KSAD: Presiden Minta Jaga Situasi Kondusif di Tahun Pemilu
KSAD Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan, Presiden Joko Widodo memintanya menjaga situasi kondusif pada tahun pemilu di seluruh wilayah Tanah Air. TNI harus berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Agus Subiyanto, yang baru saja dilantik menduduki jabatannya, menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menjaga situasi kondusif di Tanah Air berkaitan dengan tahun pemilihan umum. Kolaborasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan semua elemen masyarakat mesti dijalankan.
”Ada arahan dari Bapak Presiden dalam rangka tahun pemilu ini agar Angkatan Darat berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk membuat situasi yang kondusif di semua wilayah yang ada di Indonesia. Tentunya kalau kita bekerja bersama-sama, insya Allah akan membuahkan hasil yang maksimal,” kata Agus.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Ada arahan dari Bapak Presiden dalam rangka tahun pemilu ini agar Angkatan Darat berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk membuat situasi yang kondusif di semua wilayah yang ada di Indonesia.
Agus menuturkan hal tersebut saat memberikan keterangan pers seusai dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang akan memasuki masa pensiun pada November 2023. Agus Subiyanto hari itu juga mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi jenderal dari sebelumnya letnan jenderal.
Pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga melantik Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi. Kepala Negara pun melantik Sulaiman Syarif menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay berkedudukan di Buenos Aires.
Agus mengatakan, TNI bersama Polri dan semua elemen masyarakat akan mengamankan 802.000 tempat pemungutan suara di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini agar proses pemungutan suara dapat berlangsung aman.
Berkenaan dengan wilayah rawan pemilu, Agus mengatakan, setiap komando daerah militer (kodam) sudah memiliki rencana kontingensi. ”Renkon namanya, di setiap wilayah itu beda-beda. Kalau di Jakarta mungkin konflik sosial karena banyak demo. Di Jawa Barat mungkin kontingensinya bencana alam karena dekat dengan gunung berapi, dan sebagainya,” katanya.
Menurut Agus, para panglima kodam nanti akan memaparkan rencana kontingensi di wilayahnya. Demikian pula terkait kerawanan-kerawanan pemilu ini.
Saat ditanya soal netralitas TNI dalam pemilu, ia menegaskan bahwa TNI sudah dan akan netral. ”Saya rasa TNI sekarang sudah (netral). Kami akan netral,” ujarnya.
Terkait penanganan Papua, Agus menuturkan, sewaktu dirinya menghadap Presiden, disampaikan bahwa Papua sudah ditangani selama 62 tahun, tetapi belum kunjung selesai. ”Jadi, konsepnya tidak hanya TNI saja, tidak hanya TNI dan Polri untuk menyelesaikan itu, (tetapi) harus berkolaborasi dengan semua kementerian dan lembaga,” katanya.
Tingkatkan kesejahteraan dan jaga keamanan
Masalah Papua harus diselesaikan dengan meningkatkan kesejahteraan dan menjaga keamanan. ”(Hal ini) Karena di sana kalau hanya menggunakan senjata itu tidak akan selesai. Mungkin kesejahteraannya juga akan kita tingkatkan, tetapi keamanannya tetap terjaga,” ujar Agus.
Agus mengatakan, dirinya akan melanjutkan program-program yang sudah dilakukan oleh pejabat sebelumnya, terutama program untuk membantu kesulitan masyarakat. ”(Dalam hal) Ini juga kita akan berkolaborasi dengan kementerian, dengan Mentan (Menteri Pertanian), dengan seluruh kementerian, untuk membantu program-program pemerintah yang sudah dicanangkan,” katanya.
Pada sesi keterangan pers yang sama, Mentan Amran Sulaiman mengatakan, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Dia akan langsung menjalankan tugas sebagai Mentan.
”Hal pertama, kami akan konsolidasi dulu. Insya Allah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kita cari solusi. Kilaskan masa lalu, tatap masa depan yang lebih baik,” ujar Amran.
Hal pertama, kami akan konsolidasi dulu. Insya Allah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kita cari solusi. Kilaskan masa lalu, tatap masa depan yang lebih baik.
Menurut Amran, hal terpenting adalah menyelesaikan masalah yang dikeluhkan petani. ”Kami laporkan kemarin ke Pak Presiden, bahwa bilamana petani berteriak tidak ada pupuk itu tanda-tanda produksi akan turun. Jadi, sederhana. Ini kita selesaikan dulu dengan teknis lainnya,” katanya.
Adapun Duta Besar Sulaiman menyampaikan, sebagaimana arahan Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi serta hal yang disampaikannya waktu fit and proper test pada awal Februari lalu, pihaknya akan lebih meningkatkan hubungan bilateral dengan ketiga negara, yakni Argentina, Uruguay, dan Paraguay.
Menurut Sulaiman, bisa dilakukan kerja sama dalam banyak isu dengan Argentina sebagai sesama negara anggota G20. Terkait hubungan perdagangan, ada upaya lebih meningkatkan ekspor demi mengurangi defisit perdagangan.
”Di bidang investasi, kita juga akan coba menjajaki lebih banyak investasi dari ketiga negara. Kemudian juga kerja sama di bidang olahraga, salah satunya, karena kita sudah punya MOU (nota kesepahaman) kerja sama di bidang olahraga. Dan, kami akan melanjutkan apa yang telah dirintis oleh pendahulu kami,” ujar Sulaiman.
Di bidang perlindungan warga negara, Sulaiman mengungkap bahwa di Uruguay ada 1.000-1.500 pelaut Indonesia yang setiap tahun berlabuh di sana. ”Jadi, kita tentu mengutamakan juga perlindungan terhadap anak buah kapal kita,” katanya.
Ia menambahkan, ada juga beberapa kerja sama yang telah dirintis. ”Salah satunya tadi kami juga sempat mohon arahan Pak Mentan untuk kita punya kerja sama pertanian dan peternakan. Nanti akan terus kita lanjutkan,” ujarnya.
Acara pelantikan diakhiri pemberian ucapan selamat oleh Presiden Jokowi yang kemudian diikuti para tamu undangan. Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.