Formasi CPNS 2018, baik di kementerian/lembaga maupun pemda, dapat diakses oleh warga mulai hari Rabu ini. Namun, pendaftaran baru akan dibuka pada pekan depan.
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah perlu mengantisipasi lonjakan pendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS agar nantinya tidak menghambat proses pendaftaran. Rabu (19/9/2018) ini, portal sistem seleksi CPNS sudah mulai dapat diakses. Namun, pendaftaran baru akan dibuka pekan depan.
Pendaftaran tak kunjung dibuka karena belum semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memasukkan formasi CPNS ke dalam sistem seleksi CPNS.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, pengumuman lowongan CPNS dapat diakses di portal sistem seleksi CPNS (sscn.bkn.go.id). Di portal tersebut, masyarakat hanya bisa mengakses informasi mengenai syarat pendaftaran dan formasi di sejumlah kementerian atau lembaga dan pemda, belum pendaftaran.
”Pembukaan (pendaftaran) tunggu semua (formasi) lengkap. Baru ada (daerah) yang (kemarin) sore ini dapat formasi,” ujar Bima di Jakarta, Selasa.
Pada tahun ini, pemerintah akan membuka 238.015 formasi. Dari jumlah tersebut, 51.271 di antaranya untuk 76 kementerian/lembaga dan sisanya, 186.744 formasi, untuk 525 pemda.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan menambahkan, pendaftaran belum dibuka karena belum semua pemda memasukkan data formasi ke dalam sistem seleksi CPNS. Hingga kemarin, lanjutnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) masih menyesuaikan terhadap formasi utamanya di pemda.
”Kalau ada daerah yang tidak clickable (di sistem), itu berarti karena informasinya belum tersedia di sccn,” ujar Ridwan.
Ridwan enggan memberi tahu daerah mana saja yang belum memasukkan data itu. Namun, berdasarkan data Kementerian PAN dan RB pada 6 September lalu, setidaknya masih ada 25 pemda.
”Kalau belum lengkap terisi dari 76 ditambah 525 pemda, kami tak akan buka pendaftarannya. Karena, kalau daerah itu ditinggal, nanti dia tak akan kebagian talenta yang terbaik,” kata Ridwan.
Sekretaris Kementerian PAN dan RB Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, pendaftaran CPNS direncanakan dibuka minggu depan.
Kendala
Menurut Ridwan, lonjakan pendaftar CPNS perlu diperhitungkan karena jumlah peserta seleksi bisa mencapai 5 juta hingga 6 juta orang dan total pelamar akan melampaui total peserta. Berdasarkan evaluasi seleksi CPNS 2017, salah satu kendala terbesar adalah kesulitan memperbarui data nomor identitas kependudukan (NIK) yang seharusnya menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
”Koneksi (portal web) kami dengan server Ditjen Dukcapil ini yang mengkhawatirkan. Kami sudah prediksi, nanti akan ada masa di mana web sccn tidak apa, tetapi loading di pengisian NIK cukup lama,” kata Ridwan.
Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, permasalahan input NIK kemungkinan disebabkan dua hal. Pertama, peserta salah memasukkan NIK ke sistem seleksi CPNS. Kedua, data NIK yang dimasukkan belum terintegrasi dengan sistem kartu tanda penduduk elektronik.
Secara khusus, untuk masalah yang kedua, menurut Zudan, hal itu disebabkan penduduk tidak melapor ke disdukcapil setempat saat pindah domisili. Padahal, di tempat lama, yang bersangkutan masih punya NIK.
”Mereka belum merekam KTP elektronik, mungkin dulu punya data banyak. Mereka harus segera melakukan perekaman,” ujar Zudan.
Jika hal itu masih belum menyelesaikan masalah, Ditjen Dukcapil Kemendagri meminta pendaftar untuk menghubungi call center dukcapil di nomor 1500537.
Selain itu, Zudan juga meminta BKN agar segera mengajukan peningkatan akses kuota NIK. Hal itu penting agar tak menghambat proses pendaftaran.
”Belum kami terima permintaannya. Mungkin BKN belum menganggap perlu. Kami prinsipnya akan memenuhi berapa pun yang diminta BKN karena secara sistem kami siap,” ujar Zudan.