Jerman Desak Eropa Hentikan Ekspor Senjata ke Arab Saudi
Oleh
KRIS RAZIANTO MADA
·2 menit baca
BERLIN, SENIN -- Jerman mendesak Uni Eropa menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi. Desakan itu menyusul ketidakjelasan keterangan Riyadh mengenai tewasnya jurnalis senior Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Menteri Urusan Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier mengatakan, penjelasan Riyadh sejauh ini tidak memuaskan. "Pemerintah sepakat kami tidak akan menyetujui ekspor lanjutan sejak sekarang karena kita ingin tahu apa yang terjadi,” ujarnya, Senin (22/10/2018), di Berlin, Jerman.
Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel sudah lebih dulu mengumumkan penghentian ekspor persenjataan Jerman selama kasus Khashoggi tidak jelas. Tahun ini, Jerman menyepakati ekspor persenjataan senilai 480 juta dollar AS ke Arab Saudi. Sebagian besar ekspor tersebut adalah kapal patroli.
Altmaier mengatakan, Uni Eropa (EU) seharusnya menghentikan pula ekspor persenjataan untuk menekan Riyadh dalam kasus itu. “Bagi saya akan penting menunjukkan Eropa bersikap sama. Sebab, hanya jika seluruh Eropa sepakat, (sikap ini) akan diperhatikan oleh pemerintah di Riyadh. Tidak akan ada dampak positif jika kami menghentikan ekspor, sementara negara lain malah mengisi celah itu,” tuturnya.
Sebelumnya, bersama Inggris dan Perancis, Jerman juga membuat pernyataan. “Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan ini, dan kami mengecam sangat keras. Hal mendesak sekarang adalah penjelasan atas apa yang sebenarnya terjadi. Di luar semua dugaan yang sudah mengemuka pada penyelidikan Saudi selama ini, di mana butuh dukungan fakta yang kredibel,” demikian pernyataan itu.
Jerman dan Arab Saudi belum lama memulihkan kehadiran duta besar masing-masing, yakni pada September lalu. Pemulihan hubungan diplomatik ini terjadi setelah selama 10 bulan relasi kedua negara membeku akibat kritik Berlin terkait apa yang disebutnya sebagai campur tangan Arab Saudi pada urusan dalam negeri Lebanon.
Hanya jika seluruh Eropa sepakat, (sikap ini) akan diperhatikan oleh pemerintah di Riyadh.
Pekan lalu, juru bicara urusan luar negeri Kelompok Parlemen CDU/CSU dan mitra Kanselir Jerman Angela Merkel, Juergen Hardt, menyatakan kemungkinan agar Eropa mengkaji dan bahkan juga mengubah hubungannya dengan Arab Saudi. Peluang itu akan sangat bergantung pada hasil penyelidikan atas kasus menghilangnya jurnalis senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Menlu Jerman Heiko Maas juga telah mengumumkan, dirinya menunda kunjungan ke Saudi, menunggu hasil penyelidikan terkait pembunuhan Khashoggi.
Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan, Kanada dapat membatalkan kontrak persenjataan bernilai miliaran dollar AS dengan Saudi gara-gara Khashoggi. "Dalam kontrak ini ada klausul yang harus diikuti dalam penggunaan (persenjataan) yang dijual ke mereka. Jika mereka tidak mengikuti klausul-klausul itu, kami jelas akan membatalkan kontrak,” ujar Trudeau.
Kanada mempunyai kesepakatan senilai 15 miliar dollar Kanada dengan Arab Saudi. Hubungan Ottawa-Riyadh memburuk dalam beberapa bulan ini. Hal itu dipicu komentar Kedutaan Besar Kanada di Riyadh soal HAM di kerajaan itu. Riyadh membalas komentar itu dengan mengusir Duta Besar Kanada dan menarik duta besarnya dari Ottawa. Arab Saudi juga membekukan hubungan dengan Kanada.