Prabowo dan Ganjar Gaet Dukungan Pengusaha

Pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud berusaha menggaet dukungan kelompok pedagang dan pengusaha. Dukungan itu diyakini dapat mengatasi permasalahan secara langsung.

KOMPAS

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto

JAKARTA, KOMPAS — Memasuki hari kesepuluh kampanye, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berupaya menggaet kelompok pengusaha dari berbagai skala usaha. Dukungan dari kelompok tersebut dinilai krusial karena dinilai dapat membantu para kandidat untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi nasional secara langsung.

Calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menghadiri deklarasi dukungan dari kelompok Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Selain oleh Prabowo, deklarasi dukungan itu juga dihadiri Ketua Umum Rapim Anton Timbang, Sekretaris Jenderal Rapim M Azzari Jayabaya, Dewan Penasihat Rapim Mulyadi Jayabaya, dan Dewan Pembina Rapim yang juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Perkasa Roeslani.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024

Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.

Kunjungi Halaman Pemilu

Baca juga: Formula Kepemimpinan Baru Prabowo-Gibran

Memahami dunia usaha

Ketua Umum Rapim Anton Timbang mengatakan, kelompok sukarelawan tersebut berkomitmen untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Salah satunya dengan memperkuat simpul sukarelawan di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Sebab, Rapim melihat bahwa pasangan kandidat nomor urut 2 ini merupakan satu-satunya pasangan yang memahami dunia usaha. Prabowo merupakan mantan prajurit yang kini menjadi pengusaha, sedangkan Gibran merupakan pengusaha.

”Mari kita songsong kebangkitan pedagang Indonesia bulatkan tekad, satukan hati, pilihan terbaik Prabowo-Gibran untuk Indonesia maju,” ujarnya.

Saat menyampaikan pidato, Prabowo mengatakan, dukungan dari kelompok pengusaha sangat dibutuhkan untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Pengusaha merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling mengetahui kondisi perekonomian Indonesia dan memahami bagaimana mengoptimalkan kekayaan Indonesia.

”Kekayaan bangsa kita tidak dapat diragukan. Nusantara kita gugusan kepulauan ini diberikan dunia yang luar biasa, Tanah Air kita luar biasa karunia kekayaan itu, tetapi masalahnya adalah apakah kita mampu mengelola kekayaan itu,” ujarnya.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ekspresi calon presiden Prabowo Subianto setelah menambahkan potongan daging pada masakan yang hendak dibagikan kepada warga saat berkampanye di Saung Kita, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2023).

Iklan

Optimalisasi kekayaan negara, tambah Prabowo, penting di tengah persaingan dunia yang semakin sengit. Berkaca dari pengalaman di negara lain, sebuah bangsa menjadi besar selain karena bisa mengelola kekayaan negara juga mampu bersolidaritas. Pihak yang kuat harus membantu kelompok masyarakat yang lebih lemah.

Ia melanjutkan, pedagang yang merupakan bagian dari kelompok pengusaha adalah penggerak ekonomi sekaligus pencipta lapangan kerja. Dari aktivitasnya, para pedagang membayar pajak yang berkontribusi dalam menjalankan roda perekonomian negara. ”Jadi, Saudara, bisa dikatakan para pedagang adalah salah satu kunci keberhasilan kita sebagai bangsa dan negara,” kata Prabowo.

Sebelum menghadiri deklarasi dukungan dari Rapim, Prabowo juga menghadiri acara masak bersama dengan youtuber Bobon Santoso dan kelompok sukarelawan Konco Prabowo (Kopra) di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat siang. Bersama dengan para sukarelawan dan warga setempat, Prabowo sempat mencicipi masakan Bobon dan mengambilnya langsung dari sebuah kuali besar.

Sebelum menghadiri deklarasi dukungan dari Rapim, Prabowo juga menghadiri acara masak bersama dengan youtuber Bobon Santoso dan kelompok sukarelawan Konco Prabowo (Kopra) di Cilincing.

Mendukung Ganjar-Mahfud

Sementara itu, sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Gedung SMESCO, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Mereka meyakini, jika pasangan Ganjar-Mahfud menang Pilpres 2024, mimpi Indonesia unggul dapat terwujud melalui program gotong royong untuk ekonomi sejahtera dan inklusif.

KURNIA YUNITA RAHAYU

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (tengah), bersama dengan kelompok sukarelawan Progresif di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Direktur Nasional Progresif Eka Sastra mengatakan, untuk mencapai Indonesia unggul dan sejahtera, dibutuhkan tata kelola pemerintahan yang baik. Komitmen itu telah ditunjukkan oleh Ganjar-Mahfud semasa mereka menjabat di pemerintahan. ”Indonesia butuh sosok Mahfud yang dikenal sebagai pendekar hukum sehingga akan ada kepastian hukum dan ekonomi bisa tumbuh,” ujar Eka.

Setelah deklarasi ini, lanjut Eka, kelompok sukarelawan yang terdiri dari para pengusaha dan pelaku UMKM itu akan bergerak ke seluruh pelosok negeri untuk menyosialisasikan sosok dan program Ganjar-Mahfud. Semua akan berusaha membantu Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud untuk mencapai target menang satu putaran dengan perolehan suara 54 persen.

Baca juga: Ganjar-Mahfud, Pengalaman di Tiga Cabang Kekuasaan Negara

Ganjar menyebut kelompok sukarelawan Progresif sebagai bagian dari tim besar Ganjar-Mahfud dalam penyelesaian masalah ekonomi di Indonesia. Ia mengungkapkan, setidaknya ada dua isu utama yang perlu diselesaikan di masyarakat ke depan, yakni pendapatan masyarakat yang rendah dan penciptaan lapangan kerja.

Ganjar optimistis sukarelawan Progresif bisa bergerak lebih cepat dalam menyelesaikan berbagai masalah yang sering dikeluhkan masyarakat tersebut. ”Kami berharap betul, kawan-kawan akan membantu dalam praktik keseharian bagaimana membangun bisnis dan berwirausaha. Kami senang sekali karena ini bagian dari cara menyelesaikan masalah yang lebih taktis dan cepat,” ucapnya.

Ia sependapat, untuk para pengusaha, kepastian hukum dibutuhkan. Pemerintahan juga harus bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. ”Kalau pemerintahannya korupsi, kolusi, dan nepotisme, itulah yang harus kita ganyang,“ kata Ganjar.