Dongkrak Elektabilitas, Partai Politik Kerahkan Caleg
Caleg menjadi salah satu kekuatan yang dikerahkan partai-partai politik untuk mendongkrak elektabilitas menjelang Pemilu 2024.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, IQBAL BASYARI, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS- Partai-partai politik peserta Pemilu 2024 lebih memprioritaskan untuk menggerakkan mesin politik ketimbang hanya mengharapkan efek ekor jas dari bakal calon presiden yang didukung guna meningkatkan elektabilitas. Seluruh calon anggota legislatif di semua tingkatan dikerahkan demi mendongkrak tingkat keterpilihan serta dukungan suara pada pesta lima tahunan 2024 mendatang.
Strategi untuk menggerakkan mesin partai tak terkecuali dilancarkan oleh dua partai politik (parpol) yang konsisten berada di papan atas, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Kedua partai politik meyakini bisa menggenjot elektabilitas dengan mengoptimalkan kerja partai bersama dengan calon anggota legislatif (caleg) yang mulai turun ke lapangan.
Survei Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023 merekam, sekalipun konsisten berada di posisi pertama dan kedua, belum ada kenaikan signifikan pada tingkat keterpilihan PDI-P dan Partai Gerindra. Elektabilitas PDI-P naik 1,1 persen dibandingkan dengan survei Mei lalu, sedangkan Gerindra meningkat 0,3 persen.
Di papan tengah, kenaikan signifikan dialami Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni 2,1 persen. Tak hanya PKB, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga naik drastis hingga 2,5 persen. Sementara itu, tiga partai papan tengah lain, yaitu Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem, mengalami penurunan masing-masing 0,1 persen, 1 persen, dan 0,4 persen.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, konsistensi elektabilitas merupakan buah dari strategi gotong royong yang dikedepankan partainya. Ia optimistis raihan itu akan terus meningkat. Apalagi mulai akhir Agustus kerja mesin politik partai akan diperkuat oleh para caleg seiring dengan sudah ditetapkannya daftar calon sementara (DCS).
”Dengan penetapan caleg di seluruh tingkatan, bersama dengan eksekutif partai dan jumlah pengurus partai yang mencapai 1,2 juta orang, gerak memperkuat akar rumput akan semakin efektif dan masif,” ujar Hasto, dihubungi dari Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, meyakini, kenaikan elektabilitas Gerindra tidak bisa dilepaskan dari tren kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah. Sebagai bagian dari koalisi pemerintahan, Gerindra otomatis mendapatkan insentif elektoral. Ke depan, seluruh kader Gerindra baik yang kini ada di lembaga eksekutif, legislatif, maupun para caleg akan lebih intens lagi turun ke masyarakat demi meraih target memenangi Pileg dan Pilpres 2024.
”Serangan darat” dan ”udara”
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, peningkatan elektabilitas PKB disebabkan kerja-kerja pemenangan melalui ”serangan darat” dan ”serangan udara” yang masif selama tiga bulan terakhir. Seluruh pengurus, anggota legislatif, dan caleg PKB memperkuat konsolidasi pemenangan sekaligus isu pencalonan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai presiden. Selain itu juga isu untuk memperjuangkan kenaikan dana desa hingga Rp 5 miliar per desa, pupuk gratis bagi petani yang lahannya kurang dari 0,5 hektar.
Strategi lain yang akan dilancarkan PKB adalah mengerahkan caleg PKB di semua tingkatan untuk sowan ke pemilih. Sebab, partai yang membutuhkan suara pemilih sehingga para caleg yang seharusnya mendatangi pemilik suara.
Dengan penetapan caleg di seluruh tingkatan, bersama dengan eksekutif partai dan jumlah pengurus partai yang mencapai 1,2 juta orang, gerak memperkuat akar rumput akan semakin efektif dan masif
”Target kami sowan untuk ketuk pintu pemilih minimal 25 juta rumah harus didatangi untuk mendapatkan hati masyarakat,” ucapnya.
Sama dengan PKB, PKS juga menggencarkan ”serangan darat” dan ”serangan udara” secara bersamaan. Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengungkapkan, caleg PKS yang sudah mendapatkan nomor urut gencar menyosialisasikan diri dan partainya kepada pemilih. Pada saat bersamaan, PKS juga mulai memasang iklan politik di acara-acara hiburan televisi. Sebab, para penonton yang didominasi perempuan dewasa menjadi target iklan politik agar lebih mengenal PKS.
”Faktor ketiga, tentu dari efek Anies Rasyid Baswedan yang ikut dalam berbagai acara sosialisasi PKS di sejumlah daerah. Orang lihat Anies, pasti lihat PKS,” ujar Mabruri.
Mesin partai juga menjadi kekuatan yang digunakan Partai Golkar untuk meningkatkan elektabilitas. Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono meyakini elektabilitas Golkar akan kembali naik dengan kerja-kerja caleg.
”Mesin partai, yakni para caleg, baru bergerak menyosialisasikan diri secara terbatas. Setelah pengumuman DCS, mereka sudah menerima nomor urut dan lebih percaya diri untuk melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat, setelah penetapan DCS, faktor caleg menjadi sangat relevan untuk meningkatkan elektabilitas partai. ”Sebab, caleg berhubungan secara langsung dengan para pemilih,” kata Arya.
Selain itu, lanjut Arya, soliditas internal partai juga berpengaruh pada tingkat keterpilihan partai. Jika merujuk pada hasil survei, penurunan elektabilitas terjadi pada parpol-parpol yang mengalami gejolak internal.