BEKASI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1B dan 1C, Jumat (3/11). Setelah diresmikan, jalan tol tersebut dapat diuji coba secara gratis selama dua pekan.
Presiden Direktur PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Herwidiakto mengungkapkan, uji coba gratis di Tol Becakayu tersebut juga untuk mengetahui dampak lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang. ”Sambil kita kaji ada kendala apa, pintu keluarnya macet di mana. Nanti akan kita perbaiki kekurangannya,” ujar Herwidiakto di sela-sela peresmian Tol Becakayu, Jumat.
PT KKDM merupakan anak perusahaan Waskita Toll Road. Adapun Waskita Toll Road merupakan anak perusahaan badan usaha milik negara PT Waskita Karya. PT KKDM mulai mengerjakan pembangunan Tol Becakayu pada akhir 2014.
Menurut Herwidiakto, seluruh golongan kendaraan dapat mencoba jalan tol secara gratis sebelum benar-benar dioperasikan melalui transaksi nontunai. Ruas Tol Becakayu yang saat ini sudah diuji coba dari arah Jakarta menuju Bekasi. Adapun jalan yang menuju Jakarta akan diuji coba pada Sabtu (4/11).
Meskipun digratiskan, jalan tol tersebut tidak terlalu padat oleh kendaraan. Padahal, lalu lintas Jalan Raya Kalimalang tampak tersendat. Sejumlah pengendara mobil yang sudah mengetahui pengoperasian perdana Tol Becakayu memilih untuk melintas.
Anfa (21), pengemudi angkutan kota yang menjajal Tol Becakayu pada pengoperasian perdana, mengatakan, dirinya dapat memangkas waktu lebih dari 30 menit ketika menggunakan Tol Becakayu dibandingkan melalui Jalan Raya Kalimalang. ”Kalau lewat Jalan Kalimalang dari Pangkalan Jati ke Sumber Artha, bisa sampai 1 jam,” ucap Anfa.
Penentuan tarif Tol Becakayu masih menunggu surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Besaran tarif dapat diketahui setelah uji coba rampung.
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengakui, penentuan tarif Tol Becakayu masih menunggu surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Besaran tarif dapat diketahui setelah uji coba rampung.
Target
Jalan Tol Becakayu terbagi atas dua seksi, yakni Seksi 1 dari Kampung Melayu hingga Jakasampurna sepanjang 11,9 kilometer dan Seksi 2 dari Jakasampurna hingga Tambun sepanjang 11,8 kilometer. Total investasi untuk proyek ini lebih dari Rp 13 triliun.
Jalan Tol Becakayu Seksi 1B dan 1C yang diresmikan Presiden Jokowi terbentang sepanjang 8,4 kilometer dari Cipinang Melayu hingga Jakasampurna, Kota Bekasi. Adapun Tol Becakayu Seksi 1A masih dalam proses pembangunan dengan progres sekitar 55 persen. ”Untuk Seksi 1, kami prediksi dapat rampung pada April 2018,” ujar Herwidiakto.
Seluruh ruas Tol Becakayu sepanjang 23,5 kilometer ditargetkan selesai pada akhir 2019.
Herwidiakto mengatakan, keseluruhan ruas Tol Becakayu sepanjang 23,5 kilometer ditargetkan selesai pada akhir 2019. ”Untuk Seksi 2B dari Bekasi Barat hingga Tambun masih dalam proses pengadaan lahan, sedangkan untuk Seksi 2A sedang dalam tahap pembangunan,” tuturnya.
Jika sudah dioperasikan keseluruhan dari Kampung Melayu hingga Tambun, Herwidiakto mengakui, Jalan Tol Becakayu diproyeksikan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga 30 persen dan Jalan Raya Kalimalang sekitar 10 persen. Ruas Tol Becakayu ini terkoneksi dengan Tol Wiyoto Wiyono dan Tol Jakarta-Cikampek.
Konstruksi Tol Becakayu mangkrak selama 22 tahun. Proyek itu dimulai sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1995. Namun, pembangunan jalan tol itu terhenti akibat imbas krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998. Setelah PT KKDM diambil alih oleh PT Waskita Karya pada Oktober 2014, proyek Tol Becakayu menemui titik terang. Proyek Tol Becakayu mulai berlanjut pada Februari 2015 dengan terbitnya surat izin mulai kerja.