merupakan dua sosok genius terkait bom atom atau nuklir, yang mengubah tatanan sejarah dunia pada 1945 pasca-dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Seperti temuan bom atom, maka temuan obat penawar Covid-19 oleh ilmuwan juga akan mengakhiri ’perang’ melawan virus korona baru yang sekarang menjadi pandemi di dunia, termasuk Indonesia.
Terkait dengan obat atau vaksin anti-Covid-19, sejauh ini banyak negara seperti berlomba-lomba melakukan riset dan penelitian untuk membuat vaksin guna melawan Covid-19. Setelah China yang menjadi awal penyebaran virus korona baru melakukan sejumlah penelitian, kini sejumlah lembaga riset asal Jerman, Amerika Serikat, Singapura, dan Israel juga mengklaim melakukan uji coba untuk menemukan vaksin guna menghentikan Covid-19.
Langkah maju
Langkah maju PMI untuk memerangi pandemi Covid-19, pekan ini, juga dilakukan dengan menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk mengembangkan obat yang akan digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19. Penandatanganan kerja sama disaksikan Kalla dan Kepala Lembaga Eijkmen Prof Amin Subandrio serta jajaran PMI dan Eijkman.
Menurut Kalla, kerja sama PMI dan Eijkman dilakukan karena selama ini Eijkman mampu melakukan suatu engineering plasma darah untuk pengobatan Covid-19. ”Pola kerja samanya, pasien Covid-19 yang telah sembuh darahnya akan diambil dan plasmanya akan digunakan untuk menerapi pasien-pasien Covid-19. Proses engineering plasma akan dilakukan di 15 laboratorium PMI di seluruh Indonesia. Kita harapkan segera mungkin sudah ada hasilnya sehingga pandemi Covid-19 segera bisa diatasi,” ujar Kalla, Rabu malam ini.
Sementara itu, menurut Amin Subandrio, Eijkman membuat obat terapi untuk pasien Covid-19 dengan cara mengambil plasma convalescent dari darah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh pada empat minggu setelahnya. ”Plasma darah itu akan diberikan kepada pasien yang dalam kondisi berat dengan jumlah virus yang masih banyak, sementara antibodinya belum bekerja. Diharapkan, antibodi yang ada di dalam plasma darah pasien yang telah sembuh tersebut akan bekerja dan membantu memerangi virus yang ada dalam tubuh pasien Covid-19,” katanya.
Amin menambahkan, lembaganya tertarik bekerja sama denga PMI karena PMI salah satu lembaga yang memiliki kemampuan dan wewenang untuk menarik darah dari pasien. Selain itu, PMI juga telah memiliki fasilitas pemisahan plasma darah di 15 lokasi di Indonesia.
”Kami tertarik bekerja sama dengan PMI karena ia merupakan salah satu lembaga yang telah memiliki pengalaman dan wewenang untuk mengambil plasma darah dari pasien dan telah memiliki fasilitas pemisahan plasma darah,” tutur Amin.
Kami tertarik bekerja sama dengan PMI karena ia merupakan salah satu lembaga yang telah memiliki pengalaman dan wewenang untuk mengambil plasma darah dari pasien dan telah memiliki fasilitas pemisahan plasma darah.
Lebih jauh, Kalla menyatakan, PMI menerima baik kerja sama dari lembaga Eijkmen tersebut dan mempersilakan lembaga Eijkmen menggunakan fasilitas pengolahan plasma yang dimiliki di PMI. Setidaknya PMI memiliki 15 fasilitas pengolahan plasma yang tersebar di 15 kota di Indonesia.
Penggunaan plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh kepada pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan kini juga tengah diujicobakan di rumah sakit-rumah sakit beberapa negara. Misalnya, di Amerika Serikat juga sudah memulai uji coba untuk pasien-pasien Covid di New York. Selain Amerika, Perancis disebut-sebut juga memulai uji klinis transfusi plasma darah dari penyintas Covid-19 kepada pasien dengan gejala parah. Bahkan, Iran pun telah mengklaim berhasil menyembuhkan ribuan dengan menggunakan plasma darah pasien yang sudah sembuh.
Operasi penyemprotan disinfektan
Sementara itu, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, Komite Operasi Penanganan Covid-19 PMI Husain Abdullah menyatakan, PMI juga melakukan operasi penyemprotan disinfektan berskala besar. Memasuki hari ke-4 operasi yang, menurut rencana, akan berlangsung selama tiga bulan tersebut, PMI akan diperkuat oleh Samapta Polda Metro Jaya. Setidaknya 10 armada mobil patroli pengawal Samapta dikerahkan untuk mengawal mobil gunner PMI yang menjalankan operasi penyemprotan disinfektan.
Selain bertugas mengawal mobilitas gunner PMI, personel yang mengawaki patroli pengawal tersebut juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan Covid-19 melalui pengeras suara yang terdapat pada mobil patroli.
”Kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran personel dari Samapta Polda Metro Jaya ini karena selain dapat memperlancar kinerja dari mobil gunner, juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19. Yang terpenting adalah bisa menciptakan rasa tenang bagi masyarakat karena kehadiran polisi di saat kita sedang mengalami krisis kesehatan seperti yang sangat dibutuhkan masyarakat sekarang ini,” ujar Husain.
Selain dengan Polri, PMI juga bekerja sama dengan aparat TNI. Saat memberikan pengarahan kepada sekitar 50 personel TNI yang mengikuti pelatihan Teknik Opertor Gunner Spray di Markas Pusat PMI, pekan lalu, Kalla mengatakan, pelibatan TNI diperlukan karena mereka memiliki kemampuan khusus, terutama kedisiplinan, mengingat yang dihadapi adalah virus yang kasatmata.
”Kita memerlukan keterlibatan pihak TNI karena mereka memiliki kemampuan khusus dan sangat disiplin. Kedisiplinan sangat diperlukan dalam perang wabah ini karena yang kita hadapi adalah musuh yang tidak kelihatan,” pesan JK saat memberikan pengarahan pelatihan Operator Gunner Spray di Markas PMI.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Letjen TNI (Purn) Soemarsono mengatakan, pihak TNI memiliki kewajiban untuk turut serta dalam operasi pencegahan penyebaran wabah Covid-19 ini karena Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 mewajibkan TNI untuk bertugas menanggulangi bencana dan wabah Covid-19 ini salah satunya. ”TNI sebagaimana yang diatur dalam undang undang memiliki tugas selain melakukan perang juga memiliki nonperang yang disebut operasi militer selain perang (OMSP), di mana upaya pencegahan wabah salah satu bagian dari OMSP,” terang Soemarsono.
Menurut rencana, TNI yang dilibatkan akan bertugas selama tiga bulan sebagai operator mobil gunner spray yang merupakan mobil tangki yang dirakit khusus oleh PMI dan mampu menembakkan cairan disinfektan secara masif di jalan-jalan protokol Ibu Kota.
Setidaknya, setiap hari PMI mengerahkan 10 mobil gunner untuk melakukan operasi penyemprotan disinfektan selama 14 jam penuh di seluruh wilayah DKI Jakarta serta Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Di DKI Jakarta tercatat lebih dari 50 persen penderita positif Covid-19 atau merupakan jumlah keseluruhan penderita yang ada di Indonesia.
Libatkan umat beragama
Untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan masjid, gereja, dan katedral, Tim Nasional Pencegahan Covid-19 Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), yang dipimpin Kalla, tak hanya melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah masjid dan gereja, tetapi juga mendidik serta melatih perwakilan masjid dan gereja untuk melakukan penyemprotan sendiri, sekaligus memberikan obat dan alat penyemprotnya.
Penyemprotan disinfektan dilakukan PMI secara berkelanjutan mulai dari pukul 08.00 hingga 22.00 dan melibatkan prajurit TNI serta sukarelawan PMI yang akan bekerja secara bergantian sebanyak dua sif.
Kami akan mulai operasi penyemprotan ini dari pukul 08.00 hingga 22.00 dengan mengerahkan 10 gunner, melibatkan personel TNI serta sukarelawan Palang Merah. Mereka akan bekerja 14 jam secara bergantian 2 sif. Selain itu juga ada armada lain berupa bentor, Max (mobil Grandmax), dan hand spray.
”Kami akan mulai operasi penyemprotan ini dari pukul 08.00 hingga pukul 22.00 dengan mengerahkan 10 gunner, melibatkan personel TNI dan sukarelawan Palang Merah. Mereka akan bekerja 14 jam secara bergantian 2 sif. Selain itu juga ada armada lain berupa bentor, Max (mobil Grandmax), dan hand spray," ujar Husain.
Lebih lanjut Husain menjelaskan, operasi penyemprotan disinfektan ini merupakan operasi kemanusiaan PMI untuk membantu pemerintah melakukan mitigasi dan pencegahan Covid-19. Husain menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung operasi kemanusiaan ini, mulai dari prajurit TNI, para sukarelawan, hingga donatur sehingga operasi tersebut dapat berjalan.
Baca juga: Australia Kembangkan Calon Vaksin Covid-19
”Penyemprotan disinfektan ini bertujuan memutus mata rantai virus. Karena Jakarta disebut sebagai episentrum penyebaran virus, intensitas penyemprotan akan dimaksimalkan di wilayah DKI, selain penyemprotan di kota-kota lain di Indonesia yang saat ini sudah menjangkau lebih dari 200 kota di seluruh Indonesia,” ucap Husain.
Penyemprotan, lanjut Husain, diarahkan langsung ke obyek-obyek yang sering bersentuhan langsung dengan manusia, bukan jalanannya. ”Operasi ini mirip di kota Wuhan, China, yang sudah sukses dengan berbagai upaya pencegahan dan mitigasinya,” kata Husain.