Satu Bulan, DBD Sudah Merenggut 169 Nyawa
Korban jiwa terus berjatuhan akibat wabah demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia. Sejak 1 Januari 2019 hingga 3 Februari 2019, 169 orang meninggal dunia dari total 16.692 kasus. Pengasapan dinilai sebagai langkah dalam menanggulangi kasus DBD. Sementara itu, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang berorientasi membasmi jentik-jentik nyamuk adalah langkah pencegahan.
JAKARTA, KOMPAS — Korban jiwa terus berjatuhan akibat wabah demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia. Sejak 1 Januari 2019 hingga 3 Februari 2019, 169 orang meninggal dunia dari total 16.692 kasus. Jawa Timur menjadi provinsi dengan korban jiwa dan kasus terbanyak dengan 52 orang meninggal dari 3.074 kasus.
Jumlah korban dan kasus itu melonjak signifikan hanya dalam tiga hari. Dibandingkan data terakhir pada 31 Januari 2019, korban meninggal bertambah 24 orang dan kasus bertambah 1.560 kasus.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono, Senin (4/2/2019), mengatakan, jumlah kasus DBD berpotensi terus bertambah hingga puncak musim hujan selesai. Dia memperkirakan tren peningkatan kasus akan terjadi hingga akhir Februari 2019.
“Kalau melihat trennya, sesuai dengan pola-pola sebelumnya, sepertinya sampai akhir Februari kita harus sangat-sangat waspada,” kata Anung di kantor Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 403 kabupaten/kota dari 33 provinsi (kecuali Nusa Tenggara Barat) telah melaporkan kasus DBD. Sebanyak 259 kabupaten/kota mengalami peningkatan kasus DBD.
Setelah Jawa Timur, provinsi lainnya dengan jumlah kasus DBD terbanyak, antara lain Jawa Barat (2.204 kasus), Nusa Tenggara Timur (1.364 kasus), Jawa Tengah (1.333 kasus), Lampung (1.157 kasus), dan Sulawesi Utara (1.114 kasus). Sementara itu, provinsi dengan korban meninggal terbanyak setelah Jawa Timur, antara lain Nusa Tenggara Timur (15 orang), Sulawesi Utara (15 orang), Jawa Tengah (14 orang), Jawa Barat (14 orang), dan Kalimantan Tengah (9 orang).
Sebanyak lima daerah telah menyatakan status kejadian luar biasa, yaitu Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Kapuas telah menarik kembali status KLB-nya karena jumlah kasusnya menurun.
Baca juga : Agar Kehilangan Itu Tak Sia-Sia
Sarang nyamuk
Anung mengatakan, untuk menekan angka kasus DBD, mau tidak mau program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes aegypti harus digalakkan. Pengasapan (fogging) di daerah yang positif terjangkit DBD hanya efektif untuk mengurangi populasi nyamuk, tetapi tidak dengan telur dan jentiknya.
“Yang paling efektif itu PSN,” kata Anung.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, PSN harus dimulai dari rumah masing-masing. Rumah harus bersih dan terbebas dari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Petugas kesehatan dari kementerian tidak cukup untuk jadi jumantik (juru pemantau jentik). Makanya, PSN harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau ada tetangga rumahnya kotor, harus diingatkan juga (karena nyamuk bisa terbang lebih dari 100 meter),” katanya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, kemarin, mengatakan, tempat-tempat yang sering menjadi sarang nyamuk di lingkungan rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, tempat pembuangan air kulkas, pot bunga, dan dispenser air minum.
Selain itu, barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah, seperti ban, kaleng, botol, ataupun tempat yang bisa menampung air dapat menjadi sarang nyamuk. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tidak membiarkan air tergenang di tempat-tempat tersebut.
“Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ujarnya.
Baca juga : DBD, Penyakit Musim Hujan
Dia juga mengimbau masyarakat agar sering mengadakan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perumahan ataupun perkampungan. Losion antinyamuk bisa digunakan agar tidak digigit nyamuk, terutama bagi anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari.
Jakarta fokus PSN
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin, mengatakan Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta fokus menggencarkan PSN untuk mencegah penderita DBD terus meningkat.
"Pengasapan akan dilakukan tetapi tidak serentak. Prioritasnya di Jakarta Selatan," tambahnya.
