Sukses Tingkatkan Kerja Sama, KSAL Terima Bintang Jasa dari Singapura
Sejak menjabat pada Mei 2020, KSAL Laksamana Yudo Margono gencar meningkatkan hubungan kerja sama RI-Singapura.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menerima bintang jasa Pingat Jasa Gemilang (Tentera) The Meritorious Service Medal (Military) dari Pemerintah Singapura. Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi terhadap peningkatan hubungan dan kerja sama angkatan laut kedua negara selama dua tahun terakhir.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/7/2022), mengatakan, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono telah menerima penghargaan dari Pemerintah Singapura di Markas Besar Angkatan Laut Singapura, Jumat (15/7/2022). Penghargaan Pingat Jasa Gemilang (Tentera) The Meritorious Service Medal (Military) itu disematkan langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Singapura Ng En Hen.
”Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa KSAL dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama angata TNI AL dan Republik of Singapore Navy (RSN),” kata Julius.
Ia menambahkan, sejak menjabat pada Mei 2020, Yudo Margono gencar meningkatkan hubungan kerja sama dua negara. Di antaranya dengan menyelenggarakan Navy to Navy Talks (NTNT) dan mendukung keberlanjutan interaksi profesional di laut.
TNI AL dan RSN juga beberapa kali menggelar latihan bersama. Mulai dari peringatan ke-26 latihan Elang Indopura yang mengerahkan empat kapal perang dan dua pesawat patroli maritim, hingga empat kali passing exercise. ”Keberhasilan latihan-latihan itu memungkinkan kedua AL untuk mempererat persahabatan yang saling menguntungkan dan meningkatkan interoperabilitas,” ujar Julius.
Tak hanya itu, tambahnya, Pemerintah Singapura juga menilai Yudo Margono secara pribadi. Yudo dipandang berkomitmen kuat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang keamanan maritim. Hal itu tampak dari dukungan terhadap Patroli Selat Malaka dan menugaskan perwira penghubung Indonesia (ILO) ke Information Fusion Centre (IFC). Yudo juga disebut telah mendorong pembangunan hubungan operasional yang kuat antara Komando Keamanan Maritim AL Singapura dan Koarmada I.
Keberhasilan latihan-latihan itu memungkinkan kedua AL untuk mempererat persahabatan yang saling menguntungkan dan meningkatkan interoperabilitas.
Dengan rekam jejak tersebut, Pemerintah Singapura meyakini bahwa AL kedua negara siap melanjutkan patroli terkoordinasi di Selat Singapura. Hal itu akan berlanjut dengan peningkatan kerja sama operasional dalam menjaga keamanan maritim.
Selain dengan Singapura, kerja sama militer juga dilakukan dengan AL Amerika Serikat (AS) atau US Navy melalui Latihan Bersama Multilateral Rim of The Pacific (Latma Rimpac) 2022, Agustus mendatang. Dalam latihan ini, TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) I Gusti Ngurah Rai-332 dan 35 prajurit marinir. KRI tersebut bersama kapal perang dari negara-negara lainnya mulai meninggalkan dermaga Pearl Harbour, AS, untuk menuju perairan Hawaii dan Selatan California pada 12-13 Juli lalu, untuk melaksanakan latihan tahap laut (sea phase).
Latma Rimpac merupakan latihan AL terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh armada ke-3 US Navy dan US Marine Force Pacific dengan melibatkan negara-negara di kawasan Indo Pasifik, Eropa, dan Asia. Latihan kali ini diikuti 26 negara, 38 kapal perang, 4 kapal selam, lebih dari 170 pesawat tempur, serta sekitar 25.000 personel dari sejumlah negara.
Penghargaan perwira remaja
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik perwira TNI dan Polri tahun 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. Sejumlah perwira itu terdiri dari 192 lulusan Akademi Militer (Akmil), 107 lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL), 109 lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU), dan 246 lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).
Dari total lulusan tersebut, empat di antaranya meraih penghargaan Adhi Makayasa 2022. Mereka adalah Rafi Naufal Afriansyah dari Akmil, Elang Triasthi Fitrananda dari AAL, Jeremia Zophie Pramudya dari AAU, serta Adira Rizky Nugroho dari Akpol.
Dalam pengarahan terhadap para perwira remaja di Mabes AD, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal (TNI) Dudung Abdurachman mengatakan, perwira merupakan ujung tombak di satuan. Mereka harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dan tantangan zaman yang kian berat. Diharapkan pula, mereka dapat meneruskan pengabdian kepada negara, dengan tetap berpedoman pada kode etik tentara.
Dudung pun menggarisbawahi soal tidak adanya persyaratan uang dalam jalur masuk TNI AD, baik tamtama, bintara, maupun taruna. Masyarakat diminta untuk tidak terkecoh oleh pihak tertentu yang mengiming-imingi jaminan lulus tes dengan meminta sejumlah uang.
”Apabila kedapatan, baik dari kalangan sipil maupun anggota TNI yang coba-coba memanfaatkan situasi, meminta uang untuk pendaftaran, pasti akan ada tindakan tegas. Kalau itu tentara, akan kami pecat,” ujarnya.