Prabowo Temui Purnawirawan Jenderal TNI, Ada Agum Gumelar dan Hendropriyono
Pertemuan disebut untuk menghimpun masukan dari para tokoh senior TNI terkait dengan strategi pertahanan RI. Namun pengamat menyinyalir, pertemuan juga bagian dari konsolidasi lunak Prabowo menuju Pemilu 2024.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah purnawirawan Tentara Nasional Indonesia di kantornya dalam beberapa hari terakhir. Pertemuan disebut untuk mendengarkan masukan dari tokoh senior TNI terkait dengan strategi pertahanan RI. Namun pengamat menyinyalir, pertemuan jadi bagian dari konsolidasi lunak menuju Pemilu 2024.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui keterangan resmi yang dipublikasikan pada Rabu (12/1/2022) mengungkapkan, telah mengundang sejumlah tokoh senior TNI untuk mengikuti diskusi bertajuk ”Lingkungan Strategis dan Kontijensi Ancaman” di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Senin (10/1/2022) malam. Diskusi untuk menghimpun masukan bagi Kemenhan guna menghasilkan produk-produk strategis di bidang pertahanan negara.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Pertemuan yang dimaksud digelar secara hibrida. Sejumlah tokoh yang datang secara langsung adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus Jenderal (Hor) (Purn) Agum Gumelar, mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Hor) (Purn) AM Hendropriyono, serta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto. Sementara itu, mantan Panglima TNI Laksamana Widodo AS mengikuti diskusi melalui konferensi video.
Selain itu, hadir pula sejumlah pejabat Kemenhan, Mabes TNI, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Universitas Pertahanan.
”Kemenhan mengundang tokoh senior TNI yang memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Terima kasih atas kesediaan para senior untuk hadir meluangkan waktunya,” kata Prabowo.
Dalam dokumentasi foto yang dipublikasikan Kemenhan, Prabowo tampak berdiskusi dengan para undangan di sebuah ruangan. Ada pula perbincangan yang terlihat lebih santai dengan Hendropriyono, Agum Gumelar, dan Endriartono Sutarto di ruangan yang berbeda. Selain itu, Prabowo memberikan sebilah keris bersarung keemasan kepada ketiga tamu tersebut.
Selain menemui sejumlah tokoh tersebut, Prabowo juga bertemu dengan purnawirawan yang juga mantan Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn) Try Sutrisno. Pertemuan itu diunggah melalui akun Instagram resmi Prabowo Subianto, @prabowo, Rabu. Dalam sebuah foto, terlihat Prabowo mencium tangan Try Sutrisno.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar membenarkan, adanya pertemuan tersebut. Pertahanan nasional merupakan topik yang dibicarakan oleh Prabowo dan para tokoh yang diundang.
”Menhan mendengarkan pandangan dan masukan tokoh senior TNI terkait dengan strategi pertahanan RI, saat ini dan di masa yang akan datang,” kata Dahnil mengenai agenda diskusi tersebut.
Konsolidasi lunak
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pertemuan antara Prabowo dan sejumlah tokoh TNI yang juga politisi bisa dimaknai dari dua sudut pandang. Pertama, pertemuan tentunya membahas perbaikan kualitas pertahanan nasional. Dalam hal itu, Prabowo membutuhkan saran dari para senior.
Akan tetapi, lanjutnya, posisi Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra tidak bisa dilepaskan dari pertemuan tersebut. Pertemuan dilakukan di tengah konteks maraknya hasil survei yang memunculkan Prabowo sebagai salah satu nama calon presiden dengan tingkat elektabilitas tinggi. Sementara itu, pertemuan yang membahas tentang pertahanan, idealnya digelar di masa awal Prabowo menjabat sebagai Menhan. ”Bicara Prabowo itu bicara 2024,” kata Adi.
Menurut dia, sejumlah pertemuan yang digelar merupakan bagian dari konsolidasi lunak (soft consolidation) menuju Pemilu 2024. Ada kecenderungan bahwa Prabowo ingin membangun komunikasi yang hangat dengan para tokoh yang hingga saat ini masih berpengaruh di tengah masyarakat.
Apalagi, di antara sejumlah tokoh juga ada yang berbeda pilihan politik dengannya di beberapa pemilu terakhir. Agum dan Hendropriyono, misalnya, merupakan bagian dari kubu pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019.
”Sangat wajar jika publik menilai pertemuan ini terkait dengan 2024,” kata Adi.