Tahun 2024, Pembangunan 15 Proyek Swasta di IKN Dimulai
Sedikitnya 15 proyek milik swasta akan mulai dibangun di Ibu Kota Nusantara pada awal tahun 2024.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peresmian pembangunan oleh pihak swasta akan dilakukan kembali di Ibu Kota Nusantara pada tahun 2024, menyusul 23 proyek yang sudah dimulai di 2023. Kendati demikian, investasi asing masih di tahapan studi kelayakan dan menanti proses seleksi.
Presiden Joko Widodo sudah meresmikan dimulainya 23 proyek pembangunan non-APBN di IKN sepanjang tahun 2023. Proyek-proyek ini bernilai Rp 41 triliun. Sepanjang September sampai Desember, proyek-proyek yang sudah mulai dibangun antara lain empat rumah sakit, dua sekolah, pembangkit listrik tenaga surya, sistem transportasi hijau, beberapa apartemen dan hotel serta superblok dan restoran, kantor Komando Distrik Militer dan kantor pusat Kepolisian Negara RI.
”Januari-Februari 2024 akan ada groundbreakingselanjutnya dengan 15 investor,” tutur Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, Minggu (31/12/2023).
Selain itu, investor asing yang akan ikut membangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih dalam proses seleksi untuk membangun hunian dan teknologi smart city di IKN. Salah satunya adalah CITIC Construction, investor asal China, yang akan membangun 60 tower hunian aparatur sipil negara. Selain itu, dua investor asing lainnya berasal dari Malaysia, yakni Maxim dan IJM, yang masing-masing akan membangun sepuluh dan dua puluh tower hunian ASN.
Investor dalam negeri juga akan membangun tower hunian ASN seperti Summarecon, Trinitiland, dan PT Nindya Karya. Summarecon menurut rencana membangun enam tower hunian ASN, Trinitiland delapan tower, PT Nindya Karya delapan tower.
Adapun Intiland dan Ciputra menurut rencana akan membangun townhouse—kompleks-kompleks kecil dengan jumlah rumah tapak terbatas. Selain itu, masih ada PT Rockfields Properti Indonesia yang juga bersiap-siap bergabung. Secara keseluruhan, investasi ini bisa mencapai Rp 55 triliun dan diperkirakan bisa mulai membangun tahun 2024.
Januari-Februari 2024 akan ada groundbreaking selanjutnya dengan 15 investor.
Agung menjelaskan, investor asing sejauh ini baru pada tahapan studi kelayakan (feasibility study). Untuk perusahaan yang sudah rampung, studi kelayakannya akan dievaluasi dengan fasilitas pendukung proyek dari Kementerian Keuangan. Baru setelah itu dilakukan seleksi atau tender.
”Memang prosesnya demikian, sesuai governance yang diatur dengan Permen (Peraturan Menteri) Bappenas dan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” tutur Agung.
Selain pembangunan hunian, investor asing juga masuk pada enam kategori proyek inisiatif IKN sebagai kota cerdas. Keenam kategori ini adalah sistem perkotaan, layanan pemerintah, akses dan mobilitas, keselamatan dan keamanan, lingkungan dan keberlanjutan, serta kelayakan untuk hidup dan kehidupan urban.
Kategori sistem perkotaan terkait dengan pengelolaan cerdas uuntuk gedung dan fasilitasnya, air, sampah, dan energi. Layanan pemerintah menyangkut platform e-citizen, database masyarakat yang terpusat, serta perencanaan perkotaan yang berbasis data. Adapun akses dan mobilitas akan berkaitan dengan pengelolaan rel dan bus yang cerdas, platform mobilitas yang terintegrasi, pengelolaan parkir cerdas, dan pengelolaan lalu lintas secara real time.
Sejauh ini, enam negara sudah menyampaikan minat untuk mendukung smart city di IKN ini. Keenam negara itu adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, Perancis, China, Jerman, dan Finlandia.
Presiden Jokowi pun terus mempromosikan investasi di IKN saat melawat ke luar negeri. Dalam kunjungan ke Amerika Serikat pertengahan November lalu, Presiden menyinggung peluang investasi di IKN. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden, Presiden Jokowi menyambut baik minat para investor AS dalam pembangunan IKN. Demikian pula saat Presiden Jokowi menerima Chairman Exxon Mobil Corporation Darren Woods di hotelnya di San Francisco, Presiden juga mengundang Exxon Mobil untuk berinvestasi di bidang energi baru terbarukan dan pembangunan infrastruktur hijau di IKN.
Sejauh ini, pembangunan infrastruktur dasar tahap pertama IKN di Kalimantan Timur ditargetkan rampung pada 2024. Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga dalam keterangan pers Kementerian PUPR 22 Desember lalu menyebutkan, saat ini konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap pertama telah mencapai 62,65 persen.
”Konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap pertama ini yang kontrak pekerjaannya telah dimulai sejak tahun 2021 seperti pembangunan Jalan Tol Akses IKN tahap pertama, Bendungan Sepaku Semoi, Istana Negara, dan Kantor Presiden,” katanya.
Adapun pembangunan infrastruktur dasar tahap kedua sudah dimulai dengan penandatanganan kontrak dimulai April-Mei 2023. Di tahap kedua ini, dibangun gedung kementerian koordinator dan rumah susun ASN IKN. Saat ini, kemajuan pembangunan tahap kedua baru 11 persen.