Berbagai kesempatan jadi panggung dan peluang bagi elite parpol menjajaki kerja sama dan menarik simpati dukungan, bekal menghadapi Pemilu 2024. Hal itu sekaligus memperkuat posisinya dalam bursa bakal capres-cawapres.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai lobi dan pertemuan yang telah berlangsung hingga terbangunnya gagasan koalisi besar di Pemilihan Umum 2024 mendorong elite partai politik untuk terus menjajaki kerja sama sekaligus menarik simpati dukungan. Memasuki pertengahan bulan Ramadhan ini, di antara elite itu ada yang aktif menyambangi kelompok sukarelawan pemenangan calon presiden dan ada pula yang terus memantapkan langkahnya bertemu dengan sesama elite parpol.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut dengan nuansa kuning di Pasar Murah Projo.
Jajaran pengurus DPP Partai Amanat Nasional (PAN) berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Sabtu sore.
Pengamat politik menilai, kalau koalisi besar bisa terwujud, peluang menduetkan Prabowo dan Airlangga akan jauh lebih besar.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Hadir di Pasar Murah yang digelar Relawan Pro Jokowi (Projo) di Stadion Mini Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (8/4/2023) siang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut dengan nuansa kuning. Warna yang identik dengan Partai Golkar itu langsung mencuri perhatian Airlangga.
Selama ini, dalam berbagai kesempatan, Projo sebagai pendukung Presiden Joko Widodo sejak Pemilihan Presiden 2014 tampil dengan warna merah yang identik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), parpol di mana Jokowi sebagai salah satu kadernya.
Nuansa kuning itu ditemukan pada spanduk yang menjadi latar belakang panggung tempat Airlangga menyampaikan pidato. Dengan dominasi warna kuning, spanduk itu memuat gambar dua pasang ketupat yang mengapit tulisan tajuk acara, yakni Pasar Murah Projo. Pada bagian kiri atas terdapat logo Projo dan Komite Rakyat Nasional Jokowi berwarna merah.
”Lebih senang lagi karena backdrop (latar belakang) Projo siang hari ini warnanya kuning. Ini merupakan tanda-tanda zaman keberlanjutan merah ke kuning,” ujar Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Ucapan itu sontak disambut tawa riang dan tepuk tangan kader Partai Golkar dan sukarelawan Projo. Di acara itu tampak Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar.
Seusai acara, Airlangga yang telah didukung Partai Golkar sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 itu menyebut bahwa kedekatan Partai Golkar dan Projo bukanlah sebuah sinyal, melainkan gelombang. Menurut dia, diksi sinyal terlalu kecil untuk mengungkapkan kedekatan keduanya.
Tindak lanjut koalisi
Di kesempatan terpisah, jajaran pengurus DPP Partai Amanat Nasional (PAN) berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Sabtu sore. Pertemuan itu terkait erat dengan tindak lanjut dari gagasan membangun koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Adapun KIR merupakan koalisi Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Seusai menghadiri pertemuan tertutup selama satu jam dari kunjungan itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyampaikan, kedatangannya itu telah dikomunikasikan dengan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sebagai bagian dari KIB. Menurut dia, pertemuan antar-pimpinan parpol, apalagi jelang Pilpres 2024 nanti, diperlukan untuk menyamakan visi-misi dan platform perjuangan Indonesia ke depan.
Saat ditanyakan apakah tujuan kehadiran PAN ke Gerindra menjadi pintu pembuka untuk mendukung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024, Zulkifli tak menjawab. Prabowo yang ikut mendampingi Zulkifli tiba-tiba menimpali. ”Kalau kesimpulan Anda seperti itu, ya kira-kira, ha-ha-ha,” ujarnya.
Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini sependapat dengan Zulkifli bahwa kunjungan para pimpinan parpol akan semakin intens menjelang Pilpres 2024. Kunjungan tersebut bertujuan agar para pimpinan parpol bisa saling bertukar pendapat serta mencari suatu format terbaik untuk bangsa dan negara.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, dari berbagai pertemuan dibahas kebutuhan mencari sosok pemimpin yang bisa memberi jalan tengah bagi suasana kebangsaan. Ia mengklaim, sosok itu adalah Prabowo. Namun, itu belum final karena masih membutuhkan komunikasi dengan berbagai pihak.
Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini sependapat dengan Zulkifli bahwa kunjungan para pimpinan parpol akan semakin intens menjelang Pilpres 2024.
Untuk membicarakan hal itu, Prabowo berencana bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Senin (10/4/2023) esok. Selain dengan PKB, jajaran Gerindra juga berencana untuk bertemu dengan jajaran PDI-P, tetapi belum diputuskan kapan momentum tersebut. ”Sedang diatur waktunya,” ujar Muzani.
Ditentukan Jokowi
Hadirnya Airlangga di Pasar Murah Projo pun tak terlepas dari kontestasi pilpres. Budi Arie selaku Ketua Umum Projo menyampaikan bahwa Projo dan Airlangga memiliki kecocokan, apalagi ketika diikat dalam koalisi besar. Meskipun demikian, Arie enggan menyebut secara gamblang bahwa dukungan Projo diberikan kepada Airlangga.
Ia pun menegaskan bahwa dukungan Projo untuk capres dan cawapres ditentukan oleh Presiden Joko Widodo. ”Kalau bagi Pak Presiden Jokowi cocok, kami juga cocok. Hal terpenting adalah demi membangun bangsa, semua pihak harus dilibatkan,” tuturnya.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes, hadirnya Airlangga di tengah acara Projo tak lain adalah untuk memperbesar potensinya sebagai bakal cawapres. Ketua Umum Partai Golkar itu berupaya membangun hubungan baik dengan Projo sebagai salah satu simpul sukarelawan yang cukup besar.
Ia meyakini kalau memang koalisi besar bisa terwujud, peluang menduetkan Prabowo dan Airlangga akan jauh lebih besar. Kendati, sejauh ini, kandidat bakal capres dari sisi elektabilitas, dukungan koalisi, dan penerimaan level elite sudah mengerucut pada tiga nama, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Prabowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
”Pasangan (Prabowo dan Airlangga) ini memiliki potensi yang lebih besar ketimbang lainnya,” katanya.
Kalau koalisi besar bisa terwujud, peluang menduetkan Prabowo dan Airlangga akan jauh lebih besar.
Lain halnya bagi partai pemula, saat ini dimanfaatkan untuk memperkuat internal dan ikatan kader dalam menyongsong Pemilu 2024. Di milad kedua Partai Ummat, di Jakarta, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menekankan bahwa Partai Ummat merupakan partai baru sehingga chemistry atau rasa saling terhubung antarkader belum sebaik partai-partai lama. Konflik kecil yang lahir dari dalam partai dapat berakibat fatal.
Oleh karena itu, sebelum berpikir lebih jauh mengenai persatuan umat Islam, kekompakan antarkader harus diutamakan terlebih dahulu. ”Internal yang solid mampu mengajak umat lainnya untuk turut serta dalam perjuangan Partai Ummat,” ujar Amien.
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Nazaruddin menyampaikan, mesin-mesin Partai Ummat sudah siap untuk menghadapi Pemilu 2024. ”Mesin partai mulai dari tingkat nasional hingga desa sudah siap menghadapi Pemilu 2024,” tuturnya.