Zikir dan Doa Kebangsaan Pembuka Bulan Kemerdekaan
Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia, telah tiba. Sama seperti tahun sebelumnya, zikir dan doa kebangsaan pun digelar di halaman Istana Merdeka sebagai pembuka bulan kemerdekaan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
Berbeda dengan suasana keseharian, halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam, bermandi cahaya lampu. Sorot cahaya merah yang mewarnai sisi atas teras berpilar, berpadu dengan tembok putih Istana, menjadikannya terlihat selaras dengan warna Sang Saka Merah Putih. Sementara hadirin yang akan mengikuti acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka terus mengalir masuk dan mengisi tempat beralas di halaman berumput depan Istana. Saat waktu shalat Isya tiba, mereka sempat menunaikan ibadah shalat bersama.
Menjelang pukul 19.30, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin menuruni tangga Istana menuju lokasi acara. Bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, ulama, tokoh lintas agama, serta para santri, mereka membaur dalam zikir dan doa kebangsaan tahun ini.
Ada suasana berbeda antara penyelenggaraan zikir dan doa kebangsaan saat Indonesia sudah memasuki masa endemi tahun ini dibandingkan ketika saat pandemi Covid-19. Saat ini suasana terasa lebih longgar tanpa pembatasan ketat.
Saat memberikan tausiah, Wapres Amin mengajak agar Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka menjadi momentum bersyukur karena Indonesia telah bebas dari pandemi.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Acara juga diharapkan menjadi momentum untuk mempererat persatuan karena tantangan yang dihadapi bangsa ke depan tak kalah berat. Tantangan itu, seperti krisis ekonomi hingga dampak El Nino. ”Mari kita hadapi situasi tidak menentu, dan pemerintah menyiapkan instrumen untuk menghadapinya,” kata Wapres.
Begitu pula Presiden Jokowi dalam pidato sambutannya mengajak warga mensyukuri kondisi negara yang sudah lepas dari Covid-19. ”Berkat gotong royong seluruh rakyat, Covid bisa kita atasi,” ujar Presiden.
Aspek berserah diri dan berikhtiar pun menjadi hal yang dimasukkan Presiden dalam pidatonya. Dia pun mengutip sebuah survei yang menyebutkan 96 persen rakyat Indonesia percaya kepada Tuhan. ”Ini modal kuat sebagai bangsa, hal penting agar punya moral dan tata nilai baik,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Setelah pandemi, ujian baru menghadang. Dunia terseret dalam krisis ekonomi, bahkan sudah ada 96 negara yang menjadi pasien IMF. ”Indonesia pernah menjadi pasien IMF saat (krisis) 1997-1998. Saat itu negara yang mengalami krisis dan menjadi pasien belum sampai 10 negara, sekarang ini 96 negara,” kata Presiden saat mengilustrasikan kondisi berat yang dihadapi banyak negara.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama para kyai berjalan menuju acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Indonesia Emas 2045
Pada hari pertama bulan kemerdekaan, 1 Agustus 2023, Presiden mengajak seluruh warga melantunkan zikir dan doa mohon perlindungan dan berkah Allah. Hal tersebut agar bangsa ini terus melaju mengatasi semua ujian yang menghadang untuk menuju Indonesia yang maju sehingga Indonesia Emas 2045 terwujud.
Acara Zikir dan Doa Kebangsaan ini hanya satu dari serangkaian acara yang digelar untuk menyambut peringatan 78 tahun kemerdekaan Indonesia.
Sebelum acara puncak, yakni upacara Detik-detik Proklamasi 17 Agustus, akan ada pergelaran angklung yang melibatkan lebih dari 15.000 pemain angklung, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/8/2023), dan catwalk 401 wanita inspiratif Indonesia dalam acara Istana Berkebaya, di area depan Istana Merdeka, Minggu (6/8/2023).
Pandemi Covid-19 telah berlalu, peringatan kemerdekaan tahun ini tentu bakal lebih semarak. Namun, jangan sampai ingar bingar ini lantas melupakan tantangan berat yang masih harus dilalui.