Bulan Kemerdekaan, Dari Panggung Hiburan, Angklung, hingga ”Istana Berkebaya”
Bulan Kemerdekaan dimulai 1 Agustus 2023. Masyarakat pun diminta mengibarkan bendera Merah Putih selama sebulan penuh. Panggung hiburan, angklung, dan ”Istana Berkebaya”, antara lain, ramaikan acara.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peringatan hari jadi ke-78 Republik Indonesia yang dimulai pada Selasa (1/8/2023) diharapkan jauh lebih semarak dibandingkan peringatan tahun-tahun sebelumnya di masa pandemi Covid-19. Masyarakat diminta memasang bendera Merah Putih selama sebulan penuh dan perayaan kemerdekaan diharapkan juga jauh lebih meriah.
Selain acara rutin yang disiapkan pemerintah seperti zikir dan doa kebangsaan hingga Detik-detik Proklamasi, juga ada acara lainnya, seperti panggung hiburan serta pergelaran angklung terbesar di dunia dan ”Istana Berkebaya”.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Senin (31/7/2023), dalam keterangan yang disampaikan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, menjelaskan, setelah melalui masa pandemi Covid-19, perayaan Bulan Kemerdekaan bisa lebih semarak. Kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah juga bisa melangsungkan perayaan Kemerdekaan RI. Untuk itu, dalam waktu dekat, pedoman pelaksanaan terkait upacara di kementerian/lembaga dan daerah segera diterbitkan.
Kemeriahan ini, kata Setya, bisa dilakukan dengan mengadakan berbagai lomba, pertunjukan, acara sosial, dan lainnya di berbagai penjuru kota, desa, kelurahan, dan RT/RW, perkantoran, dan berbagai tempat tempat wisata.
Selain itu, Setya memesankan semua kementerian/lembaga dan daerah untuk mengingatkan lagi kepada semua masyarakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Pengibaran bendera dimulai 1 Agustus sampai 31 Agustus 2023.
Bulan Kemerdekaan dirayakan secara nasional dengan serangkaian acara yang dikemas dengan tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju.
Dimulai dengan zikir dan doa kebangsaan
Selain upacara Detik-detik Proklamasi yang digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus mendatang, rangkaian acara dimulai dengan zikir dan doa kebangsaan di Istana pada 1 Agustus 2023.
Agenda rutin lainnya adalah penganugerahaan tanda kehormatan pada 14 Agustus, pengukuhan Paskibraka pada 15 Agustus, serta pidato Presiden di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR/DPD dan pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pada 16 Agustus.
Rangkaian acara dimulai dengan zikir dan doa kebangsaan di Istana pada 1 Agustus 2023.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai Ketua I Panitia Bulan Kemerdekaan 2023 menjelaskan, pada upacara penaikan maupun penurunan bendera di peringatan Proklamasi Kemerdekaan, akan disiapkan 8.000 undangan di pagi hari dan angka yang sama di sore hari. Namun, jumlah undangan ini diakui tak akan mencukupi untuk semua masyarakat yang berminat.
Adapun masyarakat yang berminat hadir bisa mendaftar melalui situs www.pandang.istanapresiden.go.id yang segera diluncurkan. Kepala Biro Protokoler Sekretariat Presiden Yusuf Permana menambahkan, persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi calon undangan atau peserta yang akan hadir, antara lain, salinan KTP, foto diri, serta bukti telah divaksinasi booster atau vaksinasi tahap ketiga.
Pada upacara penaikan maupun penurunan bendera di peringatan Proklamasi Kemerdekaan, akan disiapkan 8.000 undangan di pagi hari dan angka yang sama di sore hari. Namun, jumlah undangan ini diakui tak akan mencukupi untuk semua masyarakat yang berminat.
”Nanti semua undangan yang hadir di Istana Merdeka akan kami beri gelang barcode,” katanya.
Selain warga yang mendaftar, pemerintah juga mengundang atlet berpartisipasi, tokoh masyarakat teladan yang menjadi panutan tanpa mendaftar sebagai bentuk apresiasi negara.
Dalam peringatan Detik-detik Proklamasi ini, menurut Heru, akan ada kirab bendera pusaka dari Monas menuju Istana. Tahun ini, jalur kirab diperpanjang dari Cawan Monas menuju perempatan Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan Medan Merdeka Selatan (patung Arjuna Wijaya). Di sekitar Patung Arjuna Wijaya, kirab melalui beberapa kantor kementerian menuju Istana.
Perbedaan lain dalam peringatan Detik-detik Proklamasi tahun ini, menuruy Heru, adalah atraksi terbang lintas (fly pass) yang biasanya dilakukan TNI AU. Tahun ini, atraksi melibatkan semua matra yang ada.
”Catwalk” sepanjang 200 meter
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI juga mempersiapkan panggung hiburan di pagi hari sebelum peringatan Detik-detik Proklamasi. Disiapkan pula LED videotron di tempat-tempat strategis sampai Bundaran HI untuk menonton peringatan Detik-detik Proklamasi. Pemda DKI juga mengadakan panggung hiburan bertajuk Gemilang Silang Monas di sore hari sampai malam.
Ini dirancang memang untuk kita bersama-sama untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan kebanggaan atas tradisi dan budaya Indonesia.
Selain panggung hiburan Gemilang Silang Monas yang menyediakan beragam seni budaya, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menjelaskan dua agenda lain dalam rangkaian Bulan Kemerdekaan. ”Ini memang dirancang untuk kita bersama-sama membangkitkan semangat kebangsaan dan kebanggaan atas tradisi dan budaya Indonesia,” katanya.
Acara pertama berupa pergelaran angklung terbesar di dunia. Acara yang diinisiasi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dengan tujuan untuk meningkatkan rasa cinta pada budaya Indonesia ini akan melibatkan lebih dari 15.000 pemain angklung. Lagu nasional ”Berkibarlah Benderaku” dan lagu ”Wind of Change” akan dimainkan bersama, Sabtu (5/8/2023) petang, di Gelora Bung Karno. Acara juga dimeriahkan grup musik Kahitna dan dipandu para musisi dari Saung Angklung Udjo.
Agenda kedua diberi judul Istana Berkebaya. Acara yang diinisiasi Pemprov DKI berharap mengangkat nasionalisme melalui budaya berkebaya. Kebaya, kata Angela, akan dikenakan tokoh wanita inspiratif Indonesia dengan 401 peserta dan panggung catwalk sepanjang 200 meter di area depan Istana Merdeka, Minggu (6/8/2023) sore.