Airlangga: Koalisi Indonesia Maju Akan Bahas Isyarat PPP Gabung Prabowo-Gibran
Di halalbihalal Golkar, Mardiono menjadi satu-satunya perwakilan parpol yang bukan pengusung Prabowo-Gibran.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa hingga kini belum ada pembicaraan terkait peluang Partai Persatuan Pembangunan atau PPP untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Isyarat bahwa PPP akan bergabung dengan koalisi pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut akan dibawa dalam pembahasan internal partai-partai pendukung Prabowo-Gibran.
”Ya, nanti kita bahas di internal Koalisi Indonesia Maju,” ujar Airlangga, yang juga menjabat Menteri Koordinator Perekonomian, ketika dimintai tanggapannya terkait wacana bergabungnya PPP ke koalisi Prabowo-Gibran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi terkait situasi global setelah meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah, Selasa (16/4/2024).
Airlangga menyebutkan, sejauh ini memang belum ada pembicaraan terkait rencana PPP bergabung ataupun ajakan agar PPP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Ketika ditanya apakah ada kemungkinan pemberian jatah kursi menteri di pemerintahan mendatang bagi PPP, Airlangga pun mengaku tidak tahu-menahu. ”Waduh, saya belum paham,” ucapnya.
Sebelumnya, pada Senin (15/4/2024) malam, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono menghadiri halalbihalal yang diselenggarakan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta. Meski Partai Golkar menyatakan terbuka partai lainnya untuk bergabung dalam koalisi pendukung presiden dengan perolehan suara terbanyak Prabowo-Gibran, Mardiono mengatakan belum sampai ke sana.
Ya, nanti kita bahas di internal Koalisi Indonesia Maju.
Dalam acara halalbihalal Partai Golkar itu, hadir Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep, serta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sementara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY disebut tengah dalam perjalanan dari luar negeri.
Selain itu, hadir pula beberapa menteri dan wakil menteri dari Kabinet Indonesia Maju. Mereka, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, serta Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury.
Tunggu proses MK
Pada acara itu, Mardiono satu-satunya perwakilan partai politik yang bukan menjadi pengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Gibran. ”Karena saya dulu, kan, jadi koordinator KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan KIB, kan, sampai sekarang belum dibubarkan secara resmi. Ya, kami masih komunikasi dengan baik dengan Pak Zulkifli dan dengan Pak Airlangga,” ujar Mardiono, seperti diberitakan di Kompas.id, Selasa (16/4/2024).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan PPP bergabung ke partai koalisi, Mardiono mengatakan belum bisa menjawab. Ia beralasan, hal itu menunggu waktu pelantikan capres-cawapres pada Oktober mendatang. Selain itu, saat ini PPP juga masih fokus mengawal proses sengketa Pemilihan Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi.
Sedikit perpisahan
Hanya ujungnya berpisah sedikit. Tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali.
Sebelumnya, di acara halalbihalal Partai Golkar semalam, Airlangga Hartato mengatakan, acara halalbihalal tersebut merupakan forum untuk saling memaklumi. Acara tersebut juga bisa menjadi tempat rekonsiliasi bagi parpol, terutama pendukung pasangan Prabowo-Gibran. ”Bagi yang belum, ya, kita terbuka,” katanya.
Menurut Airlangga, kehadiran Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP dalam acara tersebut karena PPP menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar dan PAN. Koalisi tersebut, lanjut Airlangga, telah berjalan selama dua tahun meski pada saat pencalonan capres-cawapres terjadi sedikit perpisahan.
”Hanya ujungnya berpisah sedikit. Tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Airlangga juga memaparkan mengenai ketidakstabilan geopolitik dunia yang mengakibatkan ketidakpastian. Hal itu menjadi alasan agar seluruh parpol bersatu demi mengantisipasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari situasi ketidakpastian atau keadaan yang tidak biasa tersebut.