logo Kompas.id
Politik & HukumMenakar Sikap Presiden yang...
Iklan

Menakar Sikap Presiden yang Dianggap Ikut ”Cawe-cawe” Soal Capres

Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa sebagai pejabat publik sekaligus pejabat politik wajar jika ia mengundang ataupun diundang ketua umum parpol lain. Sebagian kalangan melihat sikap itu wajar, tetapi juga tak etis.

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
· 5 menit baca
Ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, yaitu Zulkifli Hasan (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB), Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Mardiono (PPP) seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga ikut dalam pertemuan, sedangkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak ikut dalam pertemuan ini.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, yaitu Zulkifli Hasan (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB), Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Mardiono (PPP) seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga ikut dalam pertemuan, sedangkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak ikut dalam pertemuan ini.

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, memperoleh sorotan. Pertemuan tersebut dipandang sebagai bentuk intervensi Presiden terhadap dukungan untuk bakal calon presiden dan calon wakil presiden. Sorotan menguat ketika Partai Nasdem, salah satu partai koalisi pemerintah yang kini mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden, tak diundang di pertemuan itu.

  • Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan apa yang dilakukan Presiden Jokowi adalah proses dialog yang tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi.
  • Dengan kondisi masyarakat yang cenderung feodal, menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, preferensi Presiden Jokowi akan diikuti masyarakat di bawah, termasuk aparat negara di bawah Presiden.
  • Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati berpandangan, presiden memiliki calon yang didukung dalam pilpres merupakan hal yang wajar. Namun, itu tidak elok jika itu dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas negara.
Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000