Penghitungan Sementara KPU: Persaingan Fahira Idris dan Happy Djarot di DPD DKI Jakarta
Fahira Idris, Happy Djarot, Dailami Firdaus, Achmad Azran, dan Sylviana bersaing memperebutkan tiket senator Jakarta.
Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
·4 menit baca
Komposisi anggota DPD dari DKI Jakarta hasil Pemilu 2024 diperkirakan menggabungkan wajah lama dan wajah baru. Ada empat kursi DPD yang diperebutkan oleh 25 caleg DPD pada pemilu tahun ini. Sebanyak tiga di antara caleg-caleg yang bersaing memperebutkan kursi senator Jakarta tersebut merupakan caleg petahana atau yang masih menjabat anggota DPD.
Kecenderungan munculnya komposisi caleg wajah lama (petahana) dan wajah baru tersebut tecermin dari hasil penghitungan suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hingga 1 Maret 2024 pukul 17.00 WIB, data masuk mencapai 19.190 dari 30.766 TPS.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Penghitungan sementara yang sudah mencapai 62,37 persen TPS ini memperlihatkan perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) DPD dari Provinsi DKI Jakarta. Caleg petahana Fahira Idris memperoleh 409.851 suara, diikuti caleg baru Happy Farida Djarot (365.222 suara), caleg petahana Dailami Firdaus (339.163 suara), caleg baru dengan nomor urut 1, Achmad Azran (250.813 suara), dan caleg petahana Sylviana Murni (232.678 suara).
Perolehan suara kelima caleg tersebut terpantau jauh melebihi dukungan awal saat mendaftar di KPU yang berkisar antara 3.207 pendukung hingga 7.234 pendukung. Pun demikian dengan 20 caleg lainnya yang mendapat suara lebih tinggi dari saat menyerahkan dukungan pendaftaran. Dari total 25 caleg DPD yang mencalonkan, minimal mendapat 16.343 suara atau tiga kali dari syarat dukungan saat mendaftar caleg.
Data penghitungan suara tersebut relatif stabil polanya sejak 10 hari lalu. Hasil pemantauan dari laman hitung suara KPU pada 19 Februari 2024 juga menunjukkan tren yang sama. Dengan data masuk mencapai 17.904 TPS atau 58.19 persen, lima caleg tersebut pada 19 Februari 2024 konsisten berada di jajaran papan atas calon senator yang mendapatkan suara terbanyak.
Meski mendapat banyak dukungan suara, caleg petahana Fahira Idris dan Dailami Firdaus mendapat persaingan sengit dari caleg-caleg baru, terutama Happy Farida Djarot. Happy merupakan istri Djarot Saiful Hidayat, yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Melihat sebarannya, dukungan suara Fahira Idris banyak didapatkan dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Melihat sebarannya, lumbung suara putri mantan menteri (alm) Fahmi Idris ini tidak jauh berbeda dengan Pemilu 2019 lalu. Lima tahun lalu, Fahira juga banyak mendapatkan suara dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Sementara Happy Djarot banyak didukung warga di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat. Sementara perolehan suara Dailami Firdaus didapatkan dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Serupa dengan Fahira Idris, dukungan suara Dailami Firdaus juga cenderung sama dengan Pemilu 2019, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Caleg petahana lain, yaitu Sylviana Murni, dominan mendapat suara di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Sementara caleg baru Achmad Azran memperoleh dukungan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Achmad Azran memiliki sejumlah pengalaman politik dan kegiatan kemasyarakatan, terutama di wilayah Jakarta Timur, seperti Nahdlatul Ulama dan Dewan Masjid Indonesia. Di bidang politik, Achmad Azran, antara lain, pernah menjadi Ketua DPW Partai Parsindo DKI Jakarta.
