Raja Salman Rombak Kabinet, Menlu Jubeir Terpental
Oleh
Kris Mada
·2 menit baca
RIYADH, JUMAT — Kerajaan Arab Saudi merombak kabinetnya. Ibrahim al-Assaf, yang pernah ditahan pada 2017 karena tuduhan korupsi, ditunjuk menjadi menteri luar negeri untuk menggantikan Adel al-Jubeir yang terpental.
Penunjukan Assaf dan sejumlah pejabat lain diumumkan pada Kamis (27/12/2018) malam waktu Riyadh atau Jumat dini hari WIB. Assaf sebelumnya menjabat menteri keuangan selama 20 tahun. Selama bertahun-tahun, ia mewakili Arab Saudi di Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Pada 2017, ia merupakan salah satu tokoh yang ditangkap atas perintah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. Bersama ratusan tokoh lain, mulai dari pangeran sampai pengusaha, Assaf dituding terlibat korupsi dan kejahatan ekonomi yang merugikan negara.
Mereka ditahan di hotel mewah yang diubah menjadi penjara khusus, Ritz-Carlton Riyadh. Belakangan, meski tidak ada kejelasan kapan disidang, Assaf dan banyak tahanan lain dilepaskan.
Penunjukan Assaf disebut sebagai upaya Riyadh mengatasi dampak pembunuhan jurnalis senior Jamal Khashoggi. Selama periode krisis itu, Jubeir memimpin upaya untuk menjaga citra Arab Saudi di pentas internasional. Citra Arab Saudi, khususnya Pangeran Mohammed, berantakan setelah pembunuhan di dalam kompleks Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 itu.
Sebelum kasus Khashoggi, Pangeran Mohammed sudah disorot karena memerintahkan invasi Yaman pada 2015. Sampai sekarang, Arab Saudi masih terus membombardir Yaman.
”(Assaf) Akan mengikuti peraturan. Akan tetapi, sepertinya (penunjukan Assaf) menjadi kunci membangun lagi citra kerajaan yang berantakan karena citra positif dia (Assaf) di internasional. Lingkaran ini baru, tetapi bukan perubahan sebenarnya,” tutur peneliti isu Arab Saudi di lembaga kajian Inggris, Chatham House, Neil Quilliam.
Rutin
Pejabat Saudi menyatakan, penunjukan menteri baru merupakan hal rutin. Ini karena masa kerja empat tahun untuk kabinet sekarang akan segera berakhir. Bukan hanya Jubeir yang diganti dan Assaf ditunjuk.
Raja Salman bin Abdulazis al-Saud juga menggantikan Pangeran Khaled bin Ayyaf dengan Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulazis sebagai Komandan Garda Nasional. Ia juga menunjuk Jenderal Kalid bin Qirar al-Harbi sebagai komandan badan keamanan umum. Sementara sarjana lulusan Harvard, Musaed al-Aiban, menjadi Penasihat Keamanan Nasional.
Raja Salman memindahkan Turki al-Sheikh dari jabatan Kepala Komisi Olahraga menjadi Kepala Komisi Hiburan. Turki adalah penasihat Pangeran Mohammed.
”Penunjukan ulang raja olahraga Turki al-Sheikh sebagai kepala otoritas hiburan bersamaan perubahan di dewan ekonomi nasional dan keamanan adalah upaya memoles pemerintahan yang tercemar. Tidak satu pun langkah itu mempertanyakan posisi Putra Mahkota. Bahkan semakin memperkuat,” tutur James Dorsey, pengamat senior di S Rajaratnam School of International Studies, Singapura.
Raja Salman juga memerintahkan pembentukan badan antariksa. Putranya yang pernah menjadi astronot dan ke antariksa pada dekade 1980-an, Pangeran Sultan bin Salman, ditunjuk menjadi kepala lembaga baru itu.
Raja juga mengangkat pejabat dari kelompok media Rotana, Turki al-Shabana, menjadi Menteri Informasi. Rotana dimiliki Pangeran Alwaleed bin Talal yang bersama Assaf ditahan di Ritz-Carlton pada 2017. (REUTERS)