PKB Siapkan Poros Koalisi Melawan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar
PKB membutuhkan tambahan sembilan kursi DPRD lagi untuk mengusung cagub-cawagub lawan Ridwan Kamil.
Oleh
HIDAYAT SALAM, KURNIA YUNITA RAHAYU, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB menyiapkan poros koalisi untuk melawan Ridwan Kamil, calon petahana di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. PKB yang akan mendorong kader internal membutuhkan tambahan sembilan kursi DPRD lagi untuk bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Seusai menghadiri Taaruf Politik Gus Muhaimin yang digelar PKB dengan diikuti para bakal calon kepala daerah untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten di Jakarta, Kamis (2/5/2024), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya mendorong kader internal untuk menghadapi Pilkada Jawa Barat. Walau demikian, PKB masih membuka penjaringan bakal calon kepala daerah secara terbuka bagi sejumlah tokoh yang ingin maju di Pilgub Jabar.
”Jawa Barat belum (ada yang mendaftar). Tapi dari internal ada Pak Huda (Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda) dan Pak Cucun (Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal) didorong maju,” kata Muhaimin.
Menurut Muhaimin, PKB terus menjaring figur potensial, baik dari kader internal maupun nonkader, untuk diusung di pilkada serentak 2024. Para bakal calon kepala daerah diharapkan mempunyai kapasitas dan kapabilitas, visi, dan elektabilitas.
Sebab, figur seorang kandidat menjadi kekuatan dalam pilkada dan akan menentukan peta koalisi partai untuk memenangkan Pilkada 2024. PKB juga terbuka berkoalisi dengan partai apa pun dalam menghadapi Pilkada 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menambahkan, PKB Jabar telah memastikan akan membuat poros koalisi untuk menghadapi Ridwan Kamil. PKB hanya menguasai 15 kursi DPRD Jabar sehingga PKB butuh tambahan sembilan kursi lagi untuk bisa mengusung cagub-cawagub Jabar.
”Prinsipnya, insya Allah, sudah ada kesepakatan PKB akan mengusung calon gubernur. Wakil gubernurnya akan kami serahkan pada partai koalisi yang nanti memastikan bergabung dengan PKB. Karena hanya butuh satu tambahan partai koalisi,” ujar Huda yang juga Ketua DPW Jabar.
Golkar calonkan Ridwan Kamil
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, meski pernah mewacanakan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta, partainya tetap mendorong mantan Gubernur Jawa Barat itu untuk maju kembali di Pilkada Jabar. Selain karena dinilai sukses ketika menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jabar, warga setempat juga disebut masih menginginkan Kamil memimpin provinsi tersebut.
PKB Jabar telah memastikan akan membuat poros koalisi untuk menghadapi Ridwan Kamil.
”Karena memang masyarakat berharap, kami tentu akan lebih mudah memenangkan Ridwan Kamil di Jawa Barat dibandingkan di DKI Jakarta yang kita belum tahu petanya,” kata Doli.
Ia melanjutkan, meski Ridwan Kamil merupakan tokoh populer yang juga masuk dalam bursa cawapres pilihan masyarakat jelang Pilpres 2024, kemenangannya belum tentu bisa dipastikan jika mengikuti Pilkada Jakarta. Setiap parpol hingga kini belum membuka diri mengenai calon yang akan diusung. Di tengah konteks itu, ada pula wacana bahwa capres 2024 yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal kembali berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Sementara itu, Partai Demokrat belum menentukan sikap untuk Pilkada Jawa Barat meski bakal calon yang diusung, yakni Ridwan Kamil, merupakan satu-satunya kandidat kuat. Di daerah lainnya, Demokrat masih memantau pergerakan lobi-lobi antarpartai.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebutkan, pihaknya tengah mengumpulkan berbagai pandangan dari pengurus partai tingkat terbawah. Dalam satu minggu ini, mereka bakal mempresentasikan hasil temuan ke pengurus pusat.
”Demokrat sudah menyiapkan diri untuk pilkada. Kami sudah membuka pendaftaran dan dalam minggu-minggu ini mereka akan presentasi secara bergantian,” katanya.
Pembentukan koalisi di daerah bakal menyesuaikan pandangan dari pengurus partai tingkat masing-masing. Meski koalisi pilpres menjadi prioritas, tak tertutup kemungkinan akan ada perbedaan karena tiap daerah memiliki peta tersendiri.
Selain itu, kader-kader unggul dari Partai Demokrat tentu bakal diusung dan membentuk koalisinya sendiri walaupun nanti akan bertanding dengan partai-partai koalisi pilpres. ”Misalnya Demokrat ada kader, Golkar ada, Gerindra ada, tentu tak tertutup kemungkinan akan saling bertanding kan,” katanya.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri mengatakan, PKS masih melakukan proses penjaringan bakal calon kepala daerah. PKS belum menentukan figur yang akan maju di Pilkada Jabar.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan, dalam menghadapi Pilkada 2024, peta koalisi antar parpol akan berbeda dibandingkan saat Pilpres 2024. PKS akan membangun koalisi dengan berbagai partai politik untuk memenangkan Pilkada 2024.
”Saat ini dewan pimpinan wilayah menjaring bakal calon dan nanti akan disampaikan ke DPP. Dari situlah DPP kemudian akan melakukan kajian ya, mana yang probability itu win-nya itu besar, peluang untuk menangnya besar,” ujar Syaikhu, Selasa (30/4/2024).