Wapres Amin Perintahkan TNI-Polri Jaga Obyek Vital di Papua
Keberadaan pilot Susi Air yang diduga disandera KKB kelompok Egianus Kogoya masih ditelusuri. Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintahkan pengejaran terus dilanjutkan.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara menanggapi pembakaran pesawat serta dugaan penyanderaan pilot Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa hari lalu. Selain mengejar pelaku, Wapres juga memerintahkan TNI dan Polri terus menjaga obyek-obyek vital strategis di seluruh Bumi Papua agar insiden serupa tak terulang.
”Saya minta dan saya perintahkan supaya pembuat perusuh itu dikejar dalam rangka penegakan hukum,” ujar Wapres Amin di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/2/2023).
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air yang mendarat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Selasa (7/2/2023). Pilot pesawat, Philip Mark Mehrtens yang berkebangsaan Selandia Baru, diduga disandera KKB.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambon, membenarkan pembakaran pesawat Susi Air oleh Egianus Kogoya dan anak buahnya. TPN-OPM menahan pilot pesawat setelah pembakaran, sedangkan lima penumpang pesawat telah dibebaskan.
”Kondisi Philip masih sehat hingga kini. TPN-OPM akan menegosiasikan pembebasan Philip dengan Pemerintah Indonesia. Apabila pemerintah tidak mau membuka proses negosiasi, nyawa Philip terancam,” ujarnya (kompas.id Selasa 7 Februari 2023).
Wapres Amin mengklaim gangguan keamanan tidak terjadi di tanah Papua secara umum, tetapi hanya di Provinsi Papua Pegunungan. ”Papua itu ada enam provinsi, di lima provinsi tidak ada masalah. Jadi itu (hanya) di Papua Pegunungan,” kata Wapres.
Tempat yang strategis, itu harus ada penjagaan, harus ada pengawalan. Jangan sampai di tempat itu tidak ada pengawalan. Jadi, ada pesawat datang, kemudian bisa dibakar. Sebab, kurang pengawalan.
Meski begitu, selain mengejar pelaku pembakaran dan penyanderaan, Wapres Amin memerintahkan supaya tempat-tempat strategis seperti bandara dijaga. Dengan demikian, peristiwa pembakaran pesawat semestinya tidak terjadi lagi.
”Tempat-tempat yang strategis, itu harus ada penjagaan, harus ada pengawalan. Jangan sampai di tempat itu tidak ada pengawalan. Jadi, ada pesawat datang, kemudian bisa dibakar. Sebab, kurang pengawalan,” tutur Wapres.
Di sisi lain, menurut Wapres, pembangunan dan distribusi kesejahteraan harus dilanjutkan di tanah Papua. Namun, pembangunan ini harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga Papua. ”Saya menggunakan istilah, kami akan menggaruk di tempat yang gatal. Yang gatal itu artinya yang diperlukan (warga Papua),” kata Wapres menambahkan.
Karena itu, perubahan sasaran pembangunan kesejahteraan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi orang Papua. Pembangunan yang dilakukan pun harus sesuai dengan keinginan orang Papua.
Untuk itu, Wapres Amin mengklaim sudah mendapatkan dukungan semua, baik tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh gereja atau tokoh agama, maupun tokoh adat. ”Dalam kunjungan saya ke sana, mereka sudah mendukung, bahkan terus terang mereka minta tambah dua provinsi lagi. Tapi, saya bilang enam provinsi ini dulu diselesaikan,” tutur Wapres.
Sejauh ini, satuan TNI organik yang bertugas di Papua masih menelusuri keberadaan Philip. Aparat penegak hukum belum bisa memastikan di mana Philip disandera. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan hal ini kepada wartawan seusai Rapat Pimpinan TNI tahun 2023, Kamis (9/2/2023).
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri menjelaskan, insiden diawali ancaman KKB terhadap 15 pekerja yang sedang membangun puskesmas di Paro, Nduga. Dari kelima belas pekerja yang diperiksa identitasnya oleh KKB Egianus Kogoya, sebanyak empat orang tidak membawa identitas. Karena itu, KKB menuduh para pekerja itu disusupi intelijen Polri, TNI, ataupun Badan Intelijen Negara (BIN).
TNI-Polri pun merencanakan evakuasi kelima belas pekerja tersebut pada 6 Februari. Namun, saat 7 Februari, rencana tercium KKB. Karena itu, pesawat Susi Air bernomor registrasi PK-BVY yang mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pukul 06.17 WIT setelah bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pun ditahan KKB dan kemudian dibakar.
Lima warga sipil penumpang pesawat Susi Air sudah pulang ke rumah masing-masing. Kelima belas pekerja pembangun puskesmas juga berhasil dievakuasi ke Timika, Rabu (8/2/2023). Namun, pilot pesawat ditahan kelompok Egianus.