Sistem Senjata Armada Terpadu TNI AL Diperkuat dan Dimodernisasi
Peringatan ulang tahun ke-75 TNI Angkatan Laut, kekuatan armada kapal perang, pasukan Marinir, pesawat udara dan pangkalan yang terintegrasi dalam sistem senjata armada terpadu (SSAT) menjadi keunggulan khas TNI AL.
Oleh
Edna C Pattisina
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kekuatan armada kapal perang, pasukan Marinir, pesawat udara dan pangkalan yang terintegrasi dalam sistem senjata armada terpadu atau SSAT merupakan keunggulan khas yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Tantangan terbesar TNI AL ke depan adalah melakukan perkuatan dan modernisasi SSAT.
”SSAT ini juga jadi yang sekaligus menjadi pilar pendukung interoperabilitas Trimatra terpadu TNI,” kata Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 TNI AL tahun 2020, di Lapangan Bendera Gedung Utama RE Martadinata, Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Yudo mengatakan, sekalipun memiliki peran dan fungsi serta kekhasan masing-masing, seluruh komponen SSAT merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pelaksanaan tugas pertahanan dan keamanan di laut.
Laksamana (Purn) Ade Supandi menambahkan, TNI AL harus terus membangun SSAT yang lebih modern dan kuat. Ia mengatakan, sifat dari operasi TNI AL adalah jauh meninggalkan pangkalan sehingga komunikasi harus menjadi prioritas. Yang dimaksud dengan komunikasi di sini tidak hanya kemampuan antarkomponen dari SSAT untuk berkoordinasi, tetapi juga terkait dengan keamanan komunikasi.
SSAT ini juga jadi yang sekaligus menjadi pilar pendukung interoperabilitas Trimatra terpadu TNI.
”Komputasi real time, patroli juga kian disebar agar dekat dengan daerah operasi, berarti SDM dan alatnya harus bisa menjamin komunikasi lancar,” kata Ade.
Senada dengan Ade, peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Alman Helvas Ali, mengatakan, perlu dipastikan bahwa sistem komunikasi di antara satuan-satuan dalam SSAT itu sesuai. Dengan demikian, langkah awal dari interoperabilitas dapat tercapai.
”Yang penting di awal apakah peralatan dan sistem komunikasinya compatible,” kata Alman.
Ade mengingatkan, kemampuan intelijen maritim saat ini harus ditingkatkan. Setelah itu, SSAT harus bisa mengembangkan dan menguatkan dirinya dengan komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengamatan, dan pengintaian (K4IPP). Seluruh unsur SSAT harus diperlengkapi K4IPP yang kuat, termasuk manajemen informasi, display, dan yang terpenting sistem komunikasi yang aman.
Alman mengatakan, selain komunikasi, SSAT perlu diperkuat dari segi daya dukung pangkalan. Ia menilai, penguatan daya dukung pangkalan harus terus menjadi prioritas. Pasalnya, banyak dermaga, terutama di daerah-daerah yang dimiliki sipil, tidak sama panjangnya. Sementara Ade mengatakan, dengan adanya keterbatasan anggaran, pimpinan TNI AL harus menentukan skala prioritas.
”Unsur mana dari SSAt itu yang mau diperkuat dulu, apakah pangkalan, logistik, pemeliharaan, atau pelatihan,” kata KSAL 2014-2018 ini.
Ade juga menggarisbawahi perlunya pemerintah mendefinisikan ancaman maritim yang sesuai dengan kondisi lingkungan strategis. Dengan demikian, seluruh pemangku kebijakan bisa mengorkestrasikan dirinya untuk bisa memenuhi kepentingan nasional, terutama dalam bidang maritim.
Upacara ulang tahun
Hari ulang tahun TNI AL diperingati setiap 10 September. Tahun 2020 ini temanya ”Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe Kita Siap Mewujudkan TNI Angkatan Laut yang Profesional, Modern dan Tangguh guna Mendukung Indonesia Maju”. Upacara digelar di Mabes TNI AL dan diikuti secara virtual oleh para prajurit TNI AL di seluruh Indonesia tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
”Di tengah situasi pandemi global Covid-19, jiwa dan semangat sebagai Prajurit Jalasena tetap berkobar penuh keyakinan. Sebagai bagian integral dari sebuah bangsa maritim yang besar dan sekaligus juga merupakan komponen utama pertahanan negara, tentunya TNI AL akan selalu mendukung setiap langkah kebijakan pemerintah,” papar Yudo.
Menurut dia, kejayaan TNI AL sangat ditentukan sumber daya manusia (SDM) yang harus memiliki keunggulan karakter dan profesionalisme. Sejak kelahirannya hingga saat ini, TNI AL telah memberikan bukti nyata sebagai penyangga utama pertahanan di laut demi kedaulatan di laut Nusantara.
”Salah satu karakter kekuatan Angkatan Laut adalah kekuatan militer yang selalu siap untuk dioperasionalkan,” kata Yudo. Kesiapan ini diwujudkan dalam bentuk kehadiran di laut atau naval presence, baik pada saat situasi damai, masa krisis hingga masa perang, dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, maupun melindungi kepentingan nasional Indonesia dari segala ancaman dan gangguan.
Yudo menyebutkan, ketika negara lain mempermasalahkan batas wilayah maritim kita, Angkatan Laut hadir mengamankan setiap batas maritim dan pulau terluar. Ketika KM Sinar Kudus dibajak di Somalia, Angkatan Laut hadir membebaskan sandera. Ketika penyebaran narkotika makin marak, Angkatan Laut hadir menggagalkan penyelundupan sabu di Kapal Sun Rise Glory dan ketika negara dilanda wabah Covid-19, Angkatan Laut hadir bersama kekuatan nasional lainnya dalam mengatasi pandemi.
Salah satu karakter kekuatan Angkatan Laut adalah kekuatan militer yang selalu siap untuk dioperasionalkan.
Upacara peringatan HUT Ke-75 TNI AL di bawah komando Komandan Upacara Kolonel Laut (S) Anggun Nan Tungga diikuti perwakilian seluruh satuan di TNI AL. Beberapa prajurit TNI mendapat tanda kehormatan sesuai masa dinas. Sebelumnya, berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya bakti sosial dan bakti kesehatan serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ny Wiek Ahmadi Heri Purwono, Inspektur Jenderal Angkatan Laut (Irjenal) Laksamana Muda TNI Suselo, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, Pengurus Inti Pusat Jalasenastri dan para Kepala Dinas jajaran Mabes AL serta para undangan terkait lainnya.