Paparkan Visi dan Misi, Jokowi-Ma’ruf Tak Mau Kalah
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tak mau kalah dari kompetitor mereka, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Jika Senin (14/1/2019) malam nanti, Prabowo akan memaparkan visi dan misinya kepada publik, Jokowi-Ma’ruf juga merencanakan hal serupa. Hanya kapan waktunya dan seperti apa formatnya, tim masih merahasiakannya.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto, menurut rencana, menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk ”Indonesia Menang” di Jakarta, nanti malam. Dalam pidatonya itu, Prabowo akan memaparkan visi dan misinya bersama pasangannya jika kelak terpilih di Pemilu Presiden 2019.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf dari Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengatakan, Senin (14/1/2019), forum khusus bagi Jokowi-Ma’ruf memaparkan visi dan misinya sudah direncanakan. Namun, dia enggan menyebutkan kapan persisnya, apakah sebelum atau sesudah debat perdana Pemilu Presiden 2019, 17 Januari 2019. Tak hanya itu, dia pun merahasiakan format dari acara itu ataupun lokasinya.
”Rahasia ya. Kalau disampaikan sekarang, jadinya tidak menarik,” kata Abdul.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf dari Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani juga mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada forum khusus penyampaian visi dan misi oleh Jokowi-Ma’ruf.
”Sampai saat ini kami belum memutuskan akan diadakan kapan. Segala sesuatu bersifat dinamis. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan mengadakan forum khusus untuk penyampaian visi-misi,” katanya.
Sekalipun forum itu belum terlaksana, Arsul melanjutkan, Jokowi ataupun Ma’ruf selama ini sudah sering menyampaikan visi, misi, ataupun programnya saat bertemu kelompok-kelompok masyarakat.
”Setiap bertemu masyarakat menjadi momentum bagi Jokowi menyampaikan visi dan misinya. Visi dan misi yang disampaikan disesuaikan dengan kelompok masyarakat yang ditemui. Pak Jokowi kan petahana. Berbagai forum undangan dengan sendirinya tercipta. Tanpa diciptakan pun undangan untuk Pak Jokowi dimana-mana ada,” katanya.
Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Ubedilah Badrun menilai sosialisasi visi dan misi hendaknya dilakukan kedua pasang calon presiden dan wakil presiden sebelum debat perdana. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui visi dan misi calon sebelum masuk ke substansi program setiap calon yang akan lebih banyak dibedah selama debat.
Selain itu, pemaparan visi dan misi secara utuh kepada publik memudahkan masyarakat dalam melihat gambaran Indonesia ke depan jika dipimpin Jokowi ataupun Prabowo.
Hal lain, pemaparan visi dan misi lebih dini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui dan menguji program setiap calon.
Atas dasar itu, dia menyarankan sebaiknya Jokowi-Ma’ruf juga memaparkan visi dan misinya kepada publik seperti yang akan dilakukan Prabowo.
Sebelumnya, acara sosialisasi visi dan misi capres-cawapres sebenarnya akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Acara akan digelar sebelum debat perdana. Namun, karena kedua kubu capres-cawapres tidak sepakat dengan format sosialisasi, acara itu dibatalkan. KPU kemudian mempersilakan capres-cawapres memaparkan visi dan misinya sendiri-sendiri.
Instruksi menonton
Terkait rencana pidato Prabowo nanti malam, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menginstruksikan seluruh kader Gerindra, sukarelawan, dan pendukung Prabowo-Sandi menyaksikannya. Ini penting karena dalam pidatonya, Prabowo akan menyampaikan visi dan misinya bersama Sandiaga Uno di Pemilu Presiden 2019.
”Kami instruksikan agar seluruh kader, relawan, serta para pendukung pasangan Prabowo-Sandi menyaksikan langsung Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto Indonesia Menang ini,” ujar Ahmad Muzani dalam keterangan tertulisnya.
Pidato Prabowo yang pada pukul 19.00 hingga 20.00 itu dapat disaksikan melalui tayangan streaming melalui akun Youtube, Digdaya TV, dan laman resmi Facebook Partai Gerindra.
”Ini sebagai momen mengenalkan visi dan misi calon presiden dan wakil presiden kita, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,” kata Muzani.
”Namun yang lebih penting adalah ini sebagai sarana silaturahmi dalam rangka menjaga suasana meriah dan tertib dengan memperhatikan peraturan pemilu yang berlaku,” katanya. (MELATI MEWANGI)