Persaingan Fahira Idris dan Happy Djarot di DPD DKI Jakarta
Dari peta penguasaan suara dapat terlihat wilayah persaingan ketat setiap caleg. Hasil penghitungan sementara KPU memperlihatkan di Jakarta Barat, Happy Djarot mampu bersaing dengan petahana Fahira dan Dailami. Senada dengan Happy Djarot, caleg baru Achmad Azran juga mampu mengungguli petahana Sylviana Murni di Jakbar.
Dukungan suara Happy Djarot juga terlihat di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Dukungan suara Happy Djarot di Jakarta Pusat cukup berimbang dengan Fahira Idris. Perolehan suara Happy Djarot mampu mengungguli dua petahana lain, Dailami Firdaus dan Sylviana Murni. Namun, capaian Happy Djarot belum mampu diikuti Achmad Azran. Di Jakarta Pusat, dukungan suara Achmad Azran masih di bawah petahana Sylviana Murni.
Di wilayah Jakarta Utara, dukungan suara Happy Djarot mengungguli Fahira Idris, Dailami Firdaus, dan Sylviana Murni. Di Jakut, dukungan suara Achmad Azran tercatat juga sedikit lebih unggul dibandingkan dengan petahana Sylviana Murni.
Pola berbeda di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di dua wilayah ini, suara caleg-caleg petahana masih mendominasi. Di Jaksel, Fahira Idris dan Dailami Firdaus kokoh meraup suara pendukungnya mengungguli Happy Djarot dan Achmad Azran. Namun, keunggulan Dailami dan Fahira tidak diikuti petahana lain, Sylviana Murni. Suaranya tertinggal dibandingkan dengan caleg baru, Happy Djarot dan Achmad Azran di wilayah Jaksel.
Dominannya suara petahana juga terjadi di Jakarta Timur. Dailami Firdaus, Fahira Idris, dan Sylviana Murni unggul dibandingkan dengan Achmad Azran dan Happy Djarot. Bahkan, suara Dailami Firdaus dan Fahira Idris tercatat unggul jauh. Dailami mendapat 118.385 suara dan Fahira memperoleh 116.108 suara di Jakarta Timur.
Demikian pula di wilayah Kepulauan Seribu. Para petahana, yaitu Fahira Idris dan Sylviana Murni, mendapat dukungan paling banyak dari wilayah kepulauan Jakarta ini.
Caleg wajah baru DPD DKI Jakarta
Berdasarkan hasil penghitungan sementara KPU hingga data masuk 19.190 TPS atau 62,37 persen menunjukkan, kemungkinan lolosnya caleg-caleg baru dari hasil Pemilu 2024. Wajah-wajah baru ini akan berbagi komposisi dengan wajah lama DPD dari DKI Jakarta. Dari penghitungan sementara ini juga memperlihatkan kecenderungan adanya dua kursi perempuan dari senator Ibu Kota. Proporsi keterwakilan dua perempuan ini masih sama dengan hasil Pemilu 2019.
Hasil sementara memperlihatkan dua caleg petahana yang memiliki suara terbanyak ialah Fahira Idris dan Dailami Firdaus. Sementara dua caleg baru yang memiliki dukungan suara yang cukup kompetitif ialah Happy Djarot dan Achmad Azran.
Namun, perolehan suara Achmad Azran ini masih bersaing dengan petahana Sylviana Murni. Dinamika perolehan suara ini juga masih mungkin terjadi mengingat data masuk yang masih cukup bervariasi, terutama dari wilayah Jakarta Utara yang baru mencapai 47,43 persen.
Meski demikian, lolosnya caleg baru DPD yang akan mewakili suara masyarakat Ibu Kota ini bukan fenomena baru. Pada Pemilu 2019, tercatat ada dua caleg baru yang berhasil lolos. Sebelumnya, pada Pemilu 2014 ada tiga caleg baru yang mampu menembus kursi DPD. Bahkan, pada Pemilu 2009 semua caleg terpilih merupakan wajah baru. Hal ini menunjukkan dinamisnya wilayah persaingan calon-calon senator dari ibu kota. (LITBANG KOMPAS)