Menangkan Prabowo di Jatim, Khofifah Diusung Jadi Calon Gubernur oleh KIM
Dukungan kepada Khofifah di Pilkada 2024 sudah dibicarakan lama sebelum Pilpres 2024. Itulah bagian dari janji Prabowo.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai-partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju sepakat untuk mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. Dukungan penuh itu realisasi dari janji politik para pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atas kesediaan Khofifah menjadi bagian dari tim kampanye pasangan tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, hampir semua partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat untuk mendukung Khofifah maju kembali pada Pilkada Jatim 2024. Meski pembentukan koalisi parpol untuk pilkada umumnya tidak linear dengan kerja sama politik di pemilihan presiden, gabungan parpol pengusung Prabowo-Gibran itu sepakat untuk bersatu kembali di Jatim.
”Khusus untuk di Jatim, ya, sepertinya hampir semua kita dukung Ibu Khofifah (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa). Karena, kan, Ibu Khofifah juga kemarin kontribusinya cukup besar untuk kemenangan Pak Prabowo di Jatim,” ungkap Doli saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Khusus untuk di Jatim, ya, sepertinya hampir semua kita dukung Ibu Khofifah (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa).
Ia menambahkan, dukungan untuk Khofifah juga sudah dibicarakan sejak jauh-jauh hari sebelum Pilpres 2024 berlangsung. Khofifah, yang merupakan anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, pernah diminta untuk memimpin tim tersebut. Akan tetapi, Khofifah menolak dengan pertimbangan masih ingin berkonsentrasi menuntaskan tugas sebagai Gubernur Jatim.
Gerindra, seperti yang sudah dijanjikan Pak Prabowo, (akan) mengusung Bu Khofifah.
”Waktu itu, kan, Bu Khofifah pernah juga kita minta untuk menjadi Ketua Tim (TKN Prabowo-Gibran), tetapi Bu Khofifah minta untuk konsentrasi di Jawa Timur. Beliau juga menyampaikan niatnya waktu itu untuk melanjutkan kepemimpinan di Jawa Timur. Jadi memang pembicaraannya sudah di awal-awal waktu itu dan kami enggak ada masalah,” tutur Doli.
Janji Prabowo
Khofifah resmi menjadi anggota TKN Prabowo-Gibran pada pertengahan Januari 2024. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo-Gibran meski tim dari dua pasangan peserta pilpres lainnya juga memintanya bergabung. Kedua pasangan dimaksud adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Tak hanya diminta untuk menjadi bagian dari tim kampanye atau tim pemenangan, Khofifah sebelumnya juga menjadi tokoh yang dipertimbangkan untuk menjadi calon wakil presiden pendamping ketiga calon presiden yang ada.
Para elite dari ketiga kubu mengakui Khofifah merupakan salah satu tokoh kunci di Jatim karena posisinya yang tidak hanya menjabat sebagai gubernur, tetapi juga tokoh perempuan NU. Peran tersebut semakin strategis karena Jatim merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar pada Pilpres 2024. Dengan dukungan Khofifah, Prabowo-Gibran pun menang di Jatim dengan perolehan suara mencapai 16 juta suara. Perolehan tersebut unggul atas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang masing-masing mendapatkan sekitar 4,4 juta suara.
Politisi senior Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengakui partainya juga mendukung Khofifah untuk maju pada Pilkada Jatim 2024. Meski tidak menjelaskan secara detail, ia menegaskan, dukungan itu bagian dari janji Prabowo.
”Gerindra, seperti yang sudah dijanjikan Pak Prabowo, (akan) mengusung Bu Khofifah,” kata Ahmad Riza.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo melihat, wajar jika Khofifah mendapatkan dukungan dari parpol-parpol anggota KIM. Sebab, Khofifah bagian dari TKN Prabowo-Gibran.
Sebelum tahapan Pilkada 2024 dimulai, PAN bahkan sudah memberikan dukungan secara resmi untuk Khofifah. ”Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tanggal 4 Desember 2023 di Surabaya sudah secara resmi mengumumkan bahwa PAN mengusung Mbak Khofifah. PAN menjadi parpol pertama,” ujarnya.
Masih cair
Kendati satu suara di Pilkada Jatim, belum ada kepastian bahwa gabungan parpol pengusung Prabowo-Gibran itu bakal kembali bekerja sama di daerah-daerah lainnya. Adapun KIM terdiri dari sembilan parpol antara lain Partai Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Selain itu, ada pula Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Belum ada pembicaraan di antara parpol-parpol anggota KIM untuk bekerja sama di daerah lain.
Doli mengakui belum ada pembicaraan di antara parpol-parpol anggota KIM untuk bekerja sama di daerah lain. Hal itu terutama karena parpol harus menyesuaikan rekan koalisi sesuai dengan konteks daerah. Apalagi, parpol juga memprioritaskan untuk mengusung kadernya di sejumlah daerah.
Di Jawa Barat, misalnya, Golkar mendorong Ridwan Kamil untuk kembali maju di Pilkada Jabar 2024. Mantan Gubernur Jabar yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Golkar itu juga sempat disebut akan diusulkan pula oleh Gerindra untuk menjadi calon gubernur Jakarta.
”Tim pilkada Golkar dan Gerindra belum pernah ada pembicaraan secara khusus. Tetapi, kalau di internal Golkar sendiri, kami lebih mendorong Ridwan Kamil tetap di Jawa Barat,” kata Doli.
Untuk di Pilkada Jakarta, lanjutnya, Golkar memiliki dua tokoh potensial lain, yakni Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar. Dari kedua nama itu, Ahmed Zaki Iskandar disebut lebih berpeluang karena Erwin Aksa telah lolos sebagai anggota DPR berdasarkan hasil Pemilu 2024. Namun, belum ada keputusan final karena partai masih menggelar survei elektabilitas untuk memetakan kekuatan semua kader yang berpotensi untuk diusung menjadi kepala daerah.
Sejauh ini memang belum disinggung secara khusus, ya (pembentukan koalisi di Pilkada Jakarta).
”Kebijakan Golkar, sebisa mungkin kami mendorong kader asli, kader internal sendiri. Tentu kami akan cari tokoh-tokoh yang bisa diterima, punya elektabilitas,” kata Doli.
Sama halnya dengan Golkar, Ahmad Riza mengatakan, Gerindra juga mengutamakan kadernya untuk menjadi calon kepala daerah. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan partainya mendukung kandidat dari parpol lain atau tokoh nonparpol. Apalagi, saat ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah ditetapkan sebagai presiden terpilih 2024-2029. Gerindra merupakan bagian dari KIM sehingga banyak pertimbangan dari parpol lain yang perlu diperhatikan.
”Sejauh ini memang belum disinggung secara khusus, ya (pembentukan koalisi di Pilkada Jakarta). Kita baru selesai penetapan (Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih). Mudah-mudahan nanti ke depan kita mulai,” ujarnya.
Ahmad Riza yang menjabat Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta mengakui sudah ada beberapa kader yang diunggulkan untuk maju di Pilkada Jakarta. Ia tidak memungkiri bahwa dirinya merupakan salah satu di antara sejumlah nama itu. Akan tetapi, ia menegaskan tidak ingin mendahului keputusan partai dalam menyebut bakal kandidat yang dijagokan Gerindra.