Kali Pisang Batu Mulai Dibersihkan, Sampah Masih Menumpuk
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Tumpukan sampah di beberapa ruas Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mulai dibersihkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi sejak Sabtu (5/1/2018). Dua eskavator dikerahkan untuk mengeruk sampah dan diangkut oleh belasan truk. Namun, sampah masih menumpuk di kali itu.
Senin (7/1/2018), dua eskavator berada di bantaran kali dekat kawasan Perumahan Griya Permata Indah di sisi kiri Jembatan Pisang Batu, silih berganti mengeruk sampah dari Kali Pisang Batu. Sampah hasil kerukan dimasukan ke dalam truk pengangkut yang parkir di dekat eskavator. Truk pengangkut memuat sampah plastik, eceng gondok, dan rumput yang disertai lumpur.
Tumpukan sampah sepanjang sekitar 30-40 meter yang berada di sisi kanan Jembatan Pisang Batu belum dikeruk. Sementara itu, tumpukan lainnya masih tertahan di bendungan warga yang berjarak sekitar 550 meter dari jembatan. Tebal tumpukan sampah kira-kira 30-50 centimeter.
Jenis sampah di kali itu, mulai dari kantong plastik, wadah kemasan berbahan plastik, berbagai kayu dan tumbuhan, hingga perabotan rumah tangga. Semuanya diselimuti lumpur dan air kali berwarna hitam. Bau tak sedap menguar dari tumpukan sampah dan kali.
Kepala Desa Pahlawan Setia Zainal Abidin, ditemui di lokasi ketika sedang mengawasi proses pembersihan Kali Pisang Batu, mengatakan, sebulan sebelumnya petugas dari Kabupaten Bekasi mengeruk kali yang dipenuhi eceng gondok dan rumput itu. Namun, sampah mulai menumpuk setelah hujan deras melanda kawasan tersebut.
Jenis sampah di kali itu, mulai dari kantong plastik, wadah kemasan berbahan plastik, berbagai kayu dan tumbuhan, hingga perabotan rumah tangga
"Pengerukan kali yang telah dilakukan sebelumnya kurang maksimal sehingga sampah menumpuk saat hujan deras. Selain sampah kiriman dari hulu, juga muncul sampah dari dalam kali. Setelah ada pemberitaan di media massa tentang penumpukan sampah, pemerintah baru bergerak untuk mengeruk lagi (sampah)," ucap Zainal.
Zainal menyebutkan, sebanyak 15 truk dioperasikan untuk mengangkut sampah pada Sabtu (5/1), lima truk pada Minggu (6/1), dan 12 truk pada Senin (7/1).
Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kabupaten Bekasi Dody Agus Supriyatna mengatakan, mengerahkan 40 personel kebersihan dalam pembersihan dan pengangkutan sampah di Kali Pisang Batu. Sampah diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan sementara di Kecamatan Tarumajaya, kemudian akan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng.
Dari hulu
Sungai Pisang Batu melewati tiga desa di Kecamatan Tarumajaya, yaitu Setia Asih di bagian selatan (hulu), Setiamulya di bagian barat, dan Pahlawan Setia di bagian timur dan selatan (hilir). Aliran kali bermuara ke Pantai Makmur.
Tumpukan sampah terjadi mulai dari hulu di Desa Setia Asih. Sampah memenuhi bantaran kali sampai ke kali. Sampah-sampah itu, ada yang menumpuk membentuk lingkaran, barisan panjang maupun tercecer di sepanjang area permukiman penduduk.
Di Desa Pahlawan Setia, sampah tertahan oleh bendungan buatan warga. Di bendungan itu, dipasang bambu dan penyaring sehingga hanya air yang terus mengalir ke arah Pantai Makmur.
Heri (45), warga Setyamulia, mengatakan, sebelumnya di Kali Pisang Batu telah ada sampah yang mengendap karena eceng gondok dan rumput tinggi. Ketika dilakukan pengerukan, hasil kerukan ditempatkan di sisi kiri dan kanan kali. Alhasil, ketika hujan deras melanda, hasil kerukan kembali masuk ke kali.
"Bukan itu saja, sampah dibuang sembarangan karena tidak ada tempat penampungan sampah di sekitar kawasan Kali Pisang Batu. Kami juga tidak tau sampah mau dibuang ke mana lagi," kata Heri.
Akbar (33), warga Setia Asih, menyebutkan, warga akan memanfaarkan lahan yang kosong, baik di pinggir jalan, perumahan maupun bantaran kali untuk membuang sampah. Sampah dibiarkan menumpuk begitu saja.
Penelusuran di wilayah Kecamatan Tarumajaya, baik di area kali, permukiman maupun jalan umum, sampah bertebaran dan menumpuk begitu saja. Sampah menjadi pemandangan yang lumrah. Tidak nampak petugas kebersihan maupun warga yang membersihkan sampah. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)