Presiden Akui Indonesia Masih Buncit di ASEAN untuk Urusan Rantai Pasok Global Apple
Fasilitas pengujian perangkat berstandar internasional, IDTH, terbesar di Asia Tenggara, tinggal genjot produk lokalnya.
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengakui produk-produk impor hingga kini masih mendominasi permohonan uji perangkat di Indonesia. Dari data yang diperolehnya, Presiden Jokowi menunjukkan terdapat permintaan pengujian 3.046 perangkat dari China, sedangkan permohonan pengujian perangkat dari Indonesia hanya 632 perangkat.
Rendahnya partisipasi pemasok lokal dalam rantai pasok global juga disoroti Presiden. Presiden Jokowi pun kemudian memberi contoh bahwa dari 320 pemasok global Apple, hanya ada dua pemasok dari Indonesia. Ini berbanding jauh dengan negara-negara ASEAN lain, seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Jumlah pemasok dari Filipina ke Apple mencapai 17 perusahaan, 19 pemasok dari Malaysia, 24 pemasok dari Thailand, dan 72 pemasok dari Vietnam. Padahal, produk domestik bruto (PDB) Indonesia adalah yang terbesar atau 46 persen PDB ASEAN.
Baca juga: Indonesia Perlu Belajar dari Vietnam untuk Masuk Rantai Pasok Apple
”Kenapa kita diam? Kenapa Bapak Ibu diam semuanya, kaget, memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan, kita hanya dapat dua. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal kita,” ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan Indonesia Digital Test House atau IDTH di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Depok, Bogor, Jawa barat, Selasa (7/5/2024)
”Kenapa kita diam? Kenapa Bapak Ibu diam semuanya, kaget, memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan, kita hanya dapat dua. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal kita ”
Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. ”Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global dan tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan,” ujarnya.
Tingkatkan kapasitas
Lebih jauh menurut Presiden Jokowi, dengan diresmikannya IDTH, Indonesia diharapkan tidak cuma menjadi penonton tetapi lebih meningkatkan kapasitas produk komponen lokal dalam pengajuan permohonan uji perangkat di IDTH tersebut.
Selama ini, produk-produk impor masih mendominasi permohonan uji perangkat di Indonesia. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi pun mengungkapkan keprihatinannya atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor lebih dari Rp 30 triliun.
”Tapi, sayangnya, ini sayangnya, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar dollar AS, lebih dari Rp 30 triliun,” ujar Presiden Jokowi.
”Tapi, sayangnya, ini sayangnya, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar dollar AS, lebih dari Rp 30 triliun. ”
Presiden lantas mengajak semua pihak agar membangun kehati-hatian terhadap produksi perangkat digital yang berkembang sangat pesat. ”Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen,” kata Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peresmian tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Produk impor mendominasi
Saat ini, produk-produk impor juga masih mendominasi permohonan uji perangkat. Data yang diperoleh Presiden menunjukkan terdapat permintaan pengujian 3.046 perangkat dari China, sedangkan permohonan pengujian perangkat dari Indonesia hanya 632 perangkat. ”Sangat jauh sekali,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti rendahnya partisipasi pemasok lokal dalam rantai pasok global. Presiden lantas mencontohkan bahwa dari 320 pemasok global Apple, hanya ada dua pemasok dari Indonesia. Ini berbanding jauh dengan negara-negara ASEAN lain, seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Jumlah pemasok dari Filipina ke Apple mencapai 17 perusahaan, 19 pemasok dari Malaysia, 24 pemasok dari Thailand, dan 72 pemasok dari Vietnam. Padahal, produk domestik bruto (PDB) Indonesia adalah yang terbesar atau 46 persen PDB ASEAN.
”Kenapa kita diam? Kenapa Bapak Ibu diam semuanya, kaget, memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan, kita hanya dapat dua. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal kita. ”
”Kenapa kita diam? Kenapa Bapak Ibu diam semuanya, kaget, memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan, kita hanya dapat dua. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal kita,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. ”Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global dan tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan,” ujarnya.
Terlengkap dan canggih
Peresmian IDTH diharapkan bisa menjadi langkah maju dalam upaya nasional meningkatkan kapasitas lokal dalam pengembangan teknologi. Sebagai fasilitas pengujian perangkat berstandar internasional, IDTH adalah yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. IDTH juga akan menjadi pusat sertifikasi perangkat digital terdepan di kawasan.
”Semua perangkat digital diuji di tempat ini. Sebelum dipasarkan, diuji di sini untuk memastikan standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat pengguna perangkat-perangkat digital ini terpenuhi. ”
Dengan investasi Rp 980 miliar atau mendekati Rp 1 triliun, fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan canggih untuk menguji berbagai perangkat digital, mulai dari laptop, handy talkie, hingga radar. ”Semua perangkat digital diuji di tempat ini. Sebelum dipasarkan, diuji di sini untuk memastikan standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat pengguna perangkat-perangkat digital ini terpenuhi,” tutur Presiden.
Lebih dari sekadar pusat uji sertifikasi, Presiden mengharapkan IDTH menjadi pusat inovasi dan penelitian. Presiden menginstruksikan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan, dan UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
”Digitalisasi menjadi basis bagi pengembangan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menempatkan produsen lokal menjadi raja di negeri sendiri,” kata Presiden Jokowi.
”Ini unit yang menguntungkan. Pembangunannya hampir Rp 1 triliun, tapi revenue-nya, PNBP-nya, cepat ini, hampir Rp 200 miliar per tahun. ”
Dalam sambutannya, Menkominfo Budi Arie menambahkan, IDTH mampu menjadi pusat pengujian perangkat digital terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. IDTH telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih berkelas internasional untuk menguji fitur-fitur perangkat digital, seperti fitur telekomunikasi, radio frekuensi, dan specidic absorption rate (SAR).
Menurut Budi Arie, fasilitas pengujian ini berfungsi untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna perangkat, melakukan standardisasi produk ekspor ataupun impor perangkat, serta menjamin interoperabilitas dan perlindungan interferensi antarperangkat. Peresmian kali ini juga menandai penambahan kapasitas IDTH.
Baca juga: Hari Satelit Palapa dan Tantangan Swasembada Teknologi Komunikasi
Pada 2023 terdapat 644 fitur yang diuji di fasilitas ini. Seiring penambahan perlengkapan dan pengembangan teknologi, kapasitas pengujian pada tahun 2024 diproyeksikan meningkat menjadi 1.600 fitur. Pada 2025-2026, IDTH diperkirakan mampu melayani pengujian hingga 5.000 fitur per tahun.
”Ini unit yang menguntungkan. Pembangunannya hampir Rp 1 triliun, tapi revenue-nya, PNBP-nya, cepat ini, hampir Rp 200 miliar per tahun,” kata Budi Arie.