PDI-P umumkan 45 pasangan calon yang akan diusung pada pilkada. Salah satunya Gibran Rakabuming Raka untuk Pilkata Kota Surakarta.
Oleh
Rini Kustiasih
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Partai politik mulai memanaskan mesin politiknya menjelang tahapan pencalonan dalam Pilkada 2020. Setiap parpol mulai menyiapkan kandidat terkuat karena pilkada ini hanya merupakan tujuan antara bagi langkah selanjutnya, yaitu Pemilu 2024.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), misalnya, mengumumkan 45 pasangan calon (paslon) kepala daerah yang diusung, Jumat (17/7/2020). Ini merupakan pengumuman kedua setelah pada 19 Februari PDI-P mengumumkan 48 paslon. Pendaftaran paslon di KPU di daerah dijadwalkan 4-6 September.
Dalam rapat yang dipimpin Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan kepada para calon dan pimpinan dewan perwakilan daerah (DPD) dan dewan perwakilan cabang (DPC) di 45 daerah. Hadir pula dalam kegiatan itu, Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani dan politisi senior yang juga mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung.
Dalam pengumuman yang dibacakan oleh Puan Maharani, Jumat, sejumlah nama yang cukup dikenal publik mencuat. Salah satunya ialah putra Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka, yang dipasangkan dengan kader PDI-P, Teguh Prakosa, untuk bersaing dalam Pilkada Kota Surakarta, Jawa Tengah. Selain itu, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kader PDI-P, Hanindhito Himawan Pramana, yang juga putra Pramono Anung, dipasangkan dengan kader Partai Kebangkitan Bangsa, Dewi Maria Ulfa.
Pada pilkada kali ini, kata Hasto, PDI-P menargetkan kemenangan di 60 persen dari 270 daerah yang menggelar pilkada. Untuk itu, dalam memilih kandidat yang akan diusung, proses yang dilakukan PDI-P panjang. Masukan dari bawah, termasuk struktural partai di daerah. Survei elektabilitas calon menjadi pertimbangan partai untuk memberikan rekomendasi.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati mengingatkan agar para calon terjun langsung ke lapangan. ”Saya selalu mencari calon pemimpin yang memiliki fighting spirit. Sosok yang tidak mudah tergoyangkan dalam menghadapi ujian dan tantangan,” katanya.
Megawati meminta para calon tidak berleha-leha dan mesti bekerja keras. Sebab, tujuan pemenangan Pilkada 2020 juga untuk mencapai target dan tujuan jangka panjang, yakni Pemilu 2024.
”Dalam Pilkada 2020, kita harus mencapai kemenangan yang cukup besar karena sebenarnya perjuangan ini bukan sampai di sini saja. Kita punya kerja keras yang harus kita laksanakan, yaitu adanya pemilu dan pilkada di tahun 2024,” kata Megawati.
Untuk mencapai target kemenangan, Hasto menambahkan, PDI-P menjalin kerja sama dan komunikasi dengan berbagai pihak. Komunikasi dengan partai lain, khususnya partai koalisi pemerintahan, dilakukan. Selain itu, PDI-P juga menggandeng calon dari unsur birokrat, pihak swasta, hingga tokoh agama.
Sementara itu, Gibran berterima kasih atas rekomendasi yang diberikan. ”Marilah dengan turunnya rekomendasi, hal ini menjadi momentum konsolidasi dan pemenangan PDI-P di Pilkada Kota Surakarta agar bisa mendudukkan kembali kader terbaiknya untuk memimpin kota yang kita cintai,” katanya.
Sebelumnya, langkah Gibran melaju sebagai bakal calon wali kota Solo menimbulkan dinamika di internal PDI-P Solo. Ini karena DPC PDI-P Solo awalnya mengajukan orang lain sebagai calon wali kota Solo, yakni Achmad Purnomo, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, walaupun akhirnya Gibran yang mendapat rekomendasi, DPC PDI-P Solo tetap solid.
Parpol jalin komunikasi
Pemanasan mesin partai juga dilakukan Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, 161 paslon telah menerima rekomendasi dari DPP. Masih ada 109 paslon lain yang dalam proses pembuatan rekomendasi atau penugasan oleh partai. Hasil survei elektabilitas menjadi pertimbangan DPP untuk menurunkan surat rekomendasi atau penugasan kepada paslon.
Dalam menjalin komunikasi dengan parpol lain, paslon memainkan peranan penting. Doli mengatakan, Golkar menugasi setiap calon yang telah dinominasikan untuk rajin menjalin komunikasi dengan pihak lain.
Untuk memastikan kemenangan dalam pilkada, mesin politik Golkar, antara lain, bergerak dengan melakukan survei pemenangan. Bagi mereka yang memperoleh elektabilitas tinggi, partai akan langsung memberikan surat tugas berupa SK dari DPP. Namun, jika ada perubahan elektabilitas, atau ternyata dukungan turun, surat tugas itu dapat saja dievaluasi.
”Untuk 109 daerah lainnya, kami sedang melakukan survei sejak seminggu lalu sehingga pada tanggal 20 atau 22 Juli nanti kami akan bisa mendapatkan hasilnya untuk dirapatkan,” ujar Doli.
Menurut Doli, Pilkada 2020 merupakan pilkada yang strategis karena diikuti hampir 50 persen dari jumlah daerah di Tanah Air. Kemenangan dalam pilkada ini harus diperhitungkan secara detail sehingga hal itu dapat menjadi bagian penting dalam strategi pemenangan Golkar pada Pemilu 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi mengatakan, partainya telah memberi rekomendasi untuk 120 paslon. Komunikasi politik dijalin dengan intensif dan setiap calon diharapkan memanfaatkan optimal teknologi informasi di kala pandemi.
Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan, Pilkada 2020 menjadi tujuan jangka menengah yang sangat penting bagi parpol untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2024. Sebab, pada Pemilu 2024 tidak ada calon presiden petahana sehingga akan ada pertarungan ketat. (DIT/HRS/NCA)