Jokowi: Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Sangat Baik
Presiden Joko Widodo tidak membantah harapannya untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo tidak membantah harapannya untuk bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Silaturahmi dengan tokoh-tokoh dinilainya sangat baik bagi persatuan bangsa.
”Yang namanya silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa itu sangat baik. Untuk negara ini sangat baik,” tutur Presiden Jokowi saat wartawan menanyakan permintaannya supaya Sultan Hamengku Buwono X memfasilitasi pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri di sela peninjauan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X membenarkan kabar bahwa dia diminta Presiden Jokowi untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, kabar ini diungkap pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, yang bertemu dengan Sultan HB X.
Yang namanya silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa itu sangat baik. Untuk negara ini sangat baik.
Saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sultan membenarkan kabar tersebut. ”Tapi saya, kan, menunggu Presiden. Saya akan menjembatani. Terserah Presiden itu (waktunya). Saya nunggu. Kalau memerlukan, saya bersedia,” ujarnya.
Sultan menegaskan, dirinya pasif dalam hal ini. Jika Presiden Jokowi meminta, dirinya siap bergerak. ”Berarti bukan ambil inisiatif. Yang ambil inisiatif Bapak Presiden. Kalau mau ketemu Mbak Mega, saya fasilitasi. Kalau bisa ketemu sendiri, ya, syukur. Kalau saya, sifatnya pasif,” tambahnya.
Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana menambahkan, Presiden Jokowi selalu terbuka untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa. Apalagi, ujarnya kepada wartawan, Selasa (13/2/2024), bila pertemuan untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.
Namun, Ari mengelak ketika dikonfirmasi apakah Presiden Jokowi yang meminta bertemu Megawati. ”Inisiatif pertemuan bisa muncul dari mana saja, tetapi yang paling penting adalah silaturahmi antartokoh bangsa pasti akan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara,” tuturnya.
Inisiatif pertemuan bisa muncul dari mana saja, tetapi yang paling penting adalah silaturahmi antartokoh bangsa pasti akan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
Pertemuan Sultan dan Megawati dirancang untuk menegakkan tonggak sejarah reformasi saat menghadapi sisi-sisi gelap kekuasaan saat ini.
Belum ada pertemuan
Sampai saat itu, katanya, belum ada jadwal pertemuan antara Megawati dan Jokowi.
PDI-P sendiri lebih menyiapkan pertemuan antara Megawati dan Sultan Hamengku Buwono X. Pertemuan kedua tokoh penanda tangan Deklarasi Ciganjur yang berisi pernyataan bahwa kekuasaan politik harus dibatasi dan diawasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme dan demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga kekuasaan terkendali dan terkelola baik.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan rencana pertemuan tersebut pada Senin (12/2/2024) malam.
Namun, pertemuan ini disebut tak berkaitan dengan permintaan Presiden Jokowi kepada Sultan untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati. Menurut Hasto, pertemuan Sultan dan Megawati dirancang untuk menegakkan tonggak sejarah reformasi saat menghadapi sisi-sisi gelap kekuasaan saat ini. Hal ini termasuk kecenderungan politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.