Sosialisasi dan Simulasi Bagian dari Edukasi Vaksinasi Covid-19
Simulasi imunisasi Covid-19 diselenggarakan Kementerian Kesehatan melibatkan sekitar 100 orang di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Ini bagian dari upaya penyiapan vaksinasi masyarakat.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah mempersiapkan imunisasi massal Covid-19 kendati vaksin masih dalam proses uji klinis. Simulasi ini diharap sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menerima vaksin saat sudah siap untuk diberikan ke masyarakat.
Simulasi imunisasi Covid-19 diselenggarakan Kementerian Kesehatan melibatkan sekitar 100 orang di Puskesmas Tanah Sareal Harapan Keluarga, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Warga dari berbagai latar profesi hadir secara bertahap sehingga tidak terjadi penumpukan.
Dalam simulasi, setelah dicek suhu tubuh dan didaftar, warga diperiksa, baik tekanan darah maupun kemungkinan adanya penyakit penyerta. Vaksinasi dilakukan berikutnya dan diakhiri dengan sosialisasi sembari menunggu kemungkinan reaksi dari penyuntikan vaksin selama 30 menit.
Simulasi kali ini dihadiri Presiden Joko Widodo yang tiba menjelang pukul 08.30. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto serta perwakilan WHO ikut hadir.
Seusai mengikuti simulasi, Sarmiad (47), Ketua RT 002 RW 006, Kelurahan Tanah Sareal, mengakui, di lingkungannya baru sebagian warga yang bersedia mendapat vaksin Covid-19. Sebagian lagi yang belum mau divaksin umumnya belum mengetahui manfaat vaksin Covid-19, demikian pula soal kehalalan vaksin ini.
Kendati demikian, Sarmiad yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan ini mengakui simulasi memberi informasi mengenai vaksin Covid-19.
Adapun Neneng Erna Herlina (53), pedagang sayur di Kelurahan Tanah Sareal, menyatakan mau divaksinasi Covid-19. Akan tetapi, dia berharap vaksin diberikan secara gratis.
Kampanye supaya masyarakat mau divaksin, menurut Presiden Joko Widodo, akan terus dilakukan. Sosialisasi sebanyak-banyaknya diharap bisa menyebarkan informasi mengenai vaksinasi program yang tidak berbayar atau vaksinasi mandiri. Kendati demikian, vaksin, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku, baru akan ada di Indonesia akhir November atau Desember ini.
Vaksin dalam bentuk jadi juga tak akan langsung disuntikkan kepada warga. Sebab, masih ada penerbitan emergency use authorization yang akan dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Proses ini memakan waktu sekitar tiga pekan.
Dengan proses ini, diperkirakan vaksinasi baru dimulai akhir 2020 atau awal 2021. Tenaga medis, baik dokter maupun perawat, akan mendapat prioritas pertama untuk divaksin. Setelah itu, TNI/Polri dan aparatur sipil negara yang memberi pelayanan publik juga diprioritaskan untuk divaksin paling awal. Prioritas berikutnya adalah guru.
Presiden juga mengatakan siap jika diminta tim untuk menjadi yang pertama mencoba vaksin Covid-19. ”Kalau ada yang bertanya, Presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap,” katanya seusai peninjauan.
Adapun vaksin yang akan diadakan di Indonesia, kata Presiden Joko Widodo, hanya vaksin yang ada dalam daftar WHO.
”Kami akan membeli vaksin dari perusahaan/merek yang ada di daftar list-nya WHO. Kedua, kemanfaatan dari vaksin itu juga harus maksimal,” kata Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan Kompas mengenai adanya dua perusahaan farmasi-biotek yang sudah mengklaim efikasi vaksin 90-95 persen, Pfizer dan Moderna, dan kemungkinan Pemerintah Indonesia mengadakan vaksin dari kedua perusahaan tersebut.
Terawan juga mengatakan, dinamika penelitian vaksin masih sangat tinggi. Pemerintah Indonesia juga terus konsultasi dengan WHO. Ditanya vaksin mana yang akan datang lebih dulu, Terawan mengatakan, ”Belum datang, kan. Nanti kalau datang, pasti diumumkan.”
Terkait persiapan untuk vaksinasi massal, Terawan menambahkan, pelatihan terus dilakukan, baik training of trainer maupun pelatihan untuk para vaksinator. Harapannya jumlah vaksinator semakin banyak. Pelaksanaan vaksinasi massal juga lancar jika saatnya tiba.