JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi puncak musim hujan di wilayah DKI Jakarta akan terjadi pada Februari 2019. Karena itu, masyarakat diminta lebih waspada dan mengantisipasi dampak banjir yang bisa terjadi.
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari menyampaikan, puncak musim hujan di DKI Jakarta dan sekitarnya akan berlangsung mulai akhir Januari sampai Februari 2019. ”Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, curah hujan kali ini cenderung lebih rendah,” katanya di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Ia menyatakan, kajian pengaruh El Nino Southern Oscillation (ENSO) terhadap curah hujan di Indonesia memperlihatkan El Nino saat ini relatif lemah. Meskipun curah hujan berkurang di sebagian wilayah Indonesia pada Januari, bulan Februari akan terdapat daerah yang mengalami peningkatan curah hujan, termasuk DKI Jakarta.
Selain DKI, tambah Indra, daerah yang juga akan mengalami peningkatan curah hujan pada Februari adalah wilayah bagian tengah dan selatan Sumatera, bagian barat dan tengah Kalimantan, sebagian Sulawesi, serta Jawa bagian barat dan tengah. ”Perlu waspada untuk daerah itu di Februari nanti, termasuk DKI,” katanya.
Menurut analisis BMKG, kondisi satu minggu ke depan di DKI menunjukkan potensi hujan masih bersifat sporadis. Hujan besar diprediksi baru terjadi di akhir Januari ini.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengenai genangan berulang tahun 2017-2018, ada 30 titik lokasi rawan genangan dan banjir di wilayah Jakarta. Dari sejumlah lokasi itu, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur, merupakan lokasi yang paling sering mengalami genangan dan banjir, yakni 10 kali.
Wilayah lain yang juga sering mengalami genangan dan banjir adalah Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur (6 kali), dan Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur (6 kali).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengenai genangan berulang tahun 2017-2018, ada 30 titik lokasi rawan genangan dan banjir di wilayah Jakarta.
Secara terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Ridwan menuturkan, pihaknya terus melakukan pemantauan untuk mengendalikan masalah banjir di Ibu Kota. Koordinasi untuk penanggulangan banjir dilakukan secara menyeluruh, melibatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah terkait.
Ia meminta masyarakat agar lebih waspada memasuki puncak musim hujan saat ini. Sebagai antisipasi, seluruh informasi terkait dengan kebencanaan bisa diakses melalui media sosial resmi milik BPBD DKI Jakarta. Informasi perihal prediksi cuaca, tinggi muka air di sungai dari hulu ke hilir, dan peta perkiraan daerah potensi banjir di DKI Jakarta disampaikan melalui media sosial tersebut.
Dari data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, ketinggian muka air di sejumlah pintu air di Jakarta dan sekitarnya terpantau aman. Hingga Selasa pukul 09.00, tinggi muka air yang masuk batas Siaga III atau tingkat waspada dengan ketinggian antara 201 cm dan 250 cm di Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara. Sementara lokasi lain masih berada pada titik aman.