Daftar dari Gerindra, Rektor Unsa Jadi Perempuan Pertama Penjaringan Pilkada Surakarta
Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani menjadi perempuan pertama yang ikut penjaringan Pilkada Surakarta 2024.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
—
SURAKARTA, KOMPAS — Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah yang diadakan Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Surakarta. Ia menjadi perempuan pertama yang mengikuti penjaringan tersebut.
Astrid mengambil formulir pendaftaran penjaringan bakal calon wali kota Surakarta di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (9/5/2024). Ia didampingi suami dan sejumlah kerabat. Itu merupakan hari pertama penjaringan calon kandidat dibuka oleh partai tersebut.
”Atas restu dari orangtua, suami, dan seluruh sahabat, saya menyatakan siap maju dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2024 ini untuk Kota Surakarta. Dengan ini, saya bisa lebih mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kota ini,” kata Astrid.
Selama ini Astrid mengaku lebih sering bergerak dalam dunia pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia lewat kiprahnya di perguruan tinggi. Ia ingin memberikan manfaat lebih besar jika kelak terjaring sebagai bakal calon kepala daerah.
Secara pribadi, Astrid juga mengapresiasi semua pembangunan dan kemajuan yang dibawa wali kota pendahulunya, yakni Gibran Rakabuming Raka. Ia ingin melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan Gibran apabila kelak diizinkan bersaing dalam Pilkada 2024. Pengembangan sumber daya manusia kembali akan menjadi fokusnya. ”Tentunya juga pemanfaatan titik prioritas (17 proyek prioritas Gibran) yang selama ini sudah dibangun ingin terus kami maksimalkan,” kata Astrid.
Dengan turut serta dalam penjaringan, Astrid menjadi kandidat perempuan pertama yang menunjukkan keseriusannya berkontestasi. Bukan hanya di partai tempatnya mendaftarkan diri, melainkan juga di antara partai-partai lain yang sudah membuka penjaringan, seperti PDI-Perjuangan. Dari sekitar 20 sosok yang mendaftarkan diri, semuanya laki-laki.
Ditilik lebih jauh, Astrid juga seakan ingin menggebrak tradisi kepemimpinan di kota itu. Selama ini, kota itu selalu dipimpin kepala daerah laki-laki. Meski demikian, Astrid optimistis bisa meraih simpati publik apabila nanti dicalonkan. Ia mengharapkan kelak masyarakat memilih pemimpin berdasarkan kapasitasnya, bukan jendernya. ”Harapan saya nanti masyarakat bisa melihat secara konkret apa yang saya niatkan, yang saya ingin lakukan ini murni betul-betul niat baik untuk kemajuan kota,” kata Astrid.
Ini supaya ada ”Srikandi ” yang pecah telur. Selama ini dipimpin laki-laki terus. Ini nanti peran wanita di Kota Solo juga lebih bagus.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surakarta Ardianto Kuswinarno melihat keseriusan Astrid dalam kontestasi Pilkada 2024. Latar belakang pendidikan Astrid yang cemerlang dinilainya akan membantunya memimpin kota.
”Dari kecerdasan tidak ada yang kurang. Di situ kami tertarik. Dengan pencalonan Astrid, ini supaya ada ‘Srikandi’ yang pecah telur. Selama ini dipimpin laki-laki terus. Ini nanti peran wanita di Kota Solo juga lebih bagus,” kata Ardianto.
Meski melakukan penjaringan, Gerindra tidak dapat mengusung calonnya sendiri dalam Pilkada Surakarta 2024. Hal itu disebabkan partai itu hanya mampu mengumpulkan lima kursi di DPRD Kota Surakarta. Padahal, partai atau gabungan partai diharuskan mempunyai sedikitnya sembilan kursi agar bisa mengusung pasangan calon pilihan mereka.
Oleh karena itu, Ardianto membangun komunikasi dengan sejumlah partai lainnya. Beberapa partai itu ialah PSI, PAN, Golkar, dan PKB. Adapun komunikasi paling intens dijalinnya dengan PSI. Ia beranggapan koalisi dengan PSI sudah cukup untuk mengajukan kandidat sendiri.
”Dengan PSI sudah deal. Cuma saya selalu bicara dengan Mas Antonius Yoga (Ketua DPW PSI Jawa Tengah), kami berharap untuk bisa bikin koalisi yang gemuk. Semakin gemuk koalisinya, potensi suara akan semakin besar,” kata Ardianto.