Jabatan Strategis Para Jenderal di Sekitar Presiden Jokowi
Tiga mantan komandan Paspapmres dan dua mantan ajudan Presiden Joko Widodo mendapat jabatan strategis. Pos yang bersinggungan langsung dengan presiden sudah lama jadi jalur cepat promosi.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
Tiga mantan komandan Pasukan Pengawal Presiden (Danpaspampres) di masa Presiden Joko Widodo mendapat promosi menjadi perwira tinggi bintang tiga. Dua orang mantan ajudan juga mendapat jabatan strategis. Fenomena ”orang presiden” ini menjadi sejarah yang berulang.
Promosi tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat (21/1/2022) malam. Andika juga sebelumnya pernah menjadi Danpaspampres pada 2014-2016 sebelum menjadi Kepala Staf TNI AD pada tahun 2018-2021.
Tiga mantan komandan Paspampres yang menduduki jabatan jenderal bintang tiga itu adalah Mayjen Agus Subiyanto, Mayjen Maruli Simanjuntak, dan Mayjen (Mar) Suhartono. Agus Subiyanto yang lulus Akademi Militer tahun 1991 belum enam bulan menjadi Pangdam III/Siliwangi kini dipromosikan menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD yang berarti berpangkat letnan jenderal.
Agus menjadi komandan Paspampres tahun 2020-2021. Agus Subiyanto menggantikan Letjen Agus Fadjari yang menjadi Komandan Jenderal Akademi TNI. Yang menarik, pergantian ini cukup progresif mengingat Agus Fadjri yang akan pensiun Agustus 2022 adalah lulusan Akmil 1987.
Mayjen Maruli Simanjuntak yang mendapat promosi sebagai Panglima Kostrad–sebuah jabatan bintang tiga–adalah lulusan Akmil 1992. Dia menjadi komandan Paspampres pada tahun 2018-2020. Menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan ini sebelumnya juga sudah berada di lingkar Presiden Joko Widodo sejak periode jabatan pertama. Tahun 2014-2016, Maruli menjadi Komandan Grup A Paspampres yang merupakan pengamanan yang melekat dengan presiden.
Setelah menjadi Komandan Korem 074/Warastratama di Solo, Maruli kembali ke Jakarta sebagai Wakil Komandan Paspampres. Ia lalu bertugas sebagai Kepala Staf Kodam Diponegoro sebelum kembali lagi ke Jakarta sebagai Komandan Paspampres. Kini, Maruli dipercaya menjadi Panglima Kostrad, menggantikan posisi Jenderal Dudung Abdurachman yang kini menjadi Kepala Staf TNI AD. Yang menarik, sempat dua bulan jabatan Panglima Kostrad kosong sejak 17 November 2021.
Mayjen (Mar) Suhartono yang sebelumnya merupakan Komandan Korps Marinir sejak 2018 dipromosi menjadi Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) yang merupakan jabatan bintang tiga. Suhartono menjadi Komandan Paspampres tahun 2017-2018. Prestasi Suhartono yang menonjol di antaranya berhasil memimpin pelaksanaan operasi laut saat pembebasan awak KM Sinar Kudus di Somalia tahun 2011. Ia mendapat kenaikan pangkat dari Letkol menjadi Kolonel saat itu.
Selain tiga mantan komandan Paspampres, dua mantan ajudan Presiden Joko Widodo juga menempati jabatan strategis. Brigjen TNI Widi Prasetijono yang saat ini menjadi Kepala Staf Kodam Diponegoro dipromosi menjadi Komandan Jenderal Kopassus yang merupakan jabatan Mayor Jenderal. Widi menjadi ajudan Presiden Joko Widodo tahun 2014-2016. Widi lulus Akmil 1993 dan juga pernah menjadi Komandan Korem 074/Warastratama di Solo.
Komandan Korem 074/Warastratatama, yaitu Kolonel Rudy Saladin yang baru empat bulan menjabat, juga mendapat promosi menjadi Komandan Korem Suryakencana yang merupakan jabatan untuk brigjen. Rudy yang merupakan lulusan Akmil 1997 adalah ajudan Presiden Joko Widodo 2019-2021.
Anton Aliabbas, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), mengatakan, kesan Jokowi menyetujui usul penempatan perwira tinggi yang pernah bekerja dekat dengannya pun tidak bisa dihindari. Hal ini bisa dilihat dengan penunjukan Agus Subiyanto sebagai Wakasad dan Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad. Keduanya sama-sama pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres
Fenomena ”president’s men” menjabat pos strategis juga bukan hal baru. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya, di tahun 2008, pos jabatan Pangkostrad diisi Erwin Sudjono dan Danjen Kopassus dipegang Pramono Edhi Wibowo. Keduanya ipar SBY. Riwayat penugasan pada pos yang bersinggungan langsung dengan Presiden memang sudah sejak lama menjadi salah satu ”jalur” promosi di tubuh militer. Walaupun tentu saja hal tersebut tidak menjadi jaminan akan menduduki jabatan bintang empat.