logo Kompas.id
SastraDoa yang Lalu Lalang
Iklan

Doa yang Lalu Lalang

Tak putus-putus di dalam hati istri pertama terus mendaraskan doa, sedang istri keduanya berbagi cerita dengan orang-orang yang berdatangan. Sesekali terdengar pekikan. Membakar amarah dalam diam lalu terus berdebur.

Oleh
BEATRIX POLEN ARAN
· 7 menit baca
-
KOMPAS/CAHYO HERYUNANTO

-

Petrus benar-benar mati, setelah mengalami beberapa kali kematian yang belum sempurna. Sedianya, setelah matahari rebah ke barat, Petrus mengira situasi yang dialami sebelumnya terulang. Ia mondar-mandir dengan segenap hati yang kusut. Pada sudut matanya yang lelah ia mengerdip.

Deretan nisan dan onggokan kayu bertuliskan Rest in Peace mengusik nanap batinnya. Lengkingan ratapan kematian mendayu-dayu pada kupingnya, bersahut-sahutan lonceng gereja. Pada pintu masuk gereja Petrus tertegun. Dengan tiba-tiba, Petrus mendapati selenting kabar yang ia sendiri juga memahami. ”Syukurlah. Akhirnya, Petrus mati juga. Meski meninggalkan istri dan anaknya.”

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000