Anies memaparkan, dari awal 2019 hingga saat ini, jumlah kasus DBD mencapai 297 kasus di Jakarta Selatan, 248 kasus di Jakarta Timur, 233 kasus di Jakarta Barat, 57 kasus di Jakarta Utara, 43 kasus di Jakarta Pusat, dan nol kasus di Kepulauan Seribu. Mayoritas terjadi di tempat-tempat yang dekat ladang, kebun, dan perumahan-perumahan yang masih ada lahan terbuka.
Sebelumnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus DBD sejak tanggal 1 hingga 31 Januari 2019 telah mencapai 813 kasus. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan sepanjang Januari 2018 yang hanya sebesar 198 kasus dan sepanjang Januari 2017, sebanyak 665 kasus.
Gerakan serentak
Sementara untuk penanggulangan DBD di Jawa Barat (Jabar), menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Dinas Kesehatan Jabar Widyawati, sudah ada surat edaran Gubernur Jabar untuk seluruh kepala daerah di Jabar tentang gerakan serentak penanggulangan DBD.
Tak hanya itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar juga membuat surat edaran kepada seluruh kepala dinas kesehatan di Jabar untuk melakukan kegiatan kesiapsiagaan dengan beberapa cara.
"Upaya tersebut antara lain, meningkatkan upaya pergerakan masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), memantau jentik nyamuk secara berkala melalui Juru Pemantau Jentik (JPJ), serta meningkatkan sumber daya pencegahan dan pengendalian DBD," kata Widyawati.
Di Depok, Sekretaris Kelurahan Beji Suhadi, saat ditemui di kantor Kelurahan Beji, mengatakan, agar penderita DBD tak terus meningkat, pihak kelurahan telah mengimbau warga membersihkan rumah dan lingkungannya, memantau jentik dengan dibantu oleh kader jumantik, dan melakukan pengasapan.
Darpini (40) warga RT 004/RW 014 Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok mengatakan, saluran air di sekitar rumahnya biasanya tersumbat karena penuh dengan sampah. Sejak DBD merebak, Darpini dan tetangganya intens membersihkannya.
Darpini mengaku khawatir jika dirinya atau keluargannya terserang DBD. "Sekarang setiap hari saya selalu menguras bak mandi. Sedangkan untuk penampungan air saya mengurasnya lima hari sekali. Takut ada jentik-jentiknya," tutur Darpini.
Pengasapan dan PSN
Menurut Peneliti Dampak Kesehatan Perubahan Iklim Universitas Indonesia, Budi Haryanto, pengasapan merupakan langkah dalam menanggulangi kasus DBD. Sementara itu, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang berorientasi membasmi jentik-jentik nyamuk adalah langkah pencegahan.
Oleh karena itu, Budi mengusulkan, pengasapan turut menjadi aksi yang digencarkan pemerintah, tak hanya PSN.
"Pengasapan harus dilakukan tiga hari setelah ada pasien DBD di lingkungan tempat tinggal," ujarnya saat dihubungi, Senin.
Pengasapan sebaiknya dilakukan sampai tak ada lagi pasien DBD di lingkungan tempat tinggal. Budi mengatakan, dalam rentang waktu tersebut, pengasapan perlu dilakukan sebanyak 1 - 3 kali dalam seminggu.
Saat pengasapan, Budi menuturkan, semua pintu dan jendela mesti dibuka hingga asap memenuhi rumah. Setelah itu, pintu dan jendela langsung ditutup kembali selama 30 menit agar asap dapat membuat nyamuk dehidrasi dan mati. Selama itu, penghuni menunggu di luar.
Dokter spesialis Infeksi dan Tropik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (RS MMC) Erni Juwita Nelwan menambahkan, pengasapan mesti masuk ke dalam rumah. "Nyamuk aedes aegypti cenderung menggigit di dalam ruangan (indoor bite) karena tidak cocok dengan suhu udara di luar ruangan," ujarnya.
Selain itu, radius area pengasapan juga perlu memperhatikan jarak kemampuan terbang nyamuk. Erni menyarankan, pengasapan perlu diterapkan di suatu area dengan radius 150 - 400 meter.
Sebagai upaya pencegahan, Erni pun menyarankan, PSN mesti dilakukan berkala setiap saat, termasuk ketika tidak ada kasus DBD. Selain itu, warga juga harus menghindari gigitan nyamuk dengan menjaga kebersihan pribadi. (YOLA SASTRA/KRISTI DWI UTAMI)