Jelang Idul Adha, Lokasi Penyekatan di Jawa, Bali, dan Lampung Diperluas
Total ada 1.038 lokasi yang disekat mulai 18-25 Juli 2021. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan selama PPKM darurat. Perluasan titik penyekatan itu untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas saat Idul Adha.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat jelang Idul Adha yang akan jatuh pada Selasa (20/7/2021), Kepolisian Negara Republik Indonesia memperluas lokasi penyekatan akses jalan antarprovinsi, kabupaten, dan kota. Total ada 1.038 lokasi yang akan disekat mulai 18-25 Juli 2021.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Istiono dihubungi dari Jakarta, Minggu (18/7/2021), menjelaskan, menjelang Idul Adha 1442 Hijriah, Selasa mendatang, pihaknya menambah 40 lokasi penyekatan yang tersebar di jalan tol, jalan non-tol, dan pelabuhan yang ada di Lampung, Jawa, dan Bali. Sebelumnya, selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat ada 998 lokasi penyekatan, saat ini ditambah menjadi 1.038 lokasi.
Dari total 1.038 lokasi, 86 titik ada di jalan tol, 945 titik di jalan non-tol, dan 7 titik di pelabuhan. Lokasi penyekatan masuk ke delapan wilayah polda di antaranya Lampung, Banten, Jakarta Raya, dan Jawa Barat. Penyekatan juga dilakukan di wilayah Polda Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
”Penambahan titik penyekatan berlaku mulai 18-25 Juli 2021,” ujar Istiono. Mengenai persiapan skenario setelah 25 Juli, Istiono belum bisa menjelaskan karena harus menyesuaikan dengan situasi yang sangat dinamis.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas mengenai evaluasi PPKM darurat, Jumat (15/7/2021), Presiden Joko Widodo meminta agar kebijakan penyekatan jalan untuk pembatasan mobilitas masyarakat dievaluasi. Sebab, Presiden masih melihat tingginya mobilitas masyarakat di lapangan (Kompas, 18/7//2021).
Menanggapi hal itu, Istiono mengakui, mobilitas masyarakat di wilayah pinggiran masih tinggi, baik di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten. Oleh karena itu, penyekatan harus diiringi dengan kepatuhan masyarakat, terutama yang beraktivitas di sektor esensial dan non-esensial. ”Kalau sektor hulu patuh, akan sangat mengurangi beban mobilitas di jalan,” kata Istiono.
Ia mengungkapkan, mobilitas di tingkat desa dan permukiman juga masih tinggi. Dibutuhkan peran serta dari tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, kepala desa, RT/RW untuk menyosialisasikan penyekatan dan PPKM darurat.
Peninjauan
Untuk memastikan PPKM darurat berjalan, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkeliling ke Pulau Jawa sejak Jumat (15/7/2021) hingga hari ini. Daerah yang dikunjungi di antaranya Bandung, Jawa Barat; Semarang dan Solo, Jawa Tengah; Daerah Istimewa Yogyakarta; Sidoarjo, Jawa Timur; dan Serang, Banten.
Di beberapa wilayah tersebut, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau vaksinasi massal, PPKM mikro, dan menyalurkan bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19 di sejumlah daerah tersebut. ”Menindaklanjuti perintah Presiden, kami dari Polri menurunkan bansos sebesar lebih kurang 2.500 ton beras dan 70.000 paket bahan pokok,” kata Listyo.
Keduanya juga meninjau penyaluran obat dan vitamin untuk warga yang tengah menjalani isolasi mandiri. Obat dan vitamin yang dimaksud dikelompokkan menjadi dua paket, yaitu paket untuk pasien tanpa gejala dan paket untuk pasien dengan keluhan demam dan kehilangan penciuman.
Hadi menjelaskan, saat ini terdapat 300.000 paket obat dan vitamin yang akan dibagikan dalam tiga tahap, yaitu selama tiga minggu. Setiap pekan, pihaknya akan mengirimkan 100.000 paket obat kepada pasien yang telah ditetapkan oleh dokter puskesmas.
Adapun pemantauan efek samping obat akan dilakukan oleh bidan desa bersama bintara pembina desa (babinsa). Mereka akan melaporkan kasus yang terjadi secara berjenjang kepada kepala kesdam dan kepala dinas kesehatan provinsi untuk ditindaklanjuti.
”Selain mendistribusikan 300.000 paket obat dan vitamin gratis, TNI juga telah mengirimkan 54 tenaga kesehatan dari siswa Sekolah Perwira Karier (Sepa PK) menggunakan pesawat Hercules TNI AU ke wilayah Bandung (15 personel), Semarang (24 personel), dan Solo (15 personel) untuk melaksanakan serbuan vaksinasi,” kata Hadi.