Penjualan Mobil Bekas Tetap Berpeluang
JAKARTA, KOMPAS - Pasar penjualan mobil bekas diyakini tetap berpeluang tahun ini. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang memberi keleluasaan bagi perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor dengan uang muka nol persen, tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan mobil bekas.
Di samping itu, penjualan mobil bekas diperkuat pula dengan jasa inspeksi kendaraan bermotor bekas. Melalui jasa inspeksi, pembeli dapat mengetahuhi kondisi dan kualitas kendaraan bermotor bekas yang akan dibeli.
Agung Iskandar, Direktur Marketing & CTx OLX Indonesia, selaku penyedia layanan platform jual beli daring yang salah satu fokusnya ke mobil bekas, meyakini, penjualan mobil bekas pada 2019 tetap tumbuh. Hadirnya Peraturan OJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang memungkinan uang muka nol persen untuk pembelian kendaraan bermotor, justru akan menambah suplai mobil bekas.
"Pembeli mobil baru itu ada dua tipe. Ada yang belum punya mobil dan pembeli yang sudah mempunyai mobil. Besar kemungkinan, pembeli yang sudah punya mobil akan menjual kembali mobil bekasnya," kata Agung, Selasa (22/1/2019), dalam konferensi pers kerja sama antara Olx dan Otospector, di Jakarta.
Sepanjang 2018, Olx.co.id mencatat ada enam juta iklan mobil di platform daring yang sudah eksis sejak 2005. Agung merinci, ada sekitar 130.000 mobil bekas yang terjual per bulan selama 2018.
Hasil jejak pendapat Kompas pada Desember 2018 juga merekam tingginya minat konsumen terhadap kendaraan bekas. Dari 481 responden, lebih dari separuh pernah membeli kendaraan bekas.
Baca juga: Sebagian Warga Tidak Mempersoalkan Usia Kendaraan
Jasa inspeksi mobil
Untuk meningkatkan kulitas layanan, Olx bekerja sama dengan Otospector, platform penyedia layanan jasa inspeksi mobil bekas, yang diluncurkan April 2016. Otospector akan menyediakan layanan inspeksi mobil bekas yang dijual di Olx.
Pembeli yang khawatir terkait kualitas mobil bekas, bisa menggunakan jasa Otospector. "Pembelian mobil ini termasuk investasi besar. Ada pengguna kami yang khawatir terkait kualitas mobil dengan harga yang ditawarkan. Oleh sebab itu, kami menggandeng Otospector," kata Agung.
Teknisi Otospector, layanan inspeksi mobil bekas, memeragakan proses inspeksi mobil bekas, Selasa (22/1/2019), di Restoran Aruba, Blok M, Jakarta. Otospector bekerja sama dengan Olx untuk layanan inspeksi mobil bekas yang dijual di Olx.Chief Executive Officer (CEO) Otospector Jeffrey Andika memaparkan, sejak pertama kali diluncurkan, Otospector sudah menginspeksi rata-rata 1.600 mobil bekas per tahun. "Kami menargetkan pada tahun ini, jumlahnya bisa dua kali lipat dari itu," kata Jeffrey.
Saat ini, Otospector diperkuat 10 teknisi dengan area operasi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pada tahun 2019, Otospector akan merambah ke Bogor, Bandung, dan Surabaya.
Baca juga: Unit Penguji Kendaraan Harus Diakreditasi
Dalam proses inspeksi, Otospector bisa mengetahui kondisi mobil bekas yang dijual. Adapun kondisi mobil yang dapat diketahui, antara lain mobil terendam banjir, pernah tabrakan, dan modifikasi.
Dalam proses inspeksi, bisa diketahui kondisi mobil bekas yang dijual. Adapun kondisi mobil yang dapat diketahui, antara lain mobil terendam banjir, pernah tabrakan, dan modifikasi.
Otospector kemudian mengeluarkan skor penilaian dengan angka A, B, C, dan, D. Untuk biaya jasa, Otospector mematok tarif Rp 385.000 untuk mobil sedan kecil dan Rp 545.000 untuk mobil pabrikan Eropa.
"Hasil skor ini bisa menjadi pertimbangan pembeli untuk negosiasi harga," kata dia.
Di laman iklan mobil bekas Olx, terdapat fitur VIP. Ketika fitur itu ditekan, muncul fitur cek kondisi mobil. Fitur itu akan membawa pengguna ke laman Otospector.
Jeffrey optimistis, usaha inspeksi mobil bekas ini akan terus berkembang. Menurut dia, penjualan mobil bekas bisa dua kali lipat dari jumlah mobil baru yang dijual per tahun.
Usaha inspeksi mobil bekas ini akan terus berkembang. Di sisi lain, penjualan mobil bekas bisa dua kali lipat dari jumlah mobil baru yang dijual per tahun.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil baru hingga November 2018 mencapai satu juta unit dari dealer ke konsumen.
Baca juga: Bisnis Kredit Kendaraan Masih Positif
Berpeluang
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira saat dihubungi dari Jakarta, menyatakan, pasar industri otomotif, khususnya, mobil bekas masih berpeluang pada 2019. Untuk wilayah luar Jawa, misalnya, kenaikan harga komoditas ekspor, seperti sawit dan karet turut mengerek minat masyarakat membeli mobil.
"Diperkirakan, setelah tiga bulan kenaikan harga komoditas, permintaan mobil akan meningkat," kata dia.
Bhima menjelaskan, Peraturan OJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan tidak akan terlalu berdampak pada penjualan mobil bekas. "Kemungkinan besar, transaksi mobil bekas 2019 dilakukan secara tunai. Perusahaan pembiayaan masih memperhitungkan faktor risiko uang muka nol persen ini meskipun permintaan dari konsumen tetap banyak," kata Bhima.
Menurut Bhima, platform jual beli, seperti Olx.co.id, turut memperluas cakupan pasar mobil bekas. Ini sekaligus menggeser pola penjualan mobil bekas dari dealer ke konsumen menjadi konsumen ke konsumen. (INSAN ALFAJRI)