Produksi Kopi Malang Turun 30 Persen di Tahun 2018
Oleh
Defri Werdiono
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Petani kopi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berharap cuaca sepanjang tahun 2019 kondusif untuk komoditas kopi. Kemarau yang cukup panjang dan panas di tahun lalu, telah menurunkan produktivitas kopi hingga 30 persen.
Listadi, salah satu petani kopi di Desa Amadanom, Jumat (11/1/2019), mengatakan, cuaca yang cukup panas membuat bunga kopi mudah kering dan rontok. Akibatnya, hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi biji dan bisa dipanen.
“Saat cuaca kondusif, tiap pohon bisa menghasilkan 1,5-2 kilogram (kg) biji kopi kering (green bean). Sayangnya sepanjang 2018 cuaca kering, pohon kopi hanya bisa menghasilkan 1-1,5 kg, beruntung harga kopi masih Rp 26.000-27.000 per kg” ujar Listadi (11/1/2019).
Katrin, salah satu petani Kopi Dampit merasakan pula penurunan panen kopi tahun lalu. Menurut Katrin, panen kopi tak sebanyak tahun 2017. Tahun 2017 kelompoknya bisa memanen kopi sebanyak 10 ton, tahun lalu hanya 7 ton. "Seiring dengan minimnya panen kopi, harga turut naik, hingga Rp 60.000 per kg gabah kopi," katanya.
Petugas Penyuluh Lapangan sekaligus pendamping petani kopi Dampit, Jajang Somantri membenarkan adanya penurunan produksi akibat cuaca. Menurut Jajang di beberapa daerah, penurunan jumlah panen ada yang mencapai 50 persen. “Yang semula produksinya Rp 1,2 ton turun menjadi 500-700 kg, tergantung daerahnya,” ucapnya.
Menurut Jajang, tahun lalu, awal musim hujan di Dampit mundur dari biasanya. Jika biasanya September-Oktober sudah turun hujan maka sepanjang tahun 2018 hujan baru turun bulan November, bahkan awal Desember.
Kabupaten Malang mempunyai lahan kopi seluas 16.267 hektar dan menghasilkan kopi 100.000 ton per tahun. Perkebunan kopi itu tersebar di lereng Gunung Semeru, Kawi, dan Arjuna. Dari jumlah tersebut, jenis kopi robusta mencapai luas 14.948 hektar (91,9 persen) dan sisanya 1.319 hektar (8,1 persen) arabika.
Selama ini kopi robusta Malang banyak dipanen di lereng selatan Gunung Semeru, yakni Dampit, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Sumbermajing Wetan.