JAKARTA, KOMPAS — Dengan mata lebam karena tangis dan pipi kanan yang bengkak, aktivis yang juga anggota tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet, mengaku berbohong kepada publik dan mengarang cerita dirinya dianiaya orang tak dikenal. Ratna pun mengaku dirinya adalah pembuat hoaks terbaik.
”Tak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal,” kata Ratna saat berbicara pada konferensi pers di kediamannya di Kampung Melayu, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ratna membenarkan bahwa pada 21 September ia datang ke RS Bedah Bina Estetika dan menemui dokter bedah Sidik Setiamihardja untuk melakukan sedot lemak di pipi kiri dan kanan. Namun, pada pagi hari tanggal 22 September, Ratna mendapati wajahnya bengkak.
Hal ini tak pernah terjadi pada operasi plastik yang pernah Ratna jalani di tempat yang sama sebanyak empat kali. Ratna kemudian kembali mendatangi Sidik dan mendapat keterangan pembengkakan itu normal terjadi pada orang setelah menjalani operasi plastik.
Kebohongan Ratna berawal saat anak-anak Ratna menanyakan penyebab lebam di wajahnya. ”Saat itu saya menjawab, saya habis dipukul orang, tetapi saya tak menyangka cerita itu akan menyebar,” kata Ratna.
Cerita bohong itu pula yang didengar Fadli Zon saat datang ke rumah Ratna. ”Saya terjebak terus mengembangkan kebohongan itu hingga akhirnya sampai ke telinga Prabowo,” ujar Ratna sambil terisak.
Ratna menyatakan, perbuatannya itu tak ada hubungannya dengan situasi politik terkini. Ia merasa bersalah telah melibatkan banyak tokoh politik ikut terlibat membela kebohongannya.
”Saya meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas perbuatan saya. Kali ini saya adalah pencipta hoaks terbaik yang mengacaukan masyarakat,” pungkas Ratna. (PANDU WIYOGA)