Gibran Tunggu Panggilan untuk Bergabung ke TPN Ganjar Presiden
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka belum memberi jawaban atas ajakan untuk bergabung ke Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden. Ia masih menanti panggilan lanjutan dari Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka belum menjawab ajakan untuk bergabung ke Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden. Ia masih menanti panggilan selanjutnya dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, termasuk ketua tim pemenangan, Arsjad Rasjid.
Sedianya, Gibran akan berjumpa Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Undangan itu dilayangkan Hasto melalui pesan singkat akhir pekan lalu. Sebelumnya, Gibran menyebut, pertemuan itu akan membahas berbagai hal mengenai dinamika perpolitikan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Akan tetapi, acara itu urung digelar. Alasannya, DPP PDI-P menggelar deklarasi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
”Ini saya menunggu waktu lagi untuk dipanggil. Pak Arsjad tadi sudah berkoordinasi juga,” kata Gibran di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu siang.
Tawaran bagi Gibran untuk bergabung bersama Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) disampaikan langsung Arsjad, akhir September lalu, seusai Rapat Kerja Nasional PDI-P.
Gibran tidak langsung memberikan jawaban. Ia ingin membahas tawaran itu bersama keluarganya terlebih dahulu.
Ketika ditanyai lagi, Rabu siang, Gibran tidak menjawabnya secara gamblang. Ia baru bisa memperoleh jawaban pasti setelah nanti bertemu dengan Hasto dan Arsjad. Sejauh ini, ia belum menentukan sikap atas tawaran itu.
”Ya, ketemuan dulu, dong, besok dengan Pak Arsjad dan Pak Hasto. Tadi sudah menghubungi, kok. Nanti-nanti kami kabari lagi, nggih,” kata Gibran.
Sikap semacam itu menimbulkan tanya bagi publik. Alasannya, Gibran juga didera isu pindah partai agar bisa mencalonkan diri dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. Gibran juga mengaku ditawari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden.
Gibran juga tak menampik jika senantiasa menjalin komunikasi dengan berbagai kelompok. Namun, dia menegaskan tidak pernah membahas isu perpindahan partai.
”Kalau komunikasi, saya pasti komunikasi. Tetapi, tidak untuk yang itu tadi (pindah partai). Saya jaga silaturahmi dengan siapa pun,” kata Gibran, Selasa (17/10/2023).
Di sisi lain, Gibran juga menegaskan tidak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang menjadi salah satu syarat pendaftaran menjadi kandidat. Ia malah mengunggah cuitan berupa berita daring soal Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang baru saja mengurus surat tersebut.
”Saya kalau mengurus (SKCK) pasti konangan (ketahuan). Kan, ke PN (pengadilan negeri) dan kepolisian, pasti ketahuan. Ini, lho, saya tidak mengurus apa-apa,” kata Gibran.
Ditemui secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo enggan menanggapi isu Gibran pindah partai. Dia meyakini, Gibran masih menjadi kader partai berlambang banteng, sebagaimana terdaftar sejak 9 September 2019. Ia percaya kesetiaan Gibran pada partai induknya tersebut.
”Saya tidak pernah berpikir negatif kepada siapa pun, termasuk Mas Wali (Gibran) dan Pak Jokowi sebagai presiden. Pengakuan saya, Mas Wali masih anggota PDI-P. Beliau masih kader PDI-P,” kata Rudyatmo.