Wapres menekankan bahwa hukum syariah seluruhnya adalah adil, rahmat, dan bermanfaat karena tidak menimbulkan kerusakan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat Islam untuk tegak lurus mengamalkan Al Quran, termasuk di bidang ekonomi syariah. Ekonomi syariah ditegaskan sesuai dengan hukum syariah yang merupakan tuntunan Allah yang diturunkan tanpa kepentingan tertentu. Hal ini berbeda dengan aturan yang dibuat manusia yang dibangun di atas kepentingan-kepentingan tertentu.
”Al Quran yang mengajarkan kepada kita itu, karena itu kita harus tegak lurus menjalankan manhajulQur’an, yaitu cara berpikir Al Quran, jangan yang lain-lain, kita itu umat Islam,” ujar Wapres Amin ketika memberikan sambutan pada acara Indonesia Qur’an Hour 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024).
Wapres menekankan bahwa hukum syariah seluruhnya adalah adil, rahmat, dan bermanfaat karena tidak menimbulkan kerusakan. Ia pun menyambut baik ajakan untuk membaca Al Quran setiap jam dalam gerakan Qur'an Hour 2024. ”Membaca tiap jam, aturan Tuhan. Manusia kalau tidak diberi aturan tidak beraturan. Pikiran manusia dipengaruhi nafsu,” tambahnya.
Al Quran yang mengajarkan kepada kita itu, karena itu kita harus tegak lurus menjalankan manhajul Qur’an, yaitu cara berpikir Al Quran, jangan yang lain-lain, kita itu umat Islam.
Selain aturan syariah, aturan lain yang berlaku di kehidupan adalah aturan hukum alam. Alam jangan sampai dirusak karena akan menimbulkan bencana. Hukum alam ini berlaku mutlak sehingga manusia tidak bisa memilih, tetapi harus mengikutinya.
Di sisi lain, untuk aturan syariah, manusia diberi ruang untuk memilih. Namun, selalu ada konsekuensi ketika manusia memilih tidak mengerjakan hukum syariah. ”Syariah itu keadilan Allah di antara hambanya di antara makhluknya, dan naungan Allah di buminya,” ucap Wapres Amin.
Hukum syariah ini meliputi semua aspek ibadah dan keimanan, termasuk ekonomi syariah. Wapres Amin pun mendorong agar pondok pesantren jadi pusat pengembangan perekonomian selain pusat pendidikan.
Pembentukan Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS) ataupun Komite Daerah Ekonomi Syariah (KDEKS) disebut Wapres juga upaya mengamalkan Al Quran. Hal ini merupakan upaya pemerintah agar Al Quran tidak hanya dibaca, tetapi diamalkan, termasuk dalam hal ekonomi. ”Mari berjihad di bidang ekonomi, memberdayakan ekonomi masyarakat. Harus jadi umat yang kuat ekonominya,” lanjutnya.
Ekonomi syariah sejalan dengan gagasan ekonomi kerakyatan karena sama-sama mengusung prinsip keadilan dan pemerataan.
Direktur Keuangan Sosial Syariah Ahmad Juwaini menyebutkan, ekonomi syariah sejalan dengan gagasan ekonomi kerakyatan karena sama-sama mengusung prinsip keadilan dan pemerataan. Ia pun menyebut ada 400 ayat yang membahas ekonomi di Al Quran.
Menurut Ahmad, ekonomi kerakyatan memiliki karakteristik sama dengan ekonomi syariah. Dasar ekonomi kerakyatan adalah Pancasila yang memiliki unsur ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan. Syariah yang bersumber dari hukum Allah SWT pun mengusung konsep berkeadilan yang membawa pesan pemerataan.