Ormas Islam Minta Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Diusut Tuntas
Sejumlah ormas Islam mengecam penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber. Mereka menuntut kejadian penusukan itu diusut tuntas.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI/ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah organisasi massa Islam mengecam penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber. Mereka menuntut kejadian penusukan itu diusut tuntas.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj dalam keterangannya, Selasa (15/9/2020), mengatakan, tindakan teror yang terjadi pada Syekh Ali Jaber adalah biadab, tidak bermoral, dan tidak bertanggung jawab.
Melakukan teror terhadap siapa pun, apalagi dilakukan atas nama agama dalam ajaran agama Islam adalah perbuatan zalim. Oleh karena itu, pimpinan organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia itu meminta agar polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Pelaku harus diproses secara hukum.
”Cukup sekali ini saja terjadi. Ini sangat memalukan Indonesia di mata dunia internasional. Indonesia selama ini terkenal masyarakat Islam-nya ramah, moderat, ternyata ada kejadian seperti ini,” kata Said Aqil.
Menurut Said Aqil, untuk mengantisipasi tindakan teror atas nama agama, perlu dibenahi dengan pemahaman Islam yang benar. Nahdlatul Ulama yang memiliki 22.000 pesantren dinilai berkontribusi dalam mengajarkan Islam dengan pendidikan karakter (akhlaqul-karimah).
Dia menyebutkan, tidak ada satu pun ustaz NU yang mengajarkan Islam radikal. Para ustaz NU itu memiliki tanggung jawab mengajarkan Islam yang damai kepada sekitar 6 juta santri.
”Yang paling penting berikan pemahaman Islam yang benar. Islam tidak hanya sebatas teologi dan ritual, tetapi yang paling penting adalah akhlak yang baik. Dan itu diutamakan di pondok pesantren NU, tentang akhlaqul-karimah,” kata Said.
Secara terpisah, Sekretaris Umum Pemimpin Pusat Muhammadiyah dan Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia Faozan Amar juga prihatin dengan penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber.
Menurut Muti, penyerangan itu merupakan tindakan terkutuk. Oleh karena itu, polisi diminta agar segera memproses hukum pelaku. Polisi juga diminta mengungkap kasus tersebut secara transparan, termasuk identitas dan motif penyerangan.
”Masyarakat, khususnya umat Islam, agar tetap tenang dan tidak berspekulasi mengenai penyerangan. Berikan kesempatan kepada kepolisian dan penegak hukum untuk melaksanakan tugasnya,” kata Muti.
Akan diusut tuntas
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Senin (14/9/2020) malam, menjenguk Syekh Ali Jaber di kediamannya di Rawamangun, Cempaka Putih, Jakarta. Mahfud menyampaikan simpati atas peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber. Dia juga meminta aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut secara terbuka dan sesuai aturan hukum yang berlaku.
”Kami berkomitmen untuk menuntaskannya secara terbuka kepada masyarakat, kepada Syekh dan keluarga. Kami akan memproses secara hukum dan mudah-mudahan dalam waktu tidak lama sudah terungkap,” kata Mahfud.
Adapun Syekh Ali Jaber berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dan diadu domba oleh spekulasi yang berkembang. Dia meminta agar masyarakat memberikan waktu kepada aparat untuk bekerja mengusut tuntas kasus tersebut. Dia juga berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di kemudian hari.