Di HUT Pepabri, SBY dan Prabowo Duduk Bersebelahan
Sejumlah tokoh purnawirawan TNI hadir dalam perayaan HUT Ke-64 Pepabri, di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, Wiranto, AM Hendropriyono, dan Agum Gumelar.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto duduk bersebelahan di acara Hari Ulang Tahun Ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Selasa (12/9/2023). Prabowo enggan momentum itu diartikan secara politis. Ia hanya menyebut sesama anak bangsa harus saling akrab.
Sejumlah tokoh purnawirawan TNI hadir dalam perayaan yang digelar di Wisma Elang Laut tersebut. Selain SBY dan Prabowo, mereka yang duduk di depan satu meja yang sama di antaranya Wiranto, AM Hendropriyono, dan Ketua Umum DPP Pepabri Agum Gumelar.
Tidak hanya menunjukkan keakraban karena hadir dan duduk bersama dalam satu meja, para purnawirawan itu juga menyanyikan lagu Koes Plus berjudul ”Manis dan Sayang”. Mereka naik ke atas panggung berdendang bersama dihadapan tamu undangan. Usai bernyanyi, mereka juga bergandengan tangan bersama.
Usai pertemuan, SBY menolak berkomentar dan langsung masuk ke mobilnya. Sementara itu, Prabowo mengatakan, kebersamaan para purnawirawan adalah dalam rangka HUT Pepabri. Ia menolak menjawab saat ditanya wartawan apakah ada indikasi politik kebersamaannya dengan SBY.
Dia juga tidak menjawab secara gamblang apakah sudah berkomunikasi untuk mengajak Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau koalisi partai politik yang mengusungnya sebagai calon presiden. ”Sesama bangsa harus akrab,” ujar Prabowo singkat.
Adapun usai bakal calon presiden Anies Baswedan berpasangan dengan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Demokrat memilih keluar dari koalisi pengusung Anies.
Sampai saat ini, Demokrat belum memutuskan apakah akan merapat ke koalisi pendukung bakal capres Ganjar Pranowo atau koalisi pendukung bakal capres Prabowo Subianto.
Tetap netral
Ketua Umum DPP Pepabri Agum Gumelar mengatakan, meskipun memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024, Pepabri secara organisasi tetap harus netral. Namun, secara individu, purnawirawan dipersilakan untuk menentukan pilihan kepada capres dan cawapres tertentu.
”Perbedaan pilihan atau polarisasi selama pemilu adalah sesuatu hal yang wajar tetapi harus bersifat sementara. Perbedaan itu harus berakhir ketika pilpres selesai. Semua pihak harus menghormati yang menjadi keputusan demokrasi,” kata Agum.
Meskipun demikian, dia mengingatkan kepada TNI aktif untuk netral karena mereka tidak bisa berpolitik. Bagi TNI aktif, secara institusi, organisasi, dan personal semuanya harus netral. Mereka tidak boleh ikut terpengaruh dengan sikap para purnawirawan yang tergabung dalam organisasi dan lembaga seperti Pepabri.
Sebagai Ketua Umum Pepabri, Agum memberikan kriteria calon pemimpin yang dibutuhkan bagi bangsa Indonesia ke depan. Baginya, sosok pemimpin itu harus berkomitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara. Figur calon pemimpin itu juga harus bijak atau bertekad kuat untuk melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh para pendahunya.
Mereka juga harus berani meninggalkan hal buruk yang dilakukan pendahulunya tanpa saling caci maki dan gembar-gembor. Kriteria lain adalah calon pemimpin harus berani meminimalisasi sikap tidak bermoral seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
”Bijak artinya tidak saling menyalahkan. Kegaduhan harus diminimalisasi supaya pembangunan bisa berjalan dan kita bisa menjadi bangsa yang besar,” kata Agum.
Saat ditanya, apakah pertemuan antara SBY, Prabowo, dan tokoh-tokoh purnawirawan dalam acara itu sudah dirancang sejak awal, Agum menampiknya. Ia mengatakan para tokoh ternama itu hanya diundang untuk menghadiri perayaan HUT Ke-64 Pepabri.
Rangkaian ulang tahun Pepabri dilaksanakan dengan sederhana dan penuh hikmat. Agum menyebut Pepabri melakukan ziarah untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului. Selain itu, untuk mengikat tali silaturahmi di antara para purnawirawan TNI dan Polri, mereka juga melakukan pertandingan golf persahabatan.