Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja perdana setelah selama beberapa waktu terakhir lebih banyak bekerja di Ibu Kota Negara. Presiden berkunjung ke Jawa Timur yang masih merupakan zona merah Covid-19.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah lebih dari tiga bulan fokus bekerja di Ibu Kota Negara karena pandemi Covid-19, akhirnya pada Kamis (25/6/2020) ini Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja ke daerah. Lawatan perdana pada masa pandemi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sebagai kebiasaan baru. Provinsi Jawa Timur yang masih tergolong zona merah Covid-19 menjadi tujuan kunjungan kerja perdana Presiden pada masa pandemi. Dengan menggunakan pesawat kepresidenan, rombongan Presiden lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.15 menuju Kota Surabaya.
Untuk memfasilitasi kunjungan kerja Presiden kali ini, Sekretariat Presiden melakukan sejumlah persiapan khusus. Persiapan dilakukan demi menjalankan protokol kesehatan yang ketat agar rombongan Presiden tetap aman dari Covid-19.
”Kami telah melakukan persiapan khusus dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono melalui keterangan tertulis, Kamis pagi.
Sebelum berangkat, para pendamping Bapak Presiden, baik itu menteri, Paspampres, maupun perangkat lainnya, di-rapid test. Ini untuk memastikan semua aman dari Covid-19.
Terdapat sejumlah kebiasaan baru yang diterapkan dalam kunjungan kerja Presiden pada masa pandemi. Jika sebelumnya hanya barang bawaan rombongan Presiden yang diperiksa, saat ini semua yang akan melakukan perjalanan bersama Presiden harus melalui pemeriksaan kesehatan, termasuk mengikuti tes cepat atau rapid test Covid-19.
”Sebelum berangkat, para pendamping Bapak Presiden, baik itu menteri, Paspampres, maupun perangkat lainnya di-rapid test. Ini untuk memastikan semua aman dari Covid-19,” ujar Heru.
Tak hanya itu, kapasitas pesawat kepresidenan yang digunakan selama kunjungan kerja juga dikurangi. Jika pada kondisi normal hampir semua kursi di pesawat kepresidenan diisi penuh, saat ini hanya diisi separuhnya. Biasanya sebanyak 55 penumpang yang berada di pesawat kepresidenan, kini menjadi 25 penumpang saja.
Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, Heru mengharapkan kunjungan kerja pertama Presiden pada masa adaptasi kebiasaan baru ini dapat terlaksana dengan baik. ”Mudah-mudahan kunjungan Bapak Presiden pertama kali dalam kondisi new normal ini bisa diikuti dengan kegiatan ekonomi lainnya yang tidak lepas dari pengetatan protokol kesehatan. Kami tentunya sangat berharap ini bisa berjalan dengan baik,” ucap Heru.
Mudah-mudahan kunjungan Bapak Presiden pertama kali dalam kondisi new normal ini bisa diikuti dengan kegiatan ekonomi lainnya yang tidak lepas dari pengetatan protokol kesehatan. Kami tentunya sangat berharap ini bisa berjalan dengan baik.
Tinjau kesiapan normal baru
Dalam lawatan kali ini, Presiden diagendakan melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi. Setibanya di Bandar Udara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Presiden akan langsung menuju Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Presiden dijadwalkan memberikan arahan terkait perkembangan pandemi kepada pemerintah daerah dan juga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Seusai itu, Presiden dijadwalkan kembali ke Bandara Internasional Juanda untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Banyuwangi. Agenda kerja Presiden di Banyuwangi akan diawali dengan meninjau langsung pasar tradisional dan Pasar Pelayanan Publik di Rogojampi. Setelahnya, Presiden dijadwalkan menuju Pantai So Long untuk meninjau kesiapan adaptasi kebiasaan baru di destinasi wisata tersebut.
”Harapan Bapak Presiden di sana, masyarakat bisa produktif untuk mengeksploitasi wisata yang ada di Banyuwangi sehingga kita tidak terbelenggu dengan kondisi PSBB, tidak terbelenggu dengan kondisi Covid-19,” ujar Heru.
Setelah melakukan serangkaian kunjungan kerja, pada Kamis sore, Presiden dijadwalkan kembali ke Jakarta. Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur, antara lain, adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Sementara itu, selama pandemi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin aktif memberikan arahan dan pembelajaran melalui berbahai pertemuan virtual. Seperti pada Rabu (24//6/2020) kemarin, Wapres menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional virtual bertajuk ”Madrasah Diniyah Takmiliyah: Hambatan dan Harapan Menghadapi New Normal” yang diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengajak pengelola lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, melakukan inovasi pembelajaran pada masa normal baru. Bagaimana agar pembelajaran tetap efektif dan tetap aman Covid-19.
”Kami mengajak pengelola pesantren, guru, orangtua, santri, dan calon santri, serta para pakar pendidikan dan perlindungan anak agar diperoleh solusi terbaik untuk pendidikan anak. Misalnya, dengan inovasi bentuk pemberlajaran kelompok-kelompok kecil dan penyesuaian kurikulum dengan format pembelajaran jarak jauh,” ujar Wapres.
Inovasi, lanjut Wapres, perlu dilakukan mengingat ilmu agama tidak bisa diajarkan hanya secara tekstual. Ilmu agama yang berupa pengetahuan masih bisa diajarkan secara virtual, tetapi internalisasi dan penanaman nilai-nilai keagamaan memerlukan tatap muka dan keteladanan dari para guru atau pembimbing.