Pimpin Upacara di Ende, Mahfud MD: Pancasila Anugerah untuk Membangun Bangsa
”Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia dan menjadi konsensus nasional. Untuk itu, sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila,” kata Menko Polhukam Mahfud MD.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·4 menit baca
ENDE, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6/2023). Dalam upacara peringatan tersebut, Mahfud menegaskan bahwa Pancasila adalah anugerah dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi rakyat Indonesia untuk membangun bangsa dan negara yang lebih baik.
Upacara diikuti masyarakat dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Upacara dipimpin Komandan Distrik Militer (Dandim) 1602/Ende Letnan Kolonel Kav I Nengah Pendi R dan dimulai sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat membacakan sambutan sebagai inspektur upacara mewakili Presiden Joko Widodo, Mahfud MD mengatakan, Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan falsafah dasar, pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi, kekuatan pemersatu bangsa, dan sumber dari segala sumber hukum. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai ”bintang penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cita-cita itu adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
”Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia dan menjadi konsensus nasional. Untuk itu, sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Mahfud.
Menurut dia, Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik.
Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Pancasila memberkati bangsa dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, gotong royong, keberagaman yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia dan menjadi konsensus nasional. Untuk itu, sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyampaikan, Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni memiliki banyak makna bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Masyarakat yang memperingatinya diminta tidak hanya menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan berbangsa, tetapi juga turut menjadikan Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
”Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar, tetapi juga harus dipraktikkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai-nilai Pancasila akan tertanam di dalam hati bangsa Indonesia,” katanya.
Rasa cinta terhadap bangsa sendiri diharapkan dapat membuat masyarakat mengerti betapa pentingnya menegakkan dan mengamalkan Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bangsa Indonesia terbukti berhasil melewati masa kritis pandemi Covid-19. Ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan bangsa Indonesia.
Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunimasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.
Indonesia Emas 2045 dan Impian Indonesia 2085 adalah menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya dapat mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia juga diharapkan bisa menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
Sukseskan pemilu
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga mengingatkan bahwa tahun 2024 akan digelar pemilu serentak untuk memilih anggota legislatif, presiden dan wakil presiden, serta kepala daerah. ”Tahun depan kita juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa selama pesta demokrasi berlangsung sebagai salah satu wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Jiwa dan roh Pancasila harus diaktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak, dan berelasi setiap insan demi kemanusian dan solidaritas bangsa.
Kemajuan teknologi dan informasi diharapkan pula dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan sehingga Indonesia bisa membangun peradaban ke depan. Indonesia harus menjadi bangsa besar yang disegani dunia tanpa kehilangan jati diri sebagai negara Pancasila.
”Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para founding fathers atas warisan luhur Pancasila yang kita nikmati sampai saat ini. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh generasi penerus bangsa yang telah menanamkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Mahfud.
Warisan hidup
Sementara itu, anggota DPR dari PDI-P, Andreas Hugo Pareira, yang juga hadir dalam upacara itu, mengungkapkan, perayaan Hari Lahir Pancasila di Ende setiap tanggal 1 Juni sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan sejak awal tahun 2000-an. Artinya, sudah puluhan kali upacara serupa digelar di bumi rahim Pancasila itu. Bahkan, suami Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas, juga pernah ke Ende. Tahun lalu, Presiden Joko Widodo juga merayakan Hari Lahir Pancasila dengan upacara bendera di Ende.
”Tahun ini, kami minta melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk Pak Menko Polhukam yang datang ke sini sehingga akan jadi tradisi terus,” katanya.
Dia mengungkapkan, masyarakat Ende mengusulkan agar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni setiap tahunnya bisa dihadiri pejabat dari pemerintah pusat. Dengan demikian, masyarakat Ende bisa merayakan bersama-sama pemerintah. Perayaan bersama juga penting agar generasi muda tidak ahistoris terhadap Pancasila.
Sadar akan pentingnya mengenalkan Ende sebagai rahim Pancasila, Andreas sepakat dengan usulan penetapan Ende sebagai cagar budaya melalui keputusan presiden. Alasannya, masyarakat luas sudah mengakui Ende sebagai cagar sejarah budaya Pancasila.
Meski demikian, menurut Andreas, hal yang lebih penting adalah merawat dan menghidupkan Ende menjadi warisan hidup. ”Kita semua perlu merawat Taman Pancasila, rumah pengasingan Bung Karno, membuat diorama Bung Karno di Ende, dan cerita-cerita yang bersifat faktual maupun mitologi di Ende. Ini yang harus kami hidupkan kembali,” ungkapnya.
Bupati Ende Djafar H Achmad menambahkan, penetapan Ende sebagai cagar budaya diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata di Ende. Ende dikenal sebagai kawasan sejarah, tetapi pariwisata masih kurang karena minimnya insentif dari pemerintah pusat. Biaya perjalanan dari Jakarta ke Ende masih relatif mahal sehingga wisata sejarah di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu belum optimal.