OPOP, Program Lokal Pesantren yang Didorong Wapres Jadi Program Nasional di Kalimantan Selatan
Dalam berbagai kesempatan, Wapres Amin menyebut program pemberdayaan ”One Pesantren One Product” memberikan fungsi tambahan di pesantren yang melahirkan Gus Iwan, yaitu santri bagus, pinter ngaji, dan usahawan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan meresmikan pembukaan ”One Pesantren One Product” atau OPOP di Kalimantan Selatan Expo 2022 di Lapangan dr Murjani Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. OPOP merupakan program lokal pesantren yang digagas oleh Provinsi Jawa Timur dan dijadikan program nasional oleh Wapres. Program ini mendorong kemampuan santri di tiap pondok pesantren untuk berinovasi dan memberikan hasil nyata yang dapat memberdayakan para santri di pondok pesantren.
Terkait penanganan tengkes atau stunting, Wapres Amin juga dijadwalkan meninjau kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di Posyandu Kenanga, Kota Banjarbaru. Dalam kunjungan kerja ini, Wapres yang didampingi Ibu Wury menggunakan Pesawat Kepresidenan Boeing 737-4 TNI AU. Wapres tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, pada Rabu (10/8/2022) dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dalam kunjungan kerja ke Banjarmasin ini, Wapres akan meresmikan pembukaan OPOP Kalimantan Selatan Expo 2022 di Lapangan dr Murjani Banjar Baru, Jalan Comet Raya, Loktabat Utara, Banjar Baru Utara, Kota Banjar Baru, yang akan diselenggarakan pada Kamis (11/8/2022). Dalam berbagai kesempatan, Wapres Amin menyebut bahwa OPOP memberikan fungsi tambahan di pesantren yang melahirkan Gus Iwan, yaitu santri bagus, pinter ngaji, dan usahawan.
Sebelum terbang ke Banjarmasin, Wapres, seperti dikutip dalam lama Sekretariat Wapres, menyatakan, ”Hari ini, saya bertolak ke Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, untuk melakukan kunjungan kerja.”
Setelah menempuh perjalanan udara selama 1 jam 40 menit, Wapres disambut oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan H Supian HK, Pangdam VI Mulawarman Mayjen Sonhadji, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Rikwanto, dan Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Yulmaizir Chaniago beserta pendamping masing-masing.
OPOP memberikan fungsi tambahan di pesantren yang melahirkan Gus Iwan, yaitu santri bagus, pinter ngaji, dan usahawan.
”Saya juga akan meninjau kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di Posyandu Kenanga, Jalan Gotong Royong, RT 002 RW 004 Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru selatan, Kota Banjar Baru,” tambah Wapres Amin.
Selain Ibu Wury, turut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ini Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Muhammad Imam Aziz, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya dan Farhat Brachma.
Untuk persiapan kunjungan Wapres Amin ke Kota Banjarbaru, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin telah meninjau langsung lokasi yang menjadi lokus kunjungan yaitu Posyandu Kenanga, Kelurahan Loktabat Selatan, pada Rabu (10/8/2022) siang. ”Insya Allah persiapan sudah 95 persen, tinggal kendala-kendala sedikit yang harus diperbaiki dan besok kita sudah siap untuk menerima kedatangan beliau di Posyandu Kenanga ini,” ujar Aditya seperti dikutip dari laman Media Center, Kota Banjarbaru.
Penurunan tengkes
Sebelumnya, Pemerintah Kota Banjarbaru mengadakan rapat koordinasi menyambut kedatangan Wapres Amin yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono didampingi Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Aula Gawi Sebarataan Balai Kota Banjarbaru. Kedatangan Wapres Amin ke Banjarbaru terutama dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Banjarbaru.
Selain melakukan peninjauan kegiatan di Posyandu, Wapres Amin direncanakan akan mengadakan dialog dengan masyarakat. Dalam penanganan masalah tengkes, Pemkot Banjarbaru akan terus berupaya berkomitmen mewujudkan ”Banjarbaru Zero New Stunting”bersama Forkopimda Banjarbaru dan akan menyukseskan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Sebelumnya, pada Kamis (4/8/2022) ketika memimpin Rapat Kerja 12 Provinsi Prioritas Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Wapres Amin menyebut bahwa pemerintah telah menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024. Dengan kata lain, pemerintah beserta seluruh pemangku kepentingan harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4 persen pada waktu yang tersisa.
Saya minta agar praktik baik terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Saya juga minta agar para gubernur untuk fokus pada intervensi spesifik dan sensitif yang masih rendah cakupannya.
”Saya minta agar praktik baik terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Saya juga minta agar para gubernur untuk fokus pada intervensi spesifik dan sensitif yang masih rendah cakupannya,” ujar Wapres Amin.
Wapres memberikan arahan terkait pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam upaya penurunan stunting di daerah masing-masing. ”Pemda perlu bekerja sama dan bermitra dengan lembaga non-pemerintah, baik dari perguruan tinggi dan lembaga riset, kalangan swasta dan filantrofi, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat maupun lembaga mitra pembangunan,” ungkap Wapres.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers di Istana Wapres mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengidentifikasi 11 program intervensi spesifik, yaitu program terkait kesehatan, baik kepada ibu atau calon ibu, maupun kepada anak balita.
”Jadi, intervensi yang spesifik yang kita berikan adalah ke remaja putri agar jangan sampai kekurangan zat besi, kemudian ke ibunya pada saat hamil jangan sampai kekurangan zat besi dan juga jangan sampai kekurangan gizi. Nanti akan kita ukur kadar zat besi di remaja putri, kadar zat besi di ibu hamil, dan gizi di ibu hamil,” ujar Budi.