logo Kompas.id
SastraMawar Itu Merah, Es Itu Dingin
Iklan

Mawar Itu Merah, Es Itu Dingin

Segalanya berubah dimulai pada musim panas. Musim panas itu menjadi penanda di sinilah segalanya bermula.

Oleh
IIN FARLIANI
· 10 menit baca
-
KOMPAS/CAHYO HERYUNANTO

-

Kesunyian menyelimuti toko buku yang akan tutup. Tak ada lagi yang perlu dibereskan selain cepat-cepat berkemas. Sebelum benar-benar menutup pintu, seorang lelaki bernama Ash berpikir apakah ia perlu menurunkan foto berbingkai cokelat yang terpacak tepat di atas rak buku. Foto itu yang mula-mula menarik perhatian para pengunjung toko. Kebanyakan pengunjung adalah wanita. Mereka bertanya, ”Perempuan itu siapa?” dengan nada tak berminat, lebih kepada ingin mengingkari kenyataan kalau perempuan dalam foto adalah istri Ash. Mereka sebenarnya sudah sering mendengarnya melalui desas-desus sebab Ash adalah pria tampan yang cukup terkenal di lingkungan itu. Tetapi meski Ash menjawab tegas, ”Dia istriku,” hal itu tak mengubah kenyataan bahwa Ash selama ini menjalankan toko buku itu sendirian seolah ia adalah pria lajang dan siapa pun wanita yang datang menghampirinya tak perlu ragu menunjukkan kekagumannya kepada Ash secara terang-terangan. Meski selepas Ash melontarkan jawaban itu terkadang menciptakan suasana hening di tengah acara klub buku, lebih sering para wanita yang datang tak memedulikan. Bagi mereka yang terpenting adalah perempuan bermata tajam dalam foto itu tak berada di sini. Ash bisa dimiliki oleh mereka setidaknya sampai beberapa jam ke depan sampai waktu tutup toko buku itu tiba.

Ash betul-betul ingin menurunkan foto itu sejak ia merasa barangkali Rawa, istrinya, tak akan kembali lagi ke rumah. Tetapi tiap kali akan menutup toko, ia dicekam lagi oleh keragu-raguan yang dengan kekuatan sulit dibendung telah menjelma tekad kuat bahwa ia tak bisa menyerah begitu saja. Tiba-tiba ia dihampiri oleh rasa ingin tahu yang menekannya berkali-kali lipat hingga tak hanya menjelma dorongan untuk menguak apa yang belum tersingkap, namun juga menggoreskan sayatan luka sebab ia dihadapkan berbagai kemungkinan tak pasti.